Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) Kelas XI MIA2 SMAN 1 Tellu Siattinge (Studi pada Materi Pokok Termokimia)

Andi Afni Amelia(1), Jusniar Jusniar(2*), Taty Sulastry(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/chemedu.v2i3.26606

Abstract


Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar/tinggi kemampuan berpikir kreatif peserta didik melalui penerapan model Creative Problem Solving (CPS) kelas XI SMA Negeri 1 Tellu Siattinge pada materi pokok termokimia. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA2 yang berjumlah 31 orang. Subjek ini diajar dengan menggunakan model Creative Problem Solving. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif proses (observasi dilakukan selama proses pembelajaran) dan produk (hasil belajar). Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif proses dan nilai tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif produk. Disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif proses peserta didik adalah 27.09% dikategorikan sangat rendah. Aspek dan persentase indikator kemampuan berpikir kreatif proses sebagai berikut : 1) Berpikir lancar (Fluency) memiliki persentase sebesar 21.80% dengan kategori sangat rendah, 2) Berpikir luwes (Flexibility) memiliki persentase sebesar 17.42% dengan kategori sangat rendah, 3) Berpikir asli (Originality) memiliki persentase sebesar 9.68% dengan kategori sangat rendah dan 4) Berpikir merinci (Elaboration) memiliki persentase sebesar 12.58% dengan kategori sangat rendah. Sedangkan rata-rata kemampuan berpikir kreatif produk peserta didik adalah 62.43% dikategorikan sedang. Aspek dan persentase kemampuan berpikir kreatif proses peserta didik yaitu: 1) Berpikir lancar (Fluency) memiliki persentase 89.67% dengan kategori sangat tinggi, 2) Berpikir asli (originality) memiliki persentase 63.22% dengan kategori sedang, 3) Berpikir luwes (Flexibility) memiliki persentase sebesar 70.16% dengan kategori tinggi dan 4) Berpikir merinci (Elaboration) memiliki persentase sebesar 49.78% dengan kategori rendah.

Keywords


Creative Problem Solving, CPS, Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik, Termokimia.

Full Text:

PDF

References


Hartantia, et all. 2013. Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Termokimia Siswa Kelas XI IA2 SMA Negeri Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal pendidikan kimia (JOK) Vol. 2 No. 2 tahun 2013.

Housobah, Z. 2002. Developing Creative and Critical Thinking Skills (Terjemahan). Bandung: Yayasan Nuansa Cendia

Mitchell, W.E dan Kowalik, T.F. 1999. Creative Problem Solving. NUCEA: Genigraphict Inc

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka cipta

Osborn, Alex. 1963. Applied Imagination; Principles and Procedures of Creative Problem-Solving. New york: Charles Scribner's Sons

Pepkin, K.L. 1999. Creative Problem Solving in Math. New York: Congress publshing

Pucket-cliatt, shaw, & Sherwood, 1980; thomas & Holcomb. 1981. Effects Of Training On The Divergent Thinking Abilities Of Kindergarten Children. Journal of Child Development, 51, 1061-1064.

Reynolds, Cecil and Elaine, janzen. 2007. Encyclopedia Of Special Education. Canada: john wiley & sons

Sangadji, Etta., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset


Article Metrics

Abstract view : 284 times | PDF view : 33 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


website statistics View My Stats