Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada SMA Negeri 13 Makassar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian true eksperiment dengan menggunakan desain post test only control group design yang bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 13 Makassar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing (2) besarnya hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 13 Makassar dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional (3) perbedaan hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 13 Makassar antara menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 13 Makassar pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan sampel dipilih dengan menggunakan teknik Simple random sampling sehingga diperoleh 2 kelas yaitu kelas X MIA 1 dan X MIA 4. Sampel yang diperoleh dari kelas X MIA 1 yang berjumlah 37 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 4 yang berjumlah 38 peserta didik sebagai kelas kontrol, sehingga jumlah yang dipakai dalam sampel sebanyak 75 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar Fisika. Hasil analisis deskriptif menunjukkan skor rata-rata hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 13 Makassar setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem posing sebesar 26,16 dan standar deviasi sebesar 10,02 Sedangkan skor rata-rata hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA 4 SMA Negeri 13 Makassar setelah diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 20,26 dan standar deviasi sebesar 7,94. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem posing dan pembelajaran konvensional memiliki perbedaan Hasil belajar.

Kata kunci: True eksperiment, post test only control group design, problem posing, Hasil Belajar

This study is a true experimental study using a post test only control group design that aims to find out (1) the magnitude of the physics learning outcomes of students in SMA Negeri 13 Makassar using the Problem Posing learning model (2) the magnitude of the physics learning outcomes of students in high school Negeri 13 Makassar by using the Conventional learning model (3) differences in physics learning outcomes of students in Makassar 13 Public High School between using the Problem Posing learning model by using the Conventional learning model. The population in this study were all grade X students of SMA Negeri 13 Makassar in the odd semester of the 2016/2017 school year with samples selected using simple random sampling technique to obtain 2 classes, namely class X MIA 1 and X MIA 4. Samples obtained from classes X MIA 1 which amounted to 37 students as the experimental class and class X MIA 4 which amounted to 38 students as the control class, so the number used in the sample was 75 students. The research instrument used was the Physics learning achievement test. Descriptive analysis results show the average score of Physics learning outcomes of students in class X MIA 1 Makassar 13 Public High School after being taught using the problem posing learning model of 26.16 and a standard deviation of 10.02 While the average score of Physics learning outcomes of students class X MIA 4 Makassar 13 Public High School after being taught using conventional learning at 20.26 and a standard deviation of 7.94. From the results of the analysis it can be concluded that the learning model of problem posing and conventional learning has different learning outcomes.

Keywords: True eksperiment, post test only control group design, problem posing, learning result