Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang di Makassar 1942-1945

Ardianto Raharjo Darminto(1*), Muhammad Rasyid Ridha(2), Ahmadin Ahmadin(3),

(1) Pendidikan Sejarah
(2) Pendidikan Sejarah
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Tulisan ini menjelaskan tentang suatu peristiwa terkait Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang Makassar semasa perang dunia II di kawasan Asia-Pasifik. Alasan Jepang memilih Pulau Lakkang sebagai tempat persembunyian dan basis pertahan karena wilayah ini dianggap oleh Jepang sangat strategis untuk menunjang potensi perang. Masuknya Jepang di Pulau Lakkang tidak terlepas karena perang yang semakin memanas pada Tahun 1943 dan pola pendudukan Jepang yang merupakan sandi perang Jepang terbaca oleh sekutu, sandi perang Jepang itu disebut dengan Gurita Timur yang merupakan pola pendudukan yang menunjang gerakan dimana bertujuan untuk mengepung tentara sekutu. Sebagai akibatnya Jepang yang telah berhasil menduduki Makassar dan dengan cepat membentuk pemerintahan angkatan laut agar dapat menyelenggarakan kebijakan demi untuk kepentingannya tidak mampu bertahan lama sebab sekutu melancarkan serangan bom udara secara berangsur-angsur. Pasukan Jepang mundur ke Pulau lakkang yang dianggapnya strategis, setelah berhasil menduduki Lakkang, dengan cepat Jepang mengontrol dan mengawasi gerak-gerik masyarakat dan keadaan sekitar. Semasa pendudukannya, Jepang menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat humanis dengan cara tidak menghilangkan nilai demokrasi di tengah masyarakat. Kebijakan Jepang bagi masyarakat berdampak baik dan buruk secara politik, sosial maupun ekonomi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian historis ( Historical Research ), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan melakukan wawancara terhadap warga yang masih hidup sejak pendudukan Jepang seperti, Munding, Dg.Ngona, dll. Mengumpulkan arsip di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi-selatan, datadata kelurahan, jurnal terkait dll. Selain itu juga digunakan buku-buku yang terkait dengan Pendudukan Jepang . ). (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.

Full Text:

PDF

References


Hamid, A., Amiruddin, & Lathief, H. (2002). Sejarah Daerah Sinjai. Sinjai: Pemerintah Daerah Sinjai bekerjasama Yayasan Kebudayaan "Pusaka Sinjai".

Innoguchi, R. (2008). Kisah Para Pilot: Kamizake. Depok: Komunitas Bambu.

Koeng, A. P., & Tan, F. J. (1962). Perang Pasifik 1941 - 19 45. Djakarta: Penerbit Kinta.

Kurasawa, A. (2016). Masyarakat dan Perang Asia Timur Raya. Depok: Komunitas Bambu.

Madjid, M. S., & Hamid, A. R. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional dari Kolonialisme Sampai Ke merdekaan Jilid II. Yogyakarta: LKiS.

Ricklefs. (1998). Sej arah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajamada University Press.

Rustam. (2013). Laporan Akhir Tahun 2013: Proyek Pembangunan Kota Makassar. Makassar: Kemneterian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.


Article Metrics

Abstract view : 1259 times | PDF view : 68 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View