Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum memasuki era 1976 pola penangkapan nelayan papekang masih tergolong sederhana dan terbatas karena dari segi alat tangkap yang digunakan bersifat tradisonal dan wilayah penangkapan masih dekat dengan garis pantai. Pada 1976 munculnya pemesinan perahu tangkap nelayan mendorong untuk meningkatkan produktivitas nelayan papekang dan mulailah melaut pada daerah yang jauh dari garis pantai, selain itu perkembangan alat pancing terjadi karena di dorong oleh pengalaman yang di alami selama melaut dan perkembangan pola pikir yang di pengaruhi oleh perkembangan zaman. Selain perkembangan pada alat tangkap juga terjadi pada perahu yang digunakan mengalami perkembangan dari pengggunaan sampan-sampan kemudian beralih pada perahu bercadik pada 1975 dan sampai pada penggunaan perahu Jolloro pada 1985 dengan ukuran yang agak lebih besar. Setelah terjadinya perkembangan pada nelayan papekang maka mendorong lahirnya usaha rumah tangga nelayan di Bonto Kamase seperti pedagang ikan pindang, ikan asing dan ikan kering pada kalangan perempuan, hal ini kemudian berdampak pada kehidupan sosial ekonomi.Berdasarkan hasil penelitian ini maka dengan terjadinya perkembagan baik dari segi alat tangkap dan perahu yang di pergunakan merangsang munculnya pelaku ekonomi yang turut berpartispasi serta memamfaatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa keadaan ekonomi turut mempengaruhi status sosial dalam masyarakat.
Article Metrics
Abstract
view : 141 times |
Refbacks
There are currently no refbacks.
Published by:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.