Petani Kopi Robusta di Desa Basseang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang (1970-2018)

Sriyuni Wahyuningsih Ripal(1*), Rasyid Ridha(2), Ahmadin Ahmadin(3),

(1) Prodi Pendidikan Sejarah FIS Universitas Negeri Makassar
(2) Prodi Pendidikan Sejarah FIS Universitas Negeri Makassar
(3) Prodi Pendidikan Sejarah FIS Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v8i1.18396

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan Petani Kopi Robusta di Desa Basseang, dinamika produksi kopi, sistem pengolahan hasil panen dan dampak keberadaan pertanian kopi robusta. Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik ekstern dan kritik intern, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanda membawa bibit kopi Robusta dikarenakan hampir seluruh perkebunan di dataran rendah di Indonesia rusak terkena hama. Tahun 1907 Kerajaan Sawitto telah ditaklukkan oleh pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan bibit kopi Robusta ke daerah tersebut yang disebut Kawa Balanda. Tahun 1970 merupakan awal baru bagi pertanian kopi yang ada di Desa Basseang. Ambe’ Mine sebagai pelopor pertanian kopi di Desa tersebut mengajak petani lainnya memulai membudidayakan kopi yang sebelumnya rusak karena perang dan ditinggalkan ketika terjadi bentrok fisik antara TKR pada masa DI/TII. hasil produksi pertanian kopi Robusta semakin meningkat tiap tahunnya, dikarenakan kondisi cuaca dan iklim yang mendukung pertanian tersebut. Hasil panen petani kopi di Desa Basseang diolah secara tradisional dan modern. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa petani kopi merupakan salah satu profesi yang sejak dahulu dilakoni oleh masyarakat di Desa Basseang sejak zaman kolonial hingga era milenial. Profesi petani kopi diyakini meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Basseang.


Full Text:

PDF

References


Massa'. (2020, Agustus 07). Pengolahan Kopi Robusta. (S. W. R, Interviewer)

Nannna. (2020, Januari 2). Tanaman Kopi Robusta. (S. W. R, Interviewer)

Neti. (2020, Agustus 07). Dampak Pertanian Kopi Bagi Petani Kopi. (S. W. R, Interviewer)

Pinrang, B. K. (2003). Indikator Ekonomi Kabupaten Pinrang, 2003. Pinrang: BPS Kabupaten Pinrang.

Pinrang, D. S. (2019). Kecamatan Lembang Dalam Aangka 2019. Pinrang: Pemerintah Kabupaten Pinrang.

RPJM. (2019). Desa Basseang. Pinrang: Pemerintah Kabupaten Pinrang.

Sejarah, T. P. (2016). Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Siska Fibriliani Sahat, D. (n.d.). Analisis Pengembangan Ekspor Kopi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 75.

Siswoputranto, P. (1993). Kopi Internasioanal dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Sjamsuddin, H. (2016). Metodology Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Cetakan III.

Statistik, D. (2010). Kabupaten Pinrang Dalam Angka 2010. Pinrang: Pemerintah Kabupaten Pinrang.


Article Metrics

Abstract view : 358 times | PDF view : 46 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View