PEWARNAAN ALAMI KAIN LACE DENGAN METODE PRE & POST-MORDANTING PADA PERANCANGAN BUSANA COUTURE

Ismi Fauziyah Asri(1*), Dian Widiawati(2),

(1) Institut Teknologi Bandung
(2) Institut Teknologi Bandung
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/i.v8i1.61320

Abstract


Perkembangan pesat industri tekstil dan mode telah menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, khususnya karena penggunaan pewarna sintetis yang menghasilkan limbah berbahaya. Pewarna alami menjadi alternatif menarik karena karena diekstrak dari sumber alam terbarukan dan dianggap lebih aman bagi kesehatan manusia dan ramah lingkungan. Salah satu sumber pewarna alami yang potensial adalah kulit rambutan. Rambutan banyak ditemukan di pulau Jawa, salah satunya Banyumas yang menjadi tempat peneliti memperoleh kulit rambutan sebagai bahan dalam penelitian ini. Kulit rambutan seringkali dianggap sebagai limbah organik yang tidak termanfaatkan, namun penelitian terdahulu menunjukkan adanya potensi kulit rambutan sebagai pewarna alami karena kandungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi ekstrak limbah kulit rambutan sebagai pewarna alami pada material kain lace, yang dipilih karena popularitasnya dalam desain busana khusus seperti couture. Eksplorasi diawali dengan proses ekstraksi panas dan proses scouring menggunakan teepol. Pencelupan kain lace dilakukan dengan metode pre & post mordanting menggunakan zat mordan kalsium karbonat (CaCO3), garam krosok (NaCl), dan tunjung (FeSO4) selama 30 menit. Penelitian ini menggunakan metodologi campuran dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixed methods), dimana data kualitatif diperoleh melalui pengkajian literatur mengenai pewarna alami, material kain lace, buah rambutan (Nephelium lappaceum), dan busana couture. Sementara itu, pendekatan kuantitatif terdiri dari eksperimen dan eksplorasi pewarnaan alami hingga proses evaluasi hasil pencelupan melalui pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat, dan gosokan. Luaran dari penelitian ini berupa moodboard dan beberapa pilihan desain busana couture. Penelitian ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam implementasi mode berkelanjutan (sustainable fashion) serta mengangkat potensi kearifan lokal (local wisdom) dari salah satu tumbuhan tropis khas Indonesia.

Keywords


pewarna alami; kulit rambutan; kain lace; perancangan busana couture

Full Text:

PDF

References


Berry, J. (2018). House of Fashion: Haute Couture and Modern Interior. Bloomsbury.

Davey, K. (2022). Natural Dyeing: Learn How to Create Colour and Dye Textiles Naturally (II). Catie Ziller.

Farias, N. O. de, Albuquerque, A. F. de, dos Santos, A., Almeida, G. C. F., Freeman, H. S., Räisänen, R., & Umbuzeiro, G. de A. (2023). Is Natural Better? An Ecotoxicity Study of Anthraquinone Dyes. Chemosphere, 343. https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2023.140174

Fletcher, K., & Tham, M. (2015). Routledge Handbook of Sustainability and Fashion. Routledge.

Hitariat, S. (2005). Bahan Ajar Praktek Evaluasi Kain. Politeknik STTT Bandung.

Kapsali, V., & Roberte de Oliveira, C. (2023). Biomimicry, Biomaterials, and Textiles. Dalam Accelerating Sustainability in Fashion, Clothing and Textiles (hlm. 289–298). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003272878-29

Manian, A. P. (2023). The Role of Mordants in Fixation of Natural Dyes. Dalam T. Bechtold, A. P. Manian, & T. Pham (Ed.), Handbook of Natural Colorants (II, hlm. 507–515). Wiley.

Paramita, V., Kusumayanti, H., Wahyuningsih, Amalia, R., Leviana, W., & Nisa’, Q. A. K. (2018). Application of Flavonoid and Anthocyanin Contents from Rambutan ( Nephelium lappaceum ) Peel as Natural Dyes on Cotton Fabric . Advanced Science Letters, 24(12), 9853–9855. https://doi.org/10.1166/asl.2018.13160

Putri, I. I. S., Yuniastuti, E., & Parjanto. (2022). The rambutan (Nephelium lappaceum L.) chromosomes. Biodiversitas, 23(4), 2196–2202. https://doi.org/10.13057/biodiv/d230455

Rochani, S. (2007). Bercocok Tanam Rambutan: Vol. I. Azka Mulia Media. https://www.google.co.id/books/edition/Bercocok_Tanam_Rambutan/SV1pajQ4bvMC?hl=en&gbpv=1&dq=rambutan&pg=PA10&printsec=frontcover

Schoonenboom, J. (2023). The Fundamental Difference Between Qualitative and Quantitative Data in Mixed Methods Research. Forum Qualitative Sozialforschung Forum: Qualitative Social Research, 24 No. 1, Art. 11. https://doi.org/https://doi.org/10.17169/fqs-24.1.3986

Seivewright, S., & Sorger, R. (2020). Basics Fashion Design: Research and Design (Third Edition) (III). Bloomsbury Visual Arts.

Shaeffer, C. (2008). Fabric Sewing Guide. Krause Publications. http://marthapullen.com/ebook-promo

Vankar, P. S., & Shukla, D. (2019). New Trends in Natural Dyes for Textiles (I). Woodhead Publishing.


Article Metrics

Abstract view : 36 times | PDF view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JURNAL IMAJINASI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Editorial Address:
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung
Jl. Daeng Tata Makassar 90224
E-mail: [email protected]

Creative Commons License
Jurnal Imajinasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Imajinasi indexed by