Pendampingan Masyarakat dalam Tata Kelola Gazebo untuk menarik minat Kunjungan ke Tanjung Bayang, Kota Makassar
(1) Bina Wisata, Universitas Fajar
(2) Bina Wisata, Universitas Fajar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/iptek.v3i2.59015
Abstract
Abstrak. Pandemi Covid-19 telah mengguncang industri pariwisata secara global. Untuk memulihkan industri ini, pendekatan kemitraan melalui teori Pentahelix menjadi relevan. Pentahelix melibatkan pemerintah, masyarakat, pihak swasta, akademisi, dan media dalam mempercepat pemulihan pariwisata. Pada masa pemulihan pasca Covid-19, persaingan antar destinasi meningkat, mendorong kerjasama semua pihak. Pengelolaan destinasi yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdaya saing adalah kunci. Akademisi memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, dengan konsep dan penelitian mereka sebagai panduan bagi pemerintah dan bisnis. Kolaborasi antara pengelola destinasi dan akademisi dapat menghasilkan solusi inovatif. Pengabdian dilakukan di Tanjung Bayang, Kota Makassar, untuk memberikan pendampingan pada pemilik gazebo. Konsep tata kelola gazebo yang lebih estetis, aman, dan sesuai pedoman diusulkan. Tahap program mencakup perencanaan, sosialisasi, pemilihan lokasi percontohan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasilnya adalah peningkatan kunjungan ke Tanjung Bayang dan kesadaran pemilik usaha tentang pentingnya tata kelola yang baik. Pendampingan ini diharapkan menjadi contoh bagi destinasi lain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan. Pelajaran dari kegiatan ini adalah pentingnya tahapan proses yang hati-hati dan kerja sama antara semua pihak terlibat dalam mencapai tujuan pariwisata yang sukses. Saran termasuk mempertahankan dan menyebarluaskan konsep tata kelola yang baik kepada pemilik gazebo lainnya.
Kata kunci: Pendampingan Masyarakat, Tata Kelola Desain Berkelanjutan Minat Kunjungan Wisatawan, Pelayanan Masyarakat, Pendampingan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Full Text:
PDFReferences
Carayannis, E.G & Campbell, D.F.J. (2009). “Mode 3” and “Quadruple Helix”: toward a 21st century fractal innovation ecosystem. Int J Technol Manag. https://doi.org/10.1504/IJTM.2009.023374
Darwis, R. S. (2016). Membangun desain dan model action research dalam studi dan aksi pemberdayaan masyarakat. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(1), 142-153
Morrison, Alastair M. (2013). Marketing and Managing Tourism Destinations. New York: Routledge
Nocca, F. (2017). The role of cultural heritage in sustainable development: Multidimensional indicators as decision making tool. Sustainability, 9(10), 1882.
Papanek, Victor (1972). Design for the real world; human ecology and social change. New York: Pantheon Books
Ridwan, M. & Aini, W., (2019). Perencanaan Pengembangan Daerah Tujuan Pariwisata. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Article Metrics
Abstract view : 57 times | PDF view : 6 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.