Peningkatan Pemahaman Keuntungan Berkelompok Pada Pengurus dan Anggota Kelompok Tani Tingkat Pemula di Desa Pancana Kabupaten Barru

Firdaus W Suhaeb(1*), Firman Umar(2), M.Ridwan Said(3), Ernawati S Kaseng(4), Mario Mario(5),

(1) Dosen Prodi Sosiologi FISH Universitas Negeri Makassar
(2) Dosen PKn FISH UNM
(3) Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FISH UNM, Indonesia
(4) Dosen Prodi Pend. Teknologi Pertanian Fakultas Teknik UNM
(5) Dosen Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/humanis.v21i2.40834

Abstract


Orientasi pembangunan pertanian berbasis sistem agribisnis di Kabupaten Barru, yang sejalan dengan orientasi pembangunan pertanian di Indonesia saat ini.  Guna mencapai tujuan pembangunan pertanian tersebut maka peranan petani dan kelembagaan Kelompok Tani terus digalakkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Barru. Namun pemberdayaan dan partisipasi para petani yang berada di Desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau masih belum optimal.. Hal ini terlihat dari sebagian kecil petani yang masih belum terdaftar sebagai anggota kelompok tani dan  masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tani tentang peran dan fungsi kelompok tani, pentingnya aturan kelompok pada suatu kelompok tani dalam pelaksanaan usaha tani. Tujuan pelatihan dan penyuluhan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, sebagai berikut   a) Meningkatkan pemahaman pengurus dan anggota kelompok tani tingkat pemula  tentang pentingnya peran dan fungsi kelompok tani; b) Meningkatkan pemahaman pengurus dan anggota kelompok tani tingkat pemula tentang pentingnya aturan dalam suatu kelompok tani. Metode penerapan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini sebagai solusi dari masalah mitra kelompok tani tingkat pemula, adalah melalui pelatihan dan penyuluhan. Sehingga peran dan fungsi kelompok tani pemula sebagai wadah kerjasama, proses belajar, dan produksi dapat dioptimalkan. Keseluruhan proses transfer IPTEK dilaksanakan melalui penyuluhan dan pelatihan terhadap kelompok tani tingkat pemula menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action Community Empowerment. Sedang metode yang digunakan adalah: 1) ceramah, 2) diskusi dan tanya jawab. Pelaksanaan berlokasi di Desa Pancana Kabupaten Barru. Hasil yang diperoleh peserta pelatihan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yakni 1) meningkatnya pemahaman pengurus dan anggota kelompok tani tingkat pemula tentang peran dan fungsi kelompok, serta pentingnya aturan kelompok; 2) Meningkatnya pemahaman pengurus dan anggota kelompok tani tingkat pemula tentang keuntungan berkelompok dalam suatu kelompok tani dalam pelaksanaan usahatani mereka.

Abstract. The orientation of agricultural development based on the agribusiness system in Barru Regency, which is in line with the current orientation of agricultural development in Indonesia. In order to achieve the goal of agricultural development, the role of farmers and farmer group institutions continues to be promoted through the Barru Regency Agriculture Service. However, the empowerment and participation of farmers in Pancana Village, Tanete Rilau District is still not optimal. This can be seen from the small number of farmers who are still not registered as members of the farmer group and the low level of understanding of the farming community about the roles and functions of farmer groups, the importance of rules and regulations. group in a farmer group in the implementation of farming. The objectives of training and counseling in this community service activity are as follows: a) To increase the understanding of the management and members of the beginner level farmer groups about the importance of the roles and functions of farmer groups; b) Improve the understanding of the management and members of the beginner level farmer group about the importance of rules in a farmer group. The application method used in this community service as a solution to the problem of beginner level farmer group partners is through training and counseling. So that the role and function of novice farmer groups as a forum for collaboration, learning processes, and production can be optimized. The entire process of transferring science and technology is carried out through counseling and training for beginner farmer groups using the Participatory Learning and Action Community Empowerment approach. The methods used are: 1) lecture, 2) discussion and question and answer. The implementation is located in Pancana Village, Barru Regency. The results obtained by the training participants in this community service activity, namely 1) increased understanding of the management and members of the novice farmer group about the role and function of the group, as well as the importance of group rules; 2) Increased understanding of the management and members of the beginner level farmer group about the advantages of grouping in a farmer group in the implementation of their farming

Full Text:

PDF

References


Anantanyu, S. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). Disertasi pada Institut Pertanian Bogor.

Annisa R. 2021. Pemberdayaan Kelompok Tani oleh Dinas Pertanian Dan Balai Penyuluh Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Barru dalam Meningktkan Hasil Panen Padi Di Dusun Camming, Desa Palakka, Kabupaten Barru. Skripsi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah. Makassar

Hadisaputro, S. 1978. “Pengintegrasian Kelompok Tani di Dalam Peningkatan Kuantitas Keanggotaan BUUD/KUD”. Agro Ekonomi, Nopember 1978, hal : 48-57. Jakarta.

Kelbulan, E., Tambas, J. S., & Parajouw, O. 2018. Dinamika Kelompok Tani Kalelon Di Desa Kauneran Kecamatan Sonder. Agri-Sosioekonomi, 14(3), 55. https://DOI. org /10.35791/Agrsosek.14.3.2018.21534

Margono Slamet. 1978. Kumpulan Bahan Bacaan Penyuluhan Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak di Publikasikan.

Maspaitella, M. J. (2014). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pendekatan Pekerja Sosial Social Welfare Development: Society Empowerment In Social Worker Approach Nancy Rahakbauwi. 157–164

Nasrul W. 2012. Pengembangan Kelembagaan Pertanian Untuk Peningkatan Kapasitas Petani Terhadap Pembangunan Pertanian. Jurnal MENARA Ilmu Vol. III No.29 Juni 2012. 166-174

Payne, M., 1997. Modern Social Work Theory. Second Edition. McMilan Press Ltd. London.

Undang-undang nomor 19 tahun 2013 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani. http://hortikultura.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06/UU-No.19-Tahun2013

Van den Ban, A. W., dan Hawkins, H.S., 1999. Penyuluhan Pertanian.

Kanisius, Yogyakarta


Article Metrics

Abstract view : 72 times | PDF view : 53 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Firdaus W Suhaeb, Firman Umar, M Ridwan S.A, Ernawati S Kaseng, Mario Mario

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

DITERBITKAN OLEH:

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar

Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.2, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Telepon 082395232077

E mail: humanis01jurnal19@gmail.com


 

DIINDEKSIKAN OLEH

 

 

DILISENSI OLEH:

Lisensi Creative Commons
Humanis dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 .