I Mangadacinna Daeng Sitaba Sultan Mahmud Syah Karaeng Pattingngalloang: Raja, Mangkubumi dan Ilmuwan Abad XVII
(1) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(2) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(3) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan bagaimana: latar belakang kehidupan Karaeng Pattingngalloang, kiprah Karaeng Pattingngalloang sebagai Raja dan mangkubumi, serta kiprahnya sebagai ilmuwan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karaeng Pattingngalloang adalah sosok raja dan mangkubumi kerajaan Gowa yang namanya berkibar tidak saja di Nusantara tetapi juga sampai ke Eropa karena kemampuannya berdiplomasi dikarekanakan menguasai berbagai bahasa Asing. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Karaeng Pattingngalloang besar pengaruhnya dalam perkembangan Kerajaan Gowa pada pertengahan abad ke XVII. Karaeng Pattingngalloang sukses menjadikan Kerajaan Gowa-Tallo menjadi salah satu kerajaan yang besar di Nusantara lewat sains yang dikuasai, secara otomatis membawa Makassar tercatat sebagai kota/bandar terbesar sebagai pusat ibu kota saat itu, telah berkembang menjadi bandar niaga yang amat ramai di kunjungi, baik oleh pedagang-pedagang kerajaan lain di Nusantara maupun oleh bangsa-bangsa asing.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Basang, D. (1985). Catatan Harian Raja-raja Gowa dan Tallok. Ujung pandang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi selatan.
Borahima, A. R. (1975). Sejarah Kerajaan Tallo. Ujung Pandang: Cabang II Lembaga Sejarah dan Antropologi.
Farid, Z. A. (1999). Kebudayaan Sulawesi Selatan. Makassar: CV Sosial Politic Genius.
Hafid, R. (2017). Empat Peristiwa Penting di Sulawesi Selatan. Makassar: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Hamid, D. P. (1990). Sejarah Gowa. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Haryono. (1995). Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kartodirjo, S. (2014). Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Lombard, D. (2005). Nusa Jawa: Silang Budaya "Batas-batas Pembaratan. Jakarta : PT Gramedia.
Mappangara, S. (2016). Filosopi Arung Palakka. Yogyakarta: Ombak.
Muh Saleh Madjid, Dkk. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Ujung Pandang: Ombak.
Najamuddin, Z. T. (2007). Rakyat Gowa Menentang Penjajah. Makassar: Pustaka Refleksi.
Patunru, A. R. (1983). Sejarah Gowa. Ujung Pandang : Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.
Pradadimara, Y. S. (2013). Dari Kalegowa ke Sombaopu Merajut simpul-Simpul Pertahanan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Makassar: Balai Pelestarian cagar budaya.
Samsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Syahrul Yasin Limpo, Z. T. (1995). Profil Sejarah Budaya dan Pariwisata Gowa. Gowa: Pemerintah Daerah Gowa.
Umar, N. (2014). Revitalisasi dan Reaktualisasi Nilai-nilai keislaman. Jakarta: PT Gramedia.
Article Metrics
Abstract view : 966 times | PDF view : 35 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Aulya Meidiana Wahda, Najamuddin Najamuddin
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
PUBLISHED BY :
Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id
Attoriolong INDEXED BY
LICENSED BY :
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.