MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MODAL SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN

Dauri Dauri(1*), Misgi Puji Astuti(2), Burhanuddin Burhanuddin(3), Subagio Subagio(4),

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Kalianda
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Kalianda
(3) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Kalianda
(4) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Kalianda
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/supremasi.v18i2.59926

Abstract


Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan model kebijakan pengembangan wisata berbasis modal sosial dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dan empiris, yang dilakukan dalam kerangka memperkuat kebijakan hukum. Temuan penelitian dalam upaya pengembangan desa wisata dapat dilakukan dengan mengembangkan roadmap kebijakan Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat. Kebijakan hukum tersebut berupa peraturan daerah dan peraturan desa. Selanjutnya upaya yang dilakukan adalah mengambangkan kebutuhan kebijakan periwisata berbasis modal sosial desa. Sehingga pada akhirnya akan membangun model kebijakan pengambangan desa wisata menuju kemandirian desa. Lokus penelitian ini adalah di Kabupaten Pesisir Barat Lampung dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Pesisir Barat merupakan daerah pinggiran pantai yang memiliki potensi wisata yang sangat bagus, akan tetapi banyak kondisi lingkungan yang berubah yang tidak sesuai dengan ketentuan kebijakan yang ada. Sehingga terhadap hal tersbeut dibutuhkan sinkronisasi kebijakan terhadap lingkungan dan pariwisata dapat bersinergi tanpa menimbulkan kerusakan. Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, baik di level nasional maupun internasional. Dalam pengembangan pariwisata, masyarakat harus berperan aktif sehingga akan meningkatkan perekonomian. Kemandirian desa tidak terlapas dari adanya potensi yang dikembangkan untuk meningkat perekonomian masyarakat desa, potensi tersebut adalah potensi desa wisata. Dalam mengembangkan potensi desa wisata tidak dalam dilepaskan dari kerjasama antar lembaga, investor, dan masyarakat. Pengembangan desa wisata juga dapat menggunakan instrumen yang dijadikan nilai-nilai dasar masyarakat yaitu modal sosial yang berbasis pada lingkungan agar dapat menjaga keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat Lampung, melalui modal sosial yang didasarkan pada konsep keberlanjutan lingkungan.

 

This paper aims to describe the policy model of social capital-based tourism development in realizing environmental sustainability. The methods used are normative and empirical juridical, which are carried out within the framework of strengthening legal policy. Research findings in efforts to develop tourism villages can be done by developing a tourism policy roadmap in Pesisir Barat District. The legal policy is in the form of regional regulations and village regulations. Furthermore, the efforts made are to develop the needs of tourism policies based on village social capital. So that in the end it will build a policy model for developing tourism villages towards village independence. The locus of this research is in Pesisir Barat Lampung Regency with the consideration that Pesisir Barat Regency is a coastal area that has very good tourism potential, but many environmental conditions have changed that are not in accordance with existing policy provisions. So that this requires synchronization of policies on the environment and tourism can synergize without causing damage. West Coast District has tourism potential that can be developed, both at national and international levels. In the development of tourism, the community must play an active role so that it will improve the economy. Village independence is not separated from the potential developed to improve the economy of rural communities, this potential is the potential of tourism villages. In developing the potential of tourism villages, it cannot be separated from cooperation between institutions, investors, and the community. The development of tourism villages can also use instruments that are used as basic values of the community, namely social capital based on the environment in order to maintain environmental sustainability. This study aims to examine tourism policies in Pesisir Barat Lampung Regency, through social capital based on the concept of environmental sustainability.


Keywords


Wisata, Model, Kebijakan, Modal Sosial

Full Text:

PDF

References


Argyo Demartoto, dkk. 2009. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Atmoko, “Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman.”

Ishaq, I. (2017). Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi, Alfabeta, Jakarta.

Isharyanto dan Dila Eka Juli Prasetya, Hukum Pemerintahan Desa: Perspektif, Konseptualisasi, dan Konteks Yuridis, Absolute Media, Yogyakarta, 2016.

Aprili Kristiani Simbolon, “Analisis Modal Sosial Untuk Kesejahteraan Masyarakat Lokal (Studi Pada Wisata Petik Jeruk Di Dusun Borogragal, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang),” Cakrawala 12, no. 1 (2018), https://doi.org/10.32781/cakrawala.v12i1.266.

Ayu Kusumastuti, “Modal Sosial Dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan Dalam Pengelolaan Dan Pembangunan Infrastruktur,” MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi 20, no. 1 (2016), https://doi.org/10.7454/mjs.v20i1.4740.

Beisheim, M. and Simon, N. (2016). Multi - stakeholder Partnerships for Implementing the 2030 Agenda Improving A ccountability a nd T ransparency. Dapat diunduh di https:// www.un.org/ecosoc/sites/www.un.org.ecosoc/files/files/en/2016doc/partnershipforum-beisheim-simon.pdf

Dedy Miswar Husni Yusuf, Yarmaidi, “Pemetaan Objek Wisata Alam Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 Husni Yusuf 1, Yarmaidi 2, Dedy Miswar 3,” 2015.

Dino Leonandri and Maskarto Lucky Nara Rosmadi, “The Role of Tourism Village to Increase Local Community Income,” Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences 1, no. 4 (2018): 188–93, https://doi.org/10.33258/birci.v1i4.113.

I Ketut Widnyana, I Putu Karunia, and I Putu Sujana, “Strategy for Development of Tourist Village in Bali Island,” International Journal of Research -GRANTHAALAYAH 8, no. 3 (2020): 324–30, https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v8.i3.2020.164.

Is Susanto, Mad Heri, and Achmad Fachrudin, “Dampak Strategi Pemasaran Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Di Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat), Syi`ar Iqtishadi : Journal of Islamic Economics, Finance and Banking 3, no. 1 (2019): 114, https://doi.org/10.35448/jiec.v3i1.5518.

Isdiyana Kusuma Ayu, “Mengembangkan Potensi Desa Bringin Menjadi Desa Wisata,” Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) 1, no. 1 (2019): 1, https://doi.org/10.33474/jp2m.v1i1.4992.

M. arif. A. Syam, “Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Sumedang Di Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan,” Jurnal Kepemimpinan Dan Pengurusan Sekolah vol 2, no. 2 (2017): 191–200.

Mohammad Irfan and Any Suryani, “Local Wisdom Based Tourist Village Organization in Lombok Tourist Area,” International Journal of English Literature and Social Sciences 2, no. 5 (2017): 73–82, https://doi.org/10.24001/ijels.2.5.10.

N. I.K. Dewi et al., “Exploring the Potential of Cultural Villages as a Model of Community Based Tourism,” Journal of Physics: Conference Series 953, no. 1 (2018), https://doi.org/10.1088/1742-6596/953/1/012072.

Nining Latianingsih, Iis Mariam, and Dewi Winarni Susyanti, “Model Pengembangan Kebijakan Desa Wisata Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Homestay Di Desa Wisata Cibuntu Kabupaten Kuningan Jawa Barat,” Jurnal Law and Justice 4, no. April (2019): 35–38.

Oktiva Anggraini and Muhammad Agus, “Penguatan Modal Sosial Berbasis Kelembagaan Lokal Masyarakat Pesisir Perspektif Gender Di Kabupaten Bantul,” JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) 11, no. 2 (2018): 11, https://doi.org/10.19184/jsep.v11i2.6889.

Putnam, R. (2000). Bowling Alone. The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon and Schuster.

Rukavina Baksh, “Deskripsi Modal Sosial Masyarakat Di Desa Ekowisata Tambaksari,” J. Agroland 19 (3) : 193 – 199, Desember 2013 19, no. 3 (2013): 193–99.

Rusydan Fathy, “Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas Dan Pemberdayaan Masyarakat,” Jurnal Pemikiran Sosiologi 6, no. 1 (2019): 1, https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47463.

Susanto, Heri, and Fachrudin, “Dampak Strategi Pemasaran Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Di Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat).”

Sutrisno Sutrisno, Triwara Buddhi Satyarini, and Marsudi Iman, “Perintisan Desa Wisata Berbasis Alam Dan Budaya Di Seloharjo, Pundong, Bantul Yogyakarta,” BERDIKARI : Jurnal Inovasi Dan Penerapan Ipteks 6, no. 1 (2018): 16–28, https://doi.org/10.18196/bdr.6130.

T. Prasetyo Hadi Atmoko, “Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman,” Jurnal Media Wisata 12, no. 2 (2014): 146–54, https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS/article/view/87.

Usman Munir, Khudzaifah Dimyati, and Absori Absori, “Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Di Pulau Lombok,” YUSTISIA MERDEKA : Jurnal Ilmiah Hukum 4, no. 2 (2019): 128–37, https://doi.org/10.33319/yume.v4i2.13.

Wiliam Dunn dalam Jurnalnya Pradana, G. A. (2016). Diskresi dalam Implementasi Kebijakan Publik (Studi pada Implementasi Kebijakan BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kepanjen). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 2(3), 78-86. Retrieved from http://www.ejournalfia.ub.ac.id/index.php/jiap/article/view/604.

Yerik Afrianto Singgalen and Elly Esra Kudubun, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata : Studi Kasus Kelompok Museum Pemerhati Sejarah Perang Dunia Ke II Di Kabupaten Pulau Morotai,” Jurnal Cakrawala 6, no. 2 (2017): 199–228.

Yerik Afrianto Singgalen, “Persepsi, Modal Sosial, Dan Kekuasaan Aktor Dalam Perumusan Dan Implementasi Kebijakan Pariwisata,” Pax Humana: Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma III, no. 2 (2016): 83–105.


Article Metrics

Abstract view : 33 times | PDF view : 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Dauri Misgi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Published by:

SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya is published by Department of Pancasila and Civic Education from the Faculty of Social Sciences of Universitas Negeri Makassar in collaboration with the Association of the Pancasila and Civic Education Teachers from the South Sulawesi Province (AP3KnI) and the Association of the Indonesian Social Sciences Bachelor of Education (HISPISI).

Jurusan PPKn FIS UNM, Gedung FIS UNM Lt. 1
Jalan Raya Pendidikan No. 1
Kampus UNM Gunungsari Baru, Makassar 90222

Email : supremasi@unm.ac.id
HP/WA: +62 813-5499-3337 (an. Bakhtiar)

ISSN : 2720-9369 (Online)
ISSN : 1412-517X (Print)

SUPREMASI: Junal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

SUPREMASIJurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Indexed by

  

         

Web Analytics View My Stats