IMPLIKASI HUKUM TERHADAP PRANATA PANGNGIURAN MENURUT HUKUM ADAT TORAJA

Resty Gloria Pasomba(1*), Andi Suriyaman Mustari Pide(2), Kahar Lahae(3),

(1) Universitas Hasanuddin
(2)[email protected]
(3)[email protected]
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/supremasi.v16i2.21134

Abstract


Implikasi Hukum Terhadap Pranata Pangngiuran Menurut Hukum Adat Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pangngiuran menurut hukum adat Toraja dan mengetahui konsekuensi terhadap ahli waris dalam menerima atau menolak pranata pangngiuran dalam sistem hukum waris adat Toraja. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Historis dan Pluralisme dengan tipe penelitian hukum empiris dengan menganalisis data yang terkumpul melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi pelaksanaan pangngiuran pada pembangunan Tongkonan masih berjalan setiap kali pembangunan dilaksanakan, dan kosekuensi pada ahliwaris ketika menolak pelaksanaan pangngiuran pada pembangunan Tongkonan adalah sawah yang menjadi bagian dan tanda bahwa mereka merupakan anggota Tongkonan akan di tarik kembali bagi ahli waris to diba’gi dan to di lullungngi.


Legal Implications for Pangngiuran  structure according to Toraja Customary Law. Legal Implications for Pangngiuran Institutions in Toraja Customary Law. This study aims to identify and analyze the implementation of pangngiuran according to Toraja customary law and to find out the consequences for heirs in accepting or rejecting pangngiuran institutions in the Toraja customary inheritance law system. This study uses the Historical approach and Pluralism with the type of empirical legal research by analyzing the data collected through interviews and literature study. The results of this study indicate that the existence of the implementation of pangngiuran in Tongkonan construction is still running every time the construction is carried out, and the consequences for heirs when refusing the implementation of pangngiuran in Tongkonan construction are rice fields that are part of and a sign that they are members of Tongkonan will be withdrawn for heirs to be brought back for heirs to di ba 'gi and to di lullungngi.


Keywords


Pranata Pangngiuran, Hukum Waris Adat, Hukum adat Toraja

Full Text:

PDF

References


Buku:

A T. Marampa’(1997) Mengenal Toraja dan Budaya Toraja. Rantepao : Yayasan Maraya

Achmad Ali, (2008) Menguak Tabir Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia

Ali Afandi (1997) Hukum Waris Hukum Keluarga dan Hukum Pembuktian, Jakarta : Rhineka Cipta

Andi Suriyaman Mustari Pide (2009) Hukum Adat Dulu, Kini, dan Akan Datang, Makassar : Pelita Pustaka

Efendi Perangin (2014) Hukum Waris, Jakarta : Rajawali Pers

Eman Suparman (2011) Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat dan BW, Bandung : Refika Aditama

Frans Baruallo (2010) Kebudayaan Toraja, Yogyakarta : Pohon Cahaya

Hilman Hadikusuma (2003) Hukum Waris Adat, Bandung : Citra Aditya Bakti

Irwansyah & Ahsan Yunus (2020) Penelitian Hukum, Makassar : Mirra Buana Media

L. T. Tangdilintin (2016) Toraja Dan Kebudayaannya. Makassar. Sulawesi Selatan : Lembaga Kajian dan Penulisan Sejara Budaya

Mukti Fajar & Yulianto Ahmad (2010)n Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

R. Abdoel Djamali, (2016) Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers

Ritha Tuken, (2020) Pembagian Harta Warisan Berdasarkan Hukum Adat Toraja. Sulawesi Selatan: AGMA

Simon Petrus. (2018). Budaya Spiritual Orang Toraja Di Potok Tengan Mengkendek. Makassar: De La Macca

Soerjono Soekanto & Yusuf Usman (1986) Kedudukan Janda Menurut Hukum Waris Adat, Jakarta : Ghalia Indonesia

Stanislaus Sandaupa, Simon Petrus, & Simon Sitoto (2016) Kambunni’ Kebudayaan Tallu Lolona Toraja, Makassar : De La Macca

Wirjono Prodjodikoro (1983) Hukum Warisan Di Indonesia. Bandung: Sumur Bandung

Jurnal:

Putri Mani’ Salurante, (2016) Status dan Batas Usia Anak Angkat Dalam Pewarisan Menurut Hukum Adat Toraja (Ma’tallang) Setelah Berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, e-Journal UAJY

Tesis:

Sri Rezki Radeng (2019) “Pembagian Harta Wais Pada Masyarakat Adat Toraja (Persentuhan Hukum Waris Islam dan Hukum Waris Adat” Tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.


Article Metrics

Abstract view : 151 times | PDF view : 58 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Resty Gloria Pasomba

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Published by:

SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya is published by Department of Pancasila and Civic Education from the Faculty of Social Sciences of Universitas Negeri Makassar in collaboration with the Association of the Pancasila and Civic Education Teachers from the South Sulawesi Province (AP3KnI) and the Association of the Indonesian Social Sciences Bachelor of Education (HISPISI).

Jurusan PPKn FIS UNM, Gedung FIS UNM Lt. 1
Jalan Raya Pendidikan No. 1
Kampus UNM Gunungsari Baru, Makassar 90222

Email : [email protected]
HP/WA: +62 813-5499-3337 (an. Bakhtiar)

ISSN : 2720-9369 (Online)
ISSN : 1412-517X (Print)

SUPREMASI: Junal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

SUPREMASIJurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Indexed by

  

         

Web Analytics View My Stats