Lelang Adat Penggali Lobang Di Ujung Tanjung Negeri Kailolo Kabupaten Maluku Tengah

Nunung Triyani(1*), Kisman Ady(2),

(1) Universitas Darussalam Ambon
(2) Universitas Darussalam
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/sosialisasi.v8i0.25180

Abstract


Ketahanan masyarakat lokal untuk mengelola dan melestarikan hasil alamnya akan berpatokan pada aturan adat, dimana terlihat pada amanat  Undang-Undang No. 5 Tahun1990 tentang: Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pasal 2,3,4,[1] yang intinya bahwa dalam mengelolaan sumber daya alam harus dimanfaatkan secara serasi dan seimbang dengan tujuan untuk terwujutnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya. Salah satu bentuk untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam dapat tersirat pada budaya sasi di Negeri Kailolo terhadap endemik Burung Maleo yang bewal dari legenda yang  mengakar turun temurun pada masyarakatnya. Burung ini berdatangan dari Pulau Pombo, Kasa, Babi, Seram. Awal mula tempat bertelur Burung Maleo di Tanjung Momalatei dapat di ambil hasilnya berupa telur secara bebas, namun sejak tahun 1960 hingga sekarang penguasaan tanjung dilaksanakan dengan pelelangan secara terbuka. Penguasaan tanjung di kuasai oleh pemenang lelang karena negeri memberikan kesempatan bagi pemenang lelang mengambil telur, ada harapan dengan cara lelang ini yakni pemenang lelang semangat untuk menjaga empat lapangan pantai pasir tempat bertelur karena ada yang diharapkan. Observasi awal  tersirat bahwa hasil lelang diserahkan ke negeri selanjutnya pemenang lelang yang akan mengolah lokasi lapangan bersama pekerja penggali lubang. Penelitian ini memberikan masukan  kepada negeri  bagaimana menjaga ekosistem endemik dan pelestarian lelang adat atas prestise, dengan target kusus yang ingin dicapai adalah memberikan pemikiran ilmiah kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah tentang pelestarian  melalui konsevasi alam dan  mengetahui lebih mendalam lelang adat sebagai kearifan lokal dan prestise individu.

 

 


Keywords


Lelang Adat; Penggali Lobang; Gengsi Sosial; Mitos

Full Text:

PDF

References


Adriyani, R., & Sujoso, A. D. P. (2019). Ekologi, Pemanasan Global, dan Kesehatan.

DAERAH, P., HASUNDUTAN, K. H., TANG, T. E. N., & HASUNDUTAN, B. H. G. (1990). Undang~ Undang Nomor 5 Tahun’1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam I-Iayati dan Ekosistemnya.

Gazali, M. (2020). Sosialisasi Pengenalan Hewan Penyu Laut Melalui Permainan Menarik Bagi Anak Sekolah Dasar SDN Alue Piet Gampong Alue Piet. Jurnal Marine Kreatif, 2(1).

Harnino, T. Z. A. E., Parawangsa, I. N. Y., Sari, L. A., & Arsad, S. (2021). Effectiveness of Sea Turtle Conservation Management at the Turtle Conservation and Education Center of Serangan, Denpasar Bali. Journal of Marine and Coastal Science, 10(1), 18–34.

Karepesina, S. S., Susilo, E., & Indrayani, E. (2013). Eksistensi hukum adat dalam melindungi pelestarian sasi ikan lompa di Desa Haruku Kabupaten Maluku Tengah. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal), 1(1).

Kennedy, P. S. J., Tobing, S. J., Lumbantoruan, R., & Tampubolon, E. (2019). Diskusi Tentang Peran Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Laut dengan Kelompok Masyarakat Maluku Barat Daya. JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat), 4(1), 355–364.

Madduppa, H., Arafat, D., Nugraha, A. H., Lestari, D. F., Setyaningsih, W. A., Santoso, P., & Anggaini, N. P. (2021). Buku Panduan Praktikum Keanekaragaman Hayati Laut. PT Penerbit IPB Press.

Manzilati, A. (2017). Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma, metode, dan aplikasi. Universitas Brawijaya Press.

Moleong, L. J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Sudiarto, H., & SH, M. (2021). Penghantar Hukum Lelang Indonesia. Prenada Media.

Supriatna, J. (2018). Konservasi Biodiversitas: Teori dan Praktik di Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Teguh, H., & Noef, W. (n.d.). Burung-Burung Bersebaran Terbatas di Kepulauan Sangihe-Talaud.

Yamani, A., KISSINGER, K., & Muhayah Noor Pitri, R. (2020). Model Konservasi Shorea belangeran dari Habitat Hutan Kerangas Rawa sebagai Bahan Obat Alami.

Yoseph Watopa, S. E., & Ling, M. (2021). Valuasi Ekonomi Hutan Adat Papasena Dan Implikasinya Bagi Pengelolaan Suaka Margasatwa Mamberamo Foja. Deepublish.


Article Metrics

Abstract view : 292 times | PDF view : 46 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.