PRAKTEK KEKERASAN DI SMA NEGERI 8 LUWU TIMUR

Masse Masse(1*), Muhammad Syukur(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makssar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/sosialisasi.v0i0.13234

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk-bentuk kekerasan di SMA Negeri 8 Luwu Timur, 2) Faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan di SMA Negeri 8 Luwu Timur, 3) Upaya mencegah kekerasan di SMA Negeri 8 Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan 25 orang informan. Teknik dalam menentukan informan menggunakan Purposive Sampling, dengan kriteria yang digunakan yairu siswa-siswi korban kekerasan di SMA Negeri 8 Luwu Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data yaitu menggunakan teknik Triangulasi Sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi disekolah ada empat yaitu: (a) kekerasan fisik seperti dipukul, ditendang, dan dilempar dengan bola basket, (b) kekerasan verbal seperti dikatakan tuli, bodoh, kurang ajar dan dihina, (c) kekerasan mental seperti tatapan mata yang mengancam, ekspresi wajah dan gerak tangan dan (d) kekerasan seksual seperti percobaan pemerkosaan dan penghinaan terhadap lawan jenis. (2) Faktor penyebab terjadinya kekerasan ada empat yaitu: (a) Guru seperti adanya pola relasi yang asemetris antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, adanya gangguang atau masalah sosiologis yang terdapat pada guru dan kurang dikembangkannya proses pembelajaran yang mampu menarik minat siswa. (b) siswa seperti memiliki kecenderungan kepribadian impulsive dan acap kali kesulitan mengendalikan emosi, harga diri yang terlalu tinggi dan ditambah lagi kepribadian yang kurang matang, (c) keluarga seperti pola asuh, orang tua yang mengalami masalah psikologi dan keluarga yang mengalami disfungsional (d) lingkungan seperti karena adanya budaya kekerasan dan aturan sekolah yang sedikit memberatkan siswa siswi dan mendapatkan hukuman dari guru jika peraturan tersebut tidak dipatuhi (3) Upaya untuk mencegah kekerasan ada tiga yaitu: (a) Upaya sekolah seperti menerapkan pendidikan tanpa kekerasan, mangadakan pendidikan psikologi bagi guru, (b) upaya orang tua atau keluarga seperti menerapkan pola asuh, mengajarkan kepada anak mengenai disiplin dan membentuk mental jasmani yang kuat dan mengingatkan kepada anak untuk tidak mempercayai orang lain, (c) upaya siswa yang mengalami kekerasan seperti sharing atau menceritakan kepada orang tua tau seseorang yang dipercayai mengenai kekerasan yang dialami di sekolah.


Keywords


Praktek; Kekerasan

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 152 times | PDF view : 39 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.