PERIAKU ANOMI (STUDI PADA SISWA DI SMP NEGERI 21 MAKASSAR)

Aswan Aswan(1*), Andi Agustang(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/sosialisasi.v0i0.11788

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa siswa SMP Negeri 21 Makassar berperilaku menyimpang, apa dampak  yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang bagi siswa SMP Negeri 21 Makassar, dan Bagaimana cara menanggulangi perilaku menyimpang siswa SMP Negeri 21 Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif tipe deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling dengan kriteria siswa yang berperilaku menyimpang berstatus siswa SMP Negeri 21 Makassar sebanyak enam orang, guru Bimbingan Konseling (BK) satu orang, dan Wakasek Kesiswaan satu orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan member chek. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa siswa berperilaku menyimpang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekolah dan faktor teman sebaya. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang bagi siswa di SMP Negeri 21 Makassar adalah dampak negatif seperti; merasa malu, membatasi pergaulan, mendapatkan hinaan, nilai tidak tuntas, scorsing, dipindahkan. Kemudian dampak Positif seperti; merasa terkenal di antara guru dan siswa-siswi di SMP Negeri 21 Makassar, banyak teman, menguatkan solidaritas antar teman sebaya atau geng yang berperilaku sama atau menyimpang, disegani sehingga mudah untuk memerintah siswa lain. Adapun tindakan yang dilakukan pihak sekolah dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa SMP Negeri 21 Makassar yakni tindakan preventif; sosialisasi tata tertib saat masa MOS siswa, Pemeriksahan rutin atau swiping, penyuluhan setiap upacara pagi dan apel, melakukan koordinasi dengan BIMAS (kepolisisan), kelurahan, dan masyarakat, menugaskan pegawai honor sebagai intelejen. Adapun tahapan selanjutnya yaitu tindakan represif, diantara tindakan yang diambil yaitu; teguran langsung dan pemberian hukuman oleh guru atau wali kelas, kemudian di rujuk ke BK untuk tindakan lanjutan, pemangilan orang tua,  dan kunjungan rumah.

Keywords


Perilaku Menyimpang; Anomie

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 115 times | PDF view : 12 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.