Makna Simbolik Mappacci Pada Masyarakat Bugis di Kabupaten Bone (Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce)

Nur Fatihah(1*), Salam Salam(2), Nurhusna Nurhusna(3), Syamsudduha Syamsudduha(4), Sakaria Sakaria(5),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(5) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/societies.v3i2.59085

Abstract


Abstract.  This study examines the symbolic meaning of a tradition and aims to describe the form of symbolic meaning contained in the mappacci tradition at Bugis traditional weddings in Bone Regency. This study uses a qualitative descriptive research method using Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. The data in this study are in the form of symbolic meanings contained in the symbols used in the mappacci tradition of Bugis traditional marriages in Bone Regency. The source of the data in this study was the mappacci ritual procession for the traditional wedding of the Bugis tribe in Bone Regency and the people of Makassar who have in-depth knowledge of the mappacci event. Data collection techniques used in this study were direct observation, interview techniques, documentation techniques, and recording techniques. The results showed that mappacci contains a symbolic meaning as self-cleanliness and purity, which has the aim of cleansing the soul and body of the bride and groom before entering the household ark. The forms of symbolic meaning contained in the mappaci tradition are: 1) pillows have a symbolic meaning of mutual respect (sipakatau), honor and glory or dignity, 2) silk sarongs have a symbolic meaning of self-esteem, istikhamah and perseverance, 3) banana shoots have a meaning symbolic connecting or continuous, 4) jackfruit leaves have a symbolic meaning of noble ideals and hope, and honesty, 5) pacci leaves have a symbolic meaning of cleanliness and purity, 6) rice has a symbolic meaning of growing well, prosperous, and prosperous, 7 ) a candle has a meaning as a sulo matappa (sulo of life) or gives light to the path to be taken, 8) a pacci place or container has a symbolic meaning of unity, 9) water as a complement. Of the nine forms of symbolic meaning, these are arranged in one summary of words containing hopes and prayers for the welfare and happiness of the bride and groom in carrying out the household ark.

 

Keywords: symbolic meaning, mappacci, semiotics

 


Full Text:

PDF

References


Ali, Muhammad. 1995. Kamus Lengkap Bahsa Indonesia Modern. Jakarta, Pustaka Amani Jakarta.

Alimuddin, A. (2020). Makna simbolik uang panai‟ pada perkawinan adat suku bugis Makassar di Kota Makassar. JAQ: Al Qisthi Jurnal Sosial Dan Politik, 10(2), 117–132.

Aminuddin. 2001. Semantik Pengantar Studi Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arief Mattaliti. 1986. Pappaseng to riolota. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Adella Nur Shafira. (2018). Kajian Makna dan Pesan dalam Mappacci pada Pernikahan Masyarakat Bugis di Kabupaten Sinjai. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Azwar, Saifuddin, 2005. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasaa (Pusat Bahasa). (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diambil dari Kamus versi online/daring: https://kbbi.web.id/

Bachtiar. 2004. Menikahlah, Engkau akan Bahagia. Yogyakarta : Saujana Jogjakarta.

Bambang Tjiptadi. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Cet II. Yudistira : Jakarta

Casalba, Sidi. 1963. Pengantar Kebudayaan Sebagai Ilmu. Jakarta : Pustaka Antara

Dianra. 2009. Adat Budaya Perkawinan Suku Bugis Soppeng. Bandung : Liberty.

Hamid Abd. 2006. Sistem Pernikahan Bugis. Indobis Publishing : Makassar

Hardianti. 2015. Adat Pernikahan Bugis Bone Desa Tuju-Tuju Kecematan Kajuara Kabupaten Bone dalam Perspekif Budaya Islam. Makassar : UIN Alauddin Makassar.

Hukum, F., Ilmu, I., Dan, S., Andi, B., Masalah, L. B., & Penelitian, M. (1980).Tradisi mappacci disulawesi selatan.

Ika Dayani Rajab Putri. 2016. Makna Pesan Tradisi Mappacci Pada Pernikahan Adat Bugis Pangkep di Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang. Makassar : UIN Alauddin Makassar.

Kridalaksana, harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia

Liliweri, A. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta : LKIS.

Muhammad Darwaman. 2017. Pandangan Hukum Islam Terhadap Budaya Mappacci dalam Adat Perkawinan Bugis. Makassar : UIN Alauddin Makassar

Mila Rusadi. 2019. Makna Simbolik Acara Mappacci Pernikahan Adat Bugis Wajo di Kabupaten Wajo (Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce). Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Moleong, Lexy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakrya.

Nonci, 2006. Upacara Pernikahan Masyarakat Bugis. Cv. Aksara : Makassar.

Rosdayakarya, Zoest, Aart Van, 1993. Semiotika tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Ani Soekowati (Penerjemah). Jakarta:Yayasan Sumber Agung.

Sudjiman, Panuti. 1996. Serba-serbi Semiotika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Syamsudduha. 2013. Pappaseng Sebagai Filsafat Hidup Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.

Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdayakarya

Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika: tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yangKita Lakukan Dengannya. Ani Soekowati (Penerj.) Hal 30-32. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.


Article Metrics

Abstract view : 17 times | PDF view : 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.