Bentuk Pariwisata Perdesaan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif

I Gede Astra Wesnawa(1*), I Ketut Sudiana(2),

(1) Universitas Pendidikan Ganesha
(2) Universitas Pendidikan Ganesha
(*) Corresponding Author



Abstract


Sektor Pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pengembangan pariwisata perdesaan sebagai penggerak ekonomi kreatif. Perdesaan memiliki potensi alam dan sosial budaya yang layak dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata. Potensi fisik berupa, perbukitan, persawahari, rumah tradisional dan sebagainya. Di samping itu, perdesaan memiliki potensi industri kecil berupa beranekaragam kerajinan ukir kayu, kerajinan bambu, pelepah pisang industri makanan, serta memiliki kekayaan seni budaya lokal seperti seni tari, seni tabuh, seni lukis. Pariwisata sebagai industri, mampu mendatangkan devisa negara dan penerimaan asli daerah yang berimplikasi pada kehidupan ekonomi masyarakat. Sehubungan dengan itu, dilakukan penelitian multi tahun. Secara umum bertujuan untuk mengembangkan pariwisata perdesaan berkelanjutan sebagai motor penggerak ekonomi kreatif dalam upaya mengatasi kemiskinan. Secara khusus, Tahun pertama dilakukan (1) identifikasi bentuk-bentuk pariwisata yang telah dikembangkan di daerah perdesaan Bali, (2) identifikasi bentuk-bentuk pengembangan ekonomi kreatif dalam pengembangan pariwisata perdesaan, Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan penelitian pariwisata yang menggunakan pendekatan Interdisipliner. Populasi penelitian meliputi desa wisata yang tersebar di kabupaten/kota Provinsi Bali. Desa wisata yang dipilih di masing-masing lokasi kabupaten ditetapkan 1 lokasi desa wisata, kecuali Kabupaten Buleleng dengan 4 desa wisata, sehingga ada 11 lokasi desa wisata, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Sampel subjek terdiri dari Kadis Pariwisata Kabupaten, Kepala Desa, Pokdarwis, Tokoh Masyarakat, pelaku pariwisata, pemilik restoran, hotel, travel agent, dan masyarakat sekitar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi observasi, dan FGD. Metode analisis yang digunakan adalah model analisia interaktif model Miles Huberman. Hasil menunjukkan : (1) bentuk-bentuk pariwisata yang dikembangkan meliputi bentuk daya tarik alam, daya tarik budaya dan daya tarik buatan berdasarkan potensi yang ad di desa wisata. Dan (2) Bentuk pengembangan ekonomi kreatif dalam pengembangan pariwisata perdesaan dari samething to buy, yang berupa paket wisata Menanam padi, membajak sawah, membuat kerajinan dari akar wangi, belajar kesenian tradisional, dan seni kuliner.

Kata kunci : Bentuk pariwisata perdesaan; pengembangan ekonomi kreatif.


Full Text:

PDF

References


Wesnawa, I Gede Astra. 2017. Sustainable Tourism Development Potential in the Improvement of Economic and Social Life Community Corridor in Bali. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences Available online at https://sloap.org/journals/index.php/irjmis/ Vol. 4 No. 3, May 2017, pages: 1~12 ISSN: 2395-7492

https://sloap.org/journals/index.php/irjmis/article/view/39.

Ooi, Can Seng. 2006. Tourism and the creative Enonomy in Singapore.

Baiquni. 2010. Pariwisata dan Krisis Lingkungan Global. Dalam Pariwisata berkelanjutan dalam Pusaran krisis Global. Udayana University Press. Denpasar.

Suparwoko, 2010, Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri Pariwisata, Simposium Nasional 2010: Menu Purworejo Dinamis dan Kreatif.

Yoeti, Oka A. 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa: Bandung.

Pitana, I Gede. 2006. Kepariwisataan Bali Dalam Wacana Otonomi Daerah. Puslitbang Kepariwisataan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.

Sugiono. 2019. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. (diterjemahkan Ole: Tjetjep Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia

I Wayan Windutama, Nyoiman Sunarta, Made Sofia Wijaya, 2020. Komodifikasi pengembangan tradisi okokan sebagai atraksi wisata di desa kediri Tabanan. JUMPA JUrnal Master pariwisata

Yozcu, Ozen Kirant dan Icoz, Orhan. 2010. A Model Proposal on the Use of Creative Tourism Experinces in Congresss Tourism and the Congress Marketing Mix. PASOS, Vol 8(3) Special Issue 2010

Ooi, Can Seng. 2006. Tourism and the creative Enonomy in Singapore

Yoeti, Oka A. 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa: Bandung

Amajida, FD. 2016. Kreativitas Digital dalam Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi Tentang Ojek Online “Go-Jek” di Jakarta. Informasi Kajian Ilmu Komunikasi. Vol 46. No 1, hal 115-127.

Suratman. 2011. Potensi Geospasial Sumberdaya Untuk Membangun Indonesia sebagai Negara Agraris Tropik Kuat di Dunia. Disajikan dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Geograf Indonesia (IGI) Tanggal 11-12 Nopember 2011 di Pascasarjana Undiksha Singaraja Bali.


Article Metrics

Abstract view : 176 times | PDF view : 17 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.