PKM Pemberdayaan Keluarga dengan Individu Berkebutuhan Khusus

Haerani Nur(1*), Kurniati Zainuddin(2), Eka Sufartianinsih Jafar(3),

(1) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
(2) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
(3) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak – Jumlah individu berkebutuhan khusus di Indonesia terus menunjukkan angka yang semakin meningkat. Sementara itu, angka partisipasi sekolah pada individu berkebutuhan khusus dengan tingkatan terendah terjadi pada kelompok umur 19-24 tahun, yaitu 12,96 persen. orang dengan keterbatasan yang dimilikinya. Pelatihan keterampilan seharusnya diberikan sesuai dengan kemampuan dan minat individu. Pemberian pelatihan keterampilan dapat mengembangkan kemampuan kerja yang selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan kemandirian ekonomi individu berkebutuhan khusus, Menindaklanjuti hal tersebut, maka program PKM ini mengusulkan upaya mengembangan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus. Didasari oleh sejumlah referensi dan hasil penelitian bahwa orangtua dan keluarga menjadi sumber dukungan terbaik bagi invidu berkebutuhan khusus, termasuk dalam mengenali potensinya. Karena itu membekali orangtua dengan keterampilan yang dapat diajarkan kepada anaknya menjadi salah satu upaya yang penting untuk dilakukan. Berawal dari orangtua, secara tidak langsung dapat membiasakan individu berkebutuhan khusus untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pembderdayaan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus yang terbagi atas tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai dari menyiapkan media ajar dalam bentuk kartu dan bahan-bahan lainnya, pelaksanaan kegiatan selama 3 hari dengan menu pembelajaran yang berbeda yaitu eco print, batik shibori, dan sabun lilin minyak jelantah. latihan terhadap materi yang telah diberikan pada setiap akhir pertemuan. Pelaksanaan PKM di lakukan di lokasi mitra Sentra Wirajaya. Pada pelatihan ini terlihat bahwa meski memiliki keterbatasan, semua peserta pelatihan dapat menghasilkan karya atau produk, meski beberapa orang masih perlu mendapatkan bantuan dari orangtua, pendamping atau Peksosnya. Telihat bahwa semua peserta dapat mengikuti Langkah-langkah pengerjaan yang dicontohkan. Setiap akhir sesi pelatihan, dilakukan pameran karya. Setiap karya di dokumentasikan bersama orang yang berhasil membuatnya.
Kata kunci: Pemberdayaan, Keluarga, Individu Berkebutuhan Khusus.

Full Text:

PDF

References


Ariesta, A. (2016). Kecemasan Orang Tua Terhadap Karier Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(4).

Nisa, K., Mambela, S., & Badiah, L. I. (2018). Karakteristik dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 33-40. Nur, H., Sufartianinsih, E. (2022). PKM Pelatihan Vokasi Anak Berkebutuhan Khusus. Prosiding. Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat. LP2M UNM. Pemerintah Wajib Penuhi Hak Pendidikan Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas https://www.kemenkopmk.go.id, diakses tanggal 20 Februari 2023 Pelajar SLB Indonesia Tembus 140 Ribu Siswa https://databoks.katadata.co.id, dilansir tanggal 20 Februari 2023 Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Akses Pendidikan Inklusif https://nasional.tempo.co, diakses tanggal 20 Februari 2023 Pratiwi, J. C. (2016). Sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus: tanggapan terhadap tantangan kedepannya. Prosiding Ilmu Pendidikan, 1(2).


Article Metrics

Abstract view : 26 times | PDF view : 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.