Peningkatan Kapasitas Pemilih Pemula Melalui Penguatan Civic Literacy Dalam Mewujudkan Desa Anti Money Politic

Muhammad Asriadi(1*), Masni Masni(2), Asriati Asriati(3), Muhammad Qasas Hasyim(4),

(1) Pendidikan Teknik Informatika & Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar
(2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra, Universitas Bosowa
(3) Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa & Sastra, Universitas Negeri Makassar
(4) Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keolahragaan, Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Masalahnya adalah: 1). Kurangnya pengetahuan masyarakat meliputi dimensi dan ruang lingkup terkait Money Politic dan civic literacy, 2). Kurangnya keterampilan masyarakat dalam pengaplikasian civic literacy, 3). Kurangnya pendampingan terhadap masyarakat dalam membudayakan keterampilan civic literacy. Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pelajar, mahasiswa, pekerja pemula, ataupun mereka yang tidak ada dalam ketiga kategori ini karena tidak bersekolah dan tidak sedang bekerja yang berada pada wilayah Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan pendampingan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah 1). Peserta dalam hal ini pelajar, mahasiswa, pekerja pemula, ataupun mereka yang tidak ada dalam ketiga kategori ini karena tidak bersekolah dan tidak sedang bekerja memiliki edukasi terkait perilaku civic literacy dan praktek money politic, 2). Peserta memahami implementasi dari civic literacy terhadap civic atitude, 3). Peserta memiliki kemampuan terkait pencegahan dari berbagai bentuk praktek money politic, 4). Peserta dapat berkolaborasi dalam pemberdayaan kemampuan civic literacy sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan desa anti money politic. Penguatan kapasitas masyarakat melalui civic literacy memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang berpartisipasi aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu memperkuat demokrasi, mengatasi ketimpangan sosial, membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas kehidupan warga negara secara keseluruhan. Individu dapat menjadi warga negara yang terinformasi, terlibat, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kata Kunci: Pemilih Pemula, Civic Literacy, Money Politic.


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Chotpitayasunondh, V., & Douglas, K. M. (2018). The effects of “phubbing” on social interaction. Journal of Applied Social Psychology, 48(6), 304-316.

David, M. E., & Roberts, J. A. (2017). Phubbed and alone: Phone snubbing, social exclusion, and attachment to social media. Journal of the Association for Consumer Research, 2(2), 155-163.

Karadağ, E., Tosuntaş, Ş. B., Erzen, E., Duru, P., Bostan, N., Şahin, B. M., ... & Babadağ, B. (2015). Determinants of phubbing, which is the sum of many virtual addictions: A structural equation model. Journal of behavioral addictions, 4(2), 60-74.

Nazir, T., & Pişkin, M. (2016). Phubbing: A technological invasion which connected the world but disconnected humans. The International Journal of Indian Psychology, 3(4), 2348-5396.

Normawati et. al. (2018). Pengaruh Kampanye Lets Talk Disconnect To Connect” Terhadap Sikap Anti Phubbing (Survey Pada Followers Official Account Line Starbucks Indonesia)”. Jurnal Komunikasi, 3, 160.

Ugur, N. G., & Koc, T. (2015). Time for digital detox: Misuse of mobile technology and phubbing. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 195, 1022-1031.


Article Metrics

Abstract view : 11 times | PDF view : 1 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.