Solusi Pencegahan Stunting di Desa Sokkolia melalui Diversifikasi Olahan Daun Moringa oleifera

Abstract

Abstrak – Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21.6 persen. Meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya, prevalensi stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, mengingat World Health Organisation (WHO) menetapkan prevalensi stunting harus berada di bawah 20%. Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting yang tergolong tinggi, yakni pada angka 27.2% di tahun 2022. Berdasarkan data survei status gizi indonesia (SSGI), Kabupaten Gowa merupakan salah satu wilayah di Sulawesi Selatan dengan prevalensi stunting yang tinggi, yakni masih pada angka 33% di tahun 2022. Sebagai upaya pencegahan peningkatan prevalensi stunting di Kabupaten Gowa, maka penting untuk mengedukasi masyarakat terkait potensi diversifikasi olahan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai makanan bernutrisi tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan pengabdian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Desa Sokkolia Kabupaten Gowa dengan tujuan untuk mengedukasi dan memperkenalkan aneka makanan hasil diversifikasi olahan daun Moringa oleifera kepada anak-anak di tingkat Sekolah Dasar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui penyuluhan langsung disertai demo memasak. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan respon positif dari peserta serta menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta terkait aneka makanan hasil diversifikasi olahan Moringa oleifera.

Kata kunci: Pencegahan stunting, Diversifikasi olahan kelor, Moringa oleifera,