Penanganan Stunting Bersama Aisyiah Kabupaten Takalar

A. Mushawwir Taiyeb(1*), Laelah Azizah(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


PKM ini bertujuan untuk memberikan pendampingan tentang pentingnya memahami fenomena Stunting kepada ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi AISYIYAH Kabupaten Takalar.  Pendampingan yang diberikan terkait edukasi penanganan stunting mulai dari pengertian, penyebab, gejala sampai dengan pencegahan dan penanganan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan anak terlalu pendek untuk ukuran seusianya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah observasi, ceramah bervariasi, wawancara dan diskusi interaktif antara peserta dengan tim pelaksana dan antara peserta dengan peserta. Berdasarkan hasil pantauan tim pelaksana, maka pendampingan penanganan stunting bagi Ibu-ibu Aisyiyah Kabupaten Takalar dinyatakan terlaksana dengan sukses, lancar dan tertib. Sukses karena Pimpinan daerah Aisyiyah sebagai mitra sangat kooperatif, menghadirkan semua pimpinan cabang Aisyiyah se Kabupaten Takalar, antusiasme peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai sangat tinggi. Lancar karena peserta aktif berdiskusi dari awal hingga akhir baik pada sesi penyampaian materi pertama maupun pada penyampaian materi kedua tanpa gangguan. Tertib karena sejumlah 40an peserta tidak ada yang meninggalkan acara saat pendampingan berlangsung dan tetap menjaga protokol kesehatan. Keberhasilan pelaksanaan pendampingan PKM ini juga terlihat dari keberlanjutannya dengan permintaan Aisyiyah Cabang Galesong Selatan dan Aisyiyah Cabang Mangarabombang untuk dilakukan pendampingan Stunting di wilayah mereka. Alhamdulillah  
 
Kata kunci: Pendampingan, Penanganan Stunting, Aisyiyah

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. 2008. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI Departemen Kesehatan RI. 2013. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Katalog dalam Terbitan Kementerian Kesehatan RI Indonesia: Pusat Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2012, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Mustelin L, Silventoinen K, Pietiläinen K, Rissanen A, and Kaprio J. 2009. Physical activity reduces the influence of genetic effects on BMI and waist circumference: a study in young adult twins. Int J Obes. 2009; 33: 29-36. Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Sarah M. Camhi1, George A. Bray1, Claude Bouchard1, Frank L. Greenway1, William D. Johnson1, et al. 2011. The Relationship of Waist Circumference and BMI to Visceral, Subcutaneous, and Total Body Fat: Sex and Race Differences, Obesity (2011) 19, 402–408. Taiyeb, AM., Junda, M. 2016. IbM Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Bagi Guru PAUD. Laporan. LPM UNM

Taiyeb, AM., Hiola, F., Suryani, I. 2017. IbM Pemantauan Status Gizi bagi Alumni Biologi FMIPA UNM. Laporan. LPM UNM

Taiyeb, AM, Rosdiana Ngitung, Wiharto. 2020. PKM Pendampingan Stunting di Kabupaten Takalar. Laporan. LP2M UNM Wei Ping JIA, Jun-Xi, Kun-San Xiang, Hui-Juan LU, Lei Chen. 2003. Prediction of Abdominal Visceral Obesity From Body Mass Index, Waist Circumference and Waisthip Ratio in Chinese Adults: Receiver Operating Characteristic Curves Analysis. Biomedical Land Environmental Sciences. 2003; 16: 206-211. WHO. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of a WHO consultation. Geneva, Switzerland: WHO; 2000. p. 11. Williams PT, Satariano WA. 2005. Relationships of age and weekly running distance to BMI and circumferences in 41 582 physically active women. Obesity. 2005; 13: 1370-80.


Article Metrics

Abstract view : 192 times | PDF view : 28 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.