Pengelolaan Mata Air Untuk Penyediaan Air Rumah Tangga Dusun Kaballokang Desa Moncongloe Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

Raeny Tenriola Idrus(1*), Mohammad Junaedy R.(2), Armiwaty Armiwaty(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Air tanah yang muncul di atas permukaan tanah terjadi karena adanya  proses geologi di dalam tanah. Air yang muncul kemudian dikenal sebagai mata air. Dusun Kaballokang yang merupakan bagian wilayah Desa Moncongloe terletak di perbukitan di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Topografi Dusun Kaballokang yang berbukit-bukit serta jauh dari mata air menjadi kelemahan Dusun tersebut untuk mendapatkan air bersih. Warga Kaballokang mengandalkan air hujan, sumur gali, pemandian umum dan mata air untuk kebutuhan pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama pada musim kemarau. Salah satu sumber mata air artesis adalah mata air. Jarak terdekat rumah warga ke sumber mata air kurang lebih 150 meter. Mata air di lereng perbukitan tidak pernah kering walaupun debit berkurang pada musim kemarau.

Kegiatan pegabdian bertujuan untuk mengelola mata air yang berada pada daerah lereng perbukitan Dusun Kaballokang untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga dengan mengalirkan air dari sumber mata air. Kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah dan warga masyarakat khususnya masyarakat Dusun Kaballokang Desa Moncongloe Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Tujuan dari pengabdian untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang memadai dan berkesinambungan bagi masyarakat dalam hal kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

Metode yang digunakan dalam program kemitraan masyarakat ini, yaitu metode pendampingan (mentoring) dan metode Partisipatory Rural Approach (PRA). Metode pendampingan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pengetahuan cara pengelolaan mata air untuk sumber air rumahtangga. Selain itu bersama-sama dengan mitra dalam pembuatan bangunan: penangkap air, penampungan  air sampai dengan pendistribusian air. Metode PRA dilakukan untuk membangkitkan rasa memiliki mitra terhadap produk yang akan dikembangkan dan rasa tanggung jawab mitra terhadap produk dan lingkungan yang ada disekitarnya. Pengelolaan mata air  diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air rumah tangga serta jumlah rumah tangga yang memanfaatkan air dari mata air juga bertambah.

Kata kunci: pengelolaan, mata air, distribusi air


Full Text:

PDF

References


Fan, L., Liu, G., Wang, F., Ritsema, C.J., dan Giessen, V., 2014. Domestic Water Consumtion under Intermittent and Contino Modes of Water Supply. Water Resources Management Journal Online, 28: 853 – 865.

Siswadi, Taruna, T., dan Purnaweni, H., 2011. Kearifan Lokal dalam Melestarikan Mata Air (Studi Kasus di Desa Purwogondo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal). Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2):63–68.

Sudarmadji, Suprayogi, S., dan Setiadi, 2010. Konservasi Mata air Berbasis Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul untuk Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim. Laporan Penelitian. Sekolah Pascarajana UGM, Yogyakarta.

Sudarmadji, Suyono, dan Darmanto, D. 2012. Pengelolaan Sumberdaya Air Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Pedesaan di Daerah Fisiografi Gunungapi dan Daerah Fisiografi Karst. Laporan Penelitian. Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Sudarmadji, 2013. Mata Air: Perspektif Hidrologis dan Lingkungan. Sekolah Pascasarjana, UGM, Yogyakarta.

Sudarmadji, Darmanto, D., Widyastuti, M., dan Lestari S., 2014. Integrasi Taknologi dan Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Mata Air untuk Penyediaan Air Rumahtangga Berkelanjutan. Laporan Penelitian. Sekolah Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Todd, D.K., dan Mays, L.W., 2005. Groundwater Hydrology, 3rd ed. John Wiley and Sons, London.

.


Article Metrics

Abstract view : 629 times | PDF view : 60 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.