Pemanfaatan Potensi Tanaman Toga Sebagai Obat Herbal untuk Meningkatkan Drajat Hidup Sehat Desa Aka-Akae Kecamatan Watang Sidenreng Kabupaten Sidrap

Muh. Said Hasan(1*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Desa Aka-Akae adalah wilayah kecamatan Watang Sidenreng merupakan desa dengan iklim tropis sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia dengan dua musiam yakni musim kemarau dan musim penghujan. Iklim juga berpengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di desa-desa dengan curah hujan 2,047 Mm, jumlah bulan hujan yakni 6 bulan, di atas suhu rata-rata harian 30 (derajat C), dengan tinggi tempat dari permukaan laut yaitu 200 mdl.  Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia makin meningkat dari waktu ke waktu baik oleh industri kecil maupun besar. hal tersebut diperlukan upaya pembudidayaan. Tanaman obat harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan, harus bebas dari bahan-bahan kimia sehingga budidayanya pun harus secara organik. Tanaman obat lebih berkhasiat jika digunakan dalam keadaan segar.  Untuk menghindari dampak negatif dari pemanfaatan tanaman obat bagi penderita penyakit, maka pemilihan jenis dan bahan tanaman obat harus secara baik dan benar sesuai indikasi penyakit. permasalahan yang dihadapi adalah: 1) masih minimnya pemanfaat lahan subur yang luas yang dilakukan oleh masyarakat 2). Mengolah dan memanfaatkan potensi lokal yang ada,3) keterbatasan Pengetahuan & Keterampilan, 4) vegetasi Alami,5) kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh remaja putri putus sekolah. Berdasarkan dasar inilah sehingga PKM disepakati untuk dilaksanakan pada Tahun 2020.         Tujuan kegiatan adalah pemanfaatan potensi tanaman Toga yang akan mengisi, memenuhi sebagian besar lahan sisa/pekerangan dirumah yang akan menjadi apotek hidup yang sangat besar manfaat dan peruntukannya untuk pemenuhan upaya preventive (pencegahan), promotif (peningkatan derajat kesehatan) dan kuratif (pengobatan). memanfaatkan sebagian lahan tanah untuk ditanami tanaman toga yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, lebih memiliki daya guna yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan menjadi apotek hidup dengan jalan memanfaatkan sebidang lahan sisa di halaman rumah tersebut, dengan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan Drajat hidup sehat dan pendapatan masyarakat akan meningkat.   Obat Herbal harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan, harus bebas dari bahan-bahan kimia sehingga budidayanya pun harus secara organik. Tanaman obat lebih berkhasiat jika digunakan dalam keadaan segar. Jadi jika ditanam di pekarangan rumah selain berfungsi sebagai taman juga tanaman obat juga dapat sebagai sumber oksigen dan sumber bahan makanan. Untuk menghindari akibat negatif dari pemanfaatan tanaman obat bagi penderita penyakit, maka pemilihan jenis dan bahan tanaman obat harus secara baik dan benar sesuai indikasi penyakit. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan, ceramah, praktek dan demonstrasi. Kegiatan PKM ini juga melibatkan lembaga mitra Ibu kelompok PKK Beringin desa Aka-akae, balai kesehatan tradisional masyarakat Pemda Kab Sidrap dan tokoh masyarakat di Kecamatan Watang Sidenreng, desa Aka-Akae . Jumlah mahasiswa yang dilibatkan adalah 8 orang dengan disiplin ilmu kesehatan.


Full Text:

PDF

References


Departemen Kesehatan RI. Tanaman Chat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.

Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III, Jakarta. 1983.

Departemen Kesehatan RI. Misteri Modika Indonesia Jilid I dan II. Jakarta 1983.

Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992

Depkes Republik Indonesia. 1983. TOGA ( Taman Obat Keluarga). Jakarta.

Hidayat, S dan Team Flora. 2008. “Khasiat Herbal”. Gramedia Jakarta.

Kardinan, A dan Agus Ruhnayat. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Secara Organik”. PT. Agromedia Pustaka Jakarta

Redaksi Agromedia. 2010. “Tips Merawat Tanaman Hias Populer”. PT. Agromedia Pustaka Jakarta.

Sudarmo, S. 2005. “Pestisida Nabati”. Penerbit Kanisius Yogjakarta.

Syukur, C dan Hernani. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Komersial”. PT. Penebar Swadaya Jakarta.

Martha Tilaar Innovation Centre. 2002. “ Budidaya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang “. PT. Penebar Swadaya Jakat.

Wasito, H. 2008. Peran Perguruan Tinggi Farmasi Dalam Pengembangan Industri Kecil Obat Tradisional Untuk Pengentasan Kemiskinan”. Wawasan Tri Dharma Majalah Ilmiah Kopertis Wil.IV. No. 8. Th XX Maret

Depkes Republik Indonesia. 1983. TOGA ( Taman Obat Keluarga). Jakarta.

Hidayat, S dan Team Flora. 2008. “Khasiat Herbal”. Gramedia Jakarta.

Kardinan, A dan Agus Ruhnayat. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Secara Organik”. PT. Agromedia Pustaka Jakarta

Lestari, Garsinia. 2008. “Taman TOGA”. PT. Gramedia Jakarta.

Permadi, A. 2008. :Membuat Kebun Tanaman Obat”. Pustaka Bunda Jakarta.

Sudarmo, S. 2005. “Pestisida Nabati”. Penerbit Kanisius Yogjakarta.

Syukur, C dan Hernani. 2003. “Budidaya Tanaman Obat Komersial”. PT. Penebar

Swadaya Jakarta.


Article Metrics

Abstract view : 784 times | PDF view : 254 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.