Sosialisasi Bahaya Narkoba bagi Pelaut Melalui Kegiatan “Dari Laut Tanpa Narkoba” Di Desa Tarasu

Dimas Ario Sumilih(1*), Rifal Rifal(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Sebagai besar Pelaut belum banyak memahami bahaya narkoba. Akibatnya, Pelaut masih memandang bahwa pengguna narkoba itu sesuatu yang lazim-lazim saja. Tanpa disadari bahwa narkoba telah menyebar luas di kalangan masyarakat Kajuara, termasuk diantaranya di Desa Tarasu. Beberapa kasus yang terjadi selesai begitu saja, tanpa ketelibatan masyarakat secara penuh dalam mencegah penyebaran dan penggunaan narkoba. Tulisan ini berusaha menjelaskan kepada pelaut perihal bahaya narkoba kepada para pelaut, yang akan menimbulkan keresahan kepada masyarakat. Menghancurkan pekerjaan, keluarga, bahkan yang lebih berbahaya kepada penggunanya. Kegiatan “dari laut tanpa narkoba” merupakan sesuatu yang akan terus dilakukan di Pelabuhan Tuju-tuju. Kegiatan ini sebagai slogan dari kegiatan pencegahan narkoba dengan cara melakukan sosialisasi, menggantungkan brosur dan menonton video bahaya narkoba melalui handphone masing-masing peluat yang akan dipandu langsung. Pelaut tidak lengkap dengan melihat di televisi, berita penangkapan narkoba, atau dampak kesehatan terhadap penggunaan narkoba yang mereka dapatkan di media massa tetapi perlu diadakan sosialisasi kultural mengenai bahaya narkoba. Salah satu cara untuk merealisasikan ini semua dengan membentuk tim yang didalamnya berasal dari pelaut dengan nama ‘dari laut tanpa narkoba’. Melalui tim yang dibentuk ini, yang berasal dari peserta sosialisasi dapat memproduksi pengetahuan mengenai bahaya narkoba, harapannya pelaut memiliki perspektif yang utuh mengenai bahaya narkoba. Luaran yang diharapkan dari kegiatan “dari laut tanpa narkoba” dengan melakukan sosialisasi secara masiv, salah satunya yaitu sumber ilmu dan informasi yang mendukung kegiatan pencegahan narkoba dengan cara pembuatan brosur dan nonton video bahaya narkoba yang tentunya merawat generasi pelaut tanpa narkoba. Luaran yang diharapkan adalah barang dan jasa. Bentuk jasa berupa sosialisasi bahaya narkoba, sedangkan barang berupa brosur “dari laut tanpa narkoba”.Kegiatan akhir dari pengabdian ini adalah melaksanakan sosialisasi kepada pelaut yang berada di pelabuhan dan perahu, selain itu melakukan menanggalan brosur yang  berada perahu sebagai penanda bahaya, dan sebagai pengingat bahaya narkoba. Kegitan ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Tarasu, Ahmad Tang Suki dengan jumlah 6 orang mengingat bahwa masih dalam kondisi Covid-19 dengan mempertimbangkan protokol kesehatan. Selanjutnya kegiatan ini berlangsung selama sehari secara bertahan dan periodik selama sebulan, yang dimlai pada 7 september pukul 08.00-16.00 WITA. Kegiatan pengabdian ini menitiberatkan pada sosialisasi terkait bahaya narkoba bagi para pelaut melalui kegiatan dari laut tanpa narkoba. Substansi dari penyajian materi lebih memperkenalkan bagaimana pentingnya menghindari bahaya narkoba, karena semua akan hancur apabila barang terlarang ini menjadi bagian dalam hidup para pelaut. Kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatoris dengan langsung memantau setiap perkembangan pola pikir masyarakat.


Full Text:

PDF

References


M. Fitri, “Sosialisasi dan Penyuluhan Narkoba,” Asian J. Innov. Entrep., vol. 3, no. 2, pp. 72–76, 2014.

S. W. Sofyan, “Remaja dan Masalahnya,” Bandung Alf., 2005.

E. Shinohara, S. Kaba, I. Pedron, and J. Imparato, “Bilateral lower second molar impaction in teenagers: An emergent problem,” Indian J. Dent. Res., vol. 21, no. 2, p. 309, 2010.

F. Toutain, E. G. Le, and V. Gandemer, “Iron deficiency in children and teenagers: a health problem that is still present,” Arch. Pediatr. organe Off. la Soc. Fr. Pediatr., vol. 19, no. 10, pp. 1127–1131, 2012.

S. Adam, “Dampak narkotika pada psikologi dan kesehatan masyarakat,” J. Heal. Sport, vol. 5, no. 2, 2012.

P. Pembinaan, P. B. (Indonesia), I. D. Pendidikan, Kebudayaan, B. Pustaka, and PN., Kamus Besar Bahasa Indonesia, vol. 3658. Balai Pustaka, 1991.

Rifal, “Modernisasi dan Ekonomi Masyarakat Nelayan Kampung Gusung Kotamadya Ujung Pandang Tahun 1954-1998,” Universitas Indonesia, 2017.

M. Paeni, “Dimensi Sosial Kawasan Pantai,” Jakarta UNHAS~ YIIS, 1988.

D. Hawari, “Pendekatan psikitri klinis pada penyalahgunaan zat hubungan antara penyalahgunaan zat dan gangguan kepribadian antisosial, kecemasan, depresi, dan kondisi keluarga,” 1990.

S. Y. Murtiwidayanti, “Sikap dan Kepedulian Remaja dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba,” J. Penelit. Kesejaht. Sos., vol. 17, no. 1, pp. 47–60, 2018.

P. Trangewesti, “Sumber Daya Keluarga dan Kompetensi Sosial Pada Remaja Penyalahgunaan Narkotika dan Remaja Bukan Penyalahgunaan Narkotika,” Yogyakarta Fak. Psikol. UGM, 1992.

G. H. Sukoco and M. Adnan, “Strategi Pencegahan, Pemberantasan dan Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba pada Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Kota Semarang oleh BNNP Jateng,” J. Polit. Gov. Stud., vol. 6, no. 04, pp. 351–360, 2017.

M. Amiruddin, R. Najering, and M. Ahmadi, “Social Capital of Hajj in Kajuara,” in 1st International Conference on Social Sciences (ICSS 2018), 2018.

J. Syarif, “Sosialisasi Nilai-nilai Kultural Dalam Keluarga Studi Perbandingan Sosial-Budaya Bangsa-Bangsa,” Sabda J. Kaji. Kebud., vol. 7, no. 1, 2012.

J. W. Vander Zanden, The social experience: An introduction to sociology. McGraw-Hill Humanities, Social Sciences & World Languages, 1990.

P. L. Berger, Invitation to sociology: A humanistic perspective. Open Road Media, 2011.

N. D. Malewa, RoekoenPelayaranIndonesia (ROEPELIN1935-1936). Surabaya: Tanpa Penerbit.

E. Susilowati, “Peran Roepelin dalam Mempertahankan Eksistensi Pelayaran Perahu Pada Pertengahan Pertama ABAD KE-20,” J. Sej. Citra Lekha, 2016.

Siti Junaeda, “The Concept of Nationalization of Nadjamoeddin Daeng Malewa in South Sulawesi on 1907-1947,” Hist. J. Pendidik dan Peneliti Sej., 2018.

R. Najering and M. R. Ridha, “Orang Bugis dalam Silang Budaya Bahari di Pelabuhan Sunda Kelapa,” J. Kaji. Sos. dan Budaya Tebar Sci., vol. 2, no. 1, pp. 25–37, 2018.

A. Pantouvakis, “Port-service quality dimensions and passenger profiles: an exploratory examination and analysis,” Marit. Econ. Logist., vol. 8, no. 4, pp. 402–418, 2006.

K. Andersson, F. Baldi, S. Brynolf, J. F. Lindgren, L. Granhag, and E. Svensson, “Shipping and the Environment,” in Shipping and the Environment, Springer, 2016, pp. 3–27.

J. Visser, R. Konings, B. Wiegmans, and B.-J. Pielage, “A new hinterland transport concept for the port of Rotterdam: organisational and/or technological challenges?,” 2007.

S. Irianto, Metode Peneltian Hukum: Konstelasi dan Refleksi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2009.

E. Gultom, “Pelabuhan Indonesia sebagai Penyumbang Devisa Negara dalam Perspektif Hukum Bisnis,” Kanun J. Ilmu Huk., vol. 19, no. 3, pp. 419–444, 2017.

S. Bredekamp and C. Copple, Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs.(Revised Edition). ERIC, 1997.


Article Metrics

Abstract view : 199 times | PDF view : 24 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.