PERAN KESETARAAN GENDER DALAM MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN DAN KEKUATAN PEREMPUAN BUGIS MASA KINI

Dyan Paramitha Darmayanti; Darman Manda; Andi Sadriani

doi:10.26858/pir.v7i2.62176

PERAN KESETARAAN GENDER DALAM MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN DAN KEKUATAN PEREMPUAN BUGIS MASA KINI

Dyan Paramitha Darmayanti⁽¹⁾, Darman Manda^(2*), Andi Sadriani⁽³⁾,

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v7i2.62176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kesetaraan gender terhadap kemandirian dan kekuatan perempuan Bugis saat ini. Peran perempuan dalam masyarakat Bugis telah lama menjadi bagian penting dari budaya mereka, di mana mereka memiliki kontribusi signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai-nilai budaya Bugis memfasilitasi kesetaraan gender dan pengaruhnya terhadap perempuan Bugis di zaman sekarang. Melalui studi kasus tentang lima perempuan Bugis di Makassar, penelitian ini mengidentifikasi tantangan serta peluang yang dihadapi perempuan dalam pengembangan diri dan partisipasi dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kekerabatan bilateral dalam budaya Bugis, yang memberi penekanan pada kedua garis keturunan ibu dan ayah, turut berperan dalam kemandirian ekonomi dan sosial perempuan Bugis. Keterlibatan aktif perempuan Bugis dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi mencerminkan implementasi praktik kesetaraan gender. Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang dinamika kesetaraan gender dalam budaya Bugis serta dampaknya terhadap pemberdayaan perempuan Bugis pada masa sekarang. Pada akhirnya, penelitian ini menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai budaya yang mendukung kesetaraan gender sebagai dasar bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif.

This research aims to explore the impact of gender equality on the independence and power of Bugis women today. The role of women in Bugis society has long been an important part of their culture, where they have made significant contributions in various aspects of life. This research examines how Bugis cultural values facilitate gender equality and its impact on Bugis women today. Through case studies of five Bugis women in Makassar, it identifies the challenges and opportunities women face in their self-development and participation in society. The results show that the bilateral kinship system in Bugis culture, which emphasizes both maternal and paternal lineages, contributes to Bugis women's economic and social independence. Bugis women's active involvement in social, political and economic spheres reflects the implementation of gender equality practices. This research provides new insights into the dynamics of gender equality in Bugis culture and its impact on the empowerment of Bugis women today. Finally, it highlights the importance of maintaining cultural values that support gender equality as the basis for inclusive social and economic development.

Keywords

Kesetaraan Gender; Budaya Bugis dan Perempuan Bugis; Gender Equality; Bugis Culture and Bugis Women.

Full Text:

PDF

References

Agus, N. (2013). Bentuk Kesantunan Linguistik dan Strategi Pertuturan Wanita dan Pria Etnis Bugis (Disertasi). Universitas Hasanuddin, Makassar.

Agustang, K. (2020). Paddissengeng dan Kedudukannya dalam Masyarakat Bugis (Telaah Catatan A. Mapiasse Gule dalam 100 Ada Pappaseng To Riyolo). Al-Tadabbur, 6(2), 191–210.

Agustian, M. (2019). Pendidikan Multikultural. Penerbit Unika Atma Jaya

Jakarta.

Amin, A. (2019). Praktek Akuntansi dalam Bingkai Etika Siri’na Pacce:

Persepsi Mahasiswa Akuntansi. Atestasi: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 2(1), 51–57.

Colliq, R. K., & Rahman, N. (2017). La Galigo: menurut naskah NBG 188 (jilid 3). Jakarta: Yayasan Pusaka Obor Indonesia.

Dahlan, M. (2013). Islam dan Budaya Lokal: Adat Perkawinan Bugis Sinjai. Jurnal Diskursus Islam, 1(1), 20–35.

Febriana, A. (2021). Perancangan Media Promosi Biografi “We Tenri Olle” (Disertasi). Universitas Negeri Makassar , Makassar.

Kapojos, S. M., & Wijaya, H. (2018a). Mengenal Budaya Suku Bugis. Jurnal Lembaga STAKN Kupang| Matheteuo Vol, 6(2), 153.

Kapojos, S. M., & Wijaya, H. (2018b). Mengenal Budaya Suku Bugis. Jurnal Lembaga STAKN Kupang| Matheteuo Vol, 6(2), 153.

Kecik, H. (2009). Pemikiran Militer 1: Sepanjang Masa Bangsa Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kesuma, A. I. (2019). Role of Women According to Ancient Text Perspective and Bugis Community Historical Context (Finding Relevance in the Modern Context Society in South Sulawesi). 1st International Conference on Advanced Multidisciplinary Research (ICAMR 2018), 500–503. Atlantis Press.

Kesuma, A. I., & Irwan, I. (2019). Perempuan Bugis: Dinamika Aktualisasi Gender Di Sulawesi Selatan. Seminar Nasional LP2M UNM.

Kurnia, I., & Santosa, M. Y. (2024). Pluralisme Hukum Waris di Indonesia: Pengaruh Sistem Kekerabatan Masyarakat Adat terhadap Corak Hukum Waris Adat di Indonesia. SYARIAH: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 234–242.

Martiara, R., & Jamilah, M. (2022). Pajoge: Perempuan Penari dalam Masyarakat Bugis. Cipta Media Yogyakarta.

Poespasari, E. D., & SH, M. H. (2018). Pemahaman Seputar Hukum Waris Adat di Indonesia. Kencana.

Putri, N. A., Saiban, K., Sunarjo, S., & Laila, K. (2021). Kedudukan Uang Panaik Sebagai Syarat Perkawinan Dalam Adat Suku Bugis Menurut Hukum Islam. Bhirawa Law Journal, 2(1), 33–44.

Rahman, N. (2008). Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa, 1812-1876: Intelektual Penggerak Zaman. La Galigo Press.

Rahmatiar, Y., Sanjaya, S., Guntara, D., & Suhaeri, S. (2021). Hukum Adat Suku Bugis. Jurnal Dialektika Hukum, 3(1), 89–112.

Rusli, M. (2019). Impelementasi Nilai Siri’Napacce dan Agama di Tanah Rantau; Potret Suku Bugis-Makassar di Kota Gorontalo. AL ASAS, 3(2), 73–86.

Wahyuni. (2021). Pola Pengasuhan Anak Antar Generasi Dalam Masyarakat Jejaring (Studi Kasus Pada Etnis Bugis Di Kota Makassar (Disertasi). Universitas Hasanuddin, Makassar.