Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan posisi kelompok pemulung dan peran pengepul dalam suatu formasi sosial dan keterpinggiran kelompok pemulung dalam pembangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kulitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memberi deskripsi yang sistimatis, faktual, aktual terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini berfokus, dan peranan pengepul dalam hubungan sosial kelompok pemulung di Maros yang menunjukkan adanya integrasi langsung maupun tidak langsung dengan kelompok masyarakat yang mendominasi pembangunan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, data dianalisis dengan beberapa langkah yaitu; (1) utilizing, (2) pengategorian, (3) interpretasi data. Kemudian data divalidasi oleh (1) perpanjangan waktu, (2) pengamatan, (3) tringulasi. Hasil penelitian menunjukkan, (1) pengepul berkontribusi terhadap pembangunan yaitu (a) mempekerjakan pemulung untuk memproduksi barang bekas, (b) pemulung berpatisipasi membersihkan lingkungan memungut sampah, (c) pengepul, industri berpatisipasi membayar pajak sebagai pendapatan negara, (2) keterpinggiran pemulungan disebabkan (a) pemulung masih tetap menggunakan moda produksi nonkapitalis, (b) tidak adanya keterlibatan langsung pemerintah terhadap pemulung dalam pembinaan dan kesejahteraan, (c) adanya tergantungan modal kepada pengepul, (d) tidak adanya lembaga sosial yang menggantikan pengepul sebagai pemberi modal.
Arief, Adri. 2010. Studi Pustaka Formasi Sosial dan Atikulasi ModernisasiPerikanan, Makassar, Universitas Hasanuddin.
Gafur, 2010. Manusia Gerobak: Kajian Mengenai Taktik-taktik Pemulung Jatinegara di Tengah Kemiskinan Kota. Lembaga Penelitian SMERU. Research Institute. Menuju kebijakan promasyarakat miskin.
Hartanto,2011.SiapaKelompokMarjinal.http://sinduhartanto.wordpress.com.Diakses tanggal 2 September 2013.
Joni, 2002. Pengertian eksploitasi. Maxmanroe. Diakses tanggal 14 September 2013
Karl Marx, Marxismehttp://rioapinino.blogspot.com/2011/10/karl-marx-teori- kelas.html. diakses tanggal, 14 Oktober 2014.
Moleong, J.L, 2010. Metode Penelitian KualitatifEdisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purnomo, M. 2005. Perubahan Struktur Ekonomi Lokal: Studi Dinamika Moda Produksi di Desa Pegunungan Jawa. Tesis: Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Sitorus, 1999. Pembentukan Golongan Pengusaha Lokal di Indonesia: Pengusaha Tenun Bandung: Humaniora Utama Press.
Suparlan, Persudi, 1986. Sebuah Konsekuensi Perkembangan Kotadalam Gelandangan Pandangan Ilmu Sosial. Jakarta: LP3ES.
Suseno, F. 1998. Pemikiran Karl Marx. Dari Sosialisme utopis kePerselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia. http://www.scribd.com/doc/54276349/8/ Struktur- ketergantungan dan moda produksi. Diakses tanggal 17 Juli 2013.
Scott, J. C. 1972. Patron Client Politics and Change In South East Asia (dalam Friends, Follwers and Factions, A Reader In Political Clieantalism) diedit oleh Steffen W Schmidt, et.al. Berkeley Los Angeles, London: University of California Press.
Undang-undang Nomor: 23 Tahun 2002. Pengertian eksploitasi:www.wikipedia. Diakses tanggal 25 Agustus 2013.