Perwatakan dan Nilai Moral Tokoh Utama dalam Kumpulan Dongeng Ludwig Bechstein

Milasari Asiska(1), Misnah Mannahali(2*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/phonologie.v3i1.36283

Abstract


Abstract. This research purpose the value of character building in the drama Nathan der Weise, and its  relevance to German lessons at SMA.  The data analysus technique used is content analysis. This analysis technique consists of there stages.  They are data reduction, data display and conclusion. Based  on the result obtained from the Fed analysis that there are six values in the Drama Nathan der Weise that are relevant to the value of character building snd the German lesson Kurikulum 2013 at SMA. The six values are wisdom, tolerance, self-confidance, humalitiy, mutual help, and friendship. The relevance of these six values to German lessons using the role-playing method.

Keywords: Nathan der Weise, Character buiding, Kurikulum 2013, Role-playing, Conten-Analysis.


Full Text:

PDF

References


Arif, R. M. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sains. Stilistika: Jurnal Bahasa Sastra dan Pengajarannya. 2(1), 226–239.

Asnawi, A. (2020). Kategori dan Fungsi Sosial Teks Cerita Rakyat Mayarakat Banjar Hulu: sebagai Pengukuh Warisan Kebudayaan Lokal Bangsa. Jurnal sastra indonesia, 9(3), 212-221.

Damono, S.D. (2006). Pengarang, Karya Sastra, dan Pembaca. Jakarta: Universitas Indonesia.

Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Iain-lain. Jakarta: Grafiti.

Dirga, R. N. (2016). Inovasi Pembelajaran Sastra pada Mata Pelajaran Bahasa Jerman di SMA. Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 10(1), 101-108.

Fatina, A. R. (2018). Padanan makna konotatif dalam terjemahan dongeng Das Geheimnis Des Mondes oleh mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Journal DaFIna-Journal Deutsch als Fremdsprache in Indonesien, 2(2), 248-257.

Kanzunnudin, M. (2012). Peran Sastra dalam Pendidikan Karakter. Yokyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kennis. (2018). Fairy Tales of Ludwig Bechstein. Di akses di http://oaks.nvg.org/becin.html pada tanggal 09 Agustus 2022

Lustyantie, N. (2012). Pendekatan Semiotika Model Roland Barthes dalam Karya Sastra Prancis. Jakarta. Universitas Negeri Jakarta

maerchen.com. 2017. Di akses di https://maerchen.com/bechstein/helene.php pada 18 januari 2022.

Nurfadilla, N., Rijal, S., & Usman, M. (2020). Pengajaran Sastra Bahasa Jerman di sekolah menengah atas (SMA). Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics, 1(2), 121-127.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press

Nurgiyantoro. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahman, F., & Syam Saguni, S. (2021). Supremasi Perempuan Dalam Novel Renjana Dyana Karya Adimodel: Kajian Feminisme Radikal. INTERFERENCE: Journal of Language, Literature, and Linguistics, 2(2), 164-175.

Rosyiidah, F. (2019). Dongeng die sterntaler sebagai pembelajaran keterampilan membaca Bahasa Jerman SMA. Laterne, 8(2).

Septiana, D. B & Kurniati, W. (2021). Analisis perwatakan dan nilai moral tokoh utama dalam kumpulan dongeng ludwig bechstein. Jurnal. Volume 10. 2-3.

Sugiarti, dkk. (2005). Diktat Literatur I. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FBS, UNY.

Sukirman, S. (2021). Karya Sastra Media Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik. Jurnal Konsepsi, 10(1), 17-27.

Sukmana, E. (2018). Aspek Sosial Budaya dalam Cerita Rakyat Enyeng di Desa Cipancar. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 18-23.

Zulfahnur,Kurnia, Sayuti dan Adji Z, Zuniar. (1996). Teori Sastra. Jakarta:Depdikbud.


Article Metrics

Abstract view : 76 times | PDF view : 9 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Flag Counter