Urgensi Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Di Sulawesi Utara: Sebuah Kajian Diversifikasi Kurikulum

Eka Yuliana Rahman(1*),

(1) Universitas Negeri Manado
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v10i2.51208

Abstract


Pengembangan kurikulum yang mempersiapkan peserta didik untuk mengembangkan potensi daerah belum berjalan secara baik di masing- masing tingkat satuan pendidikan, hal ini ditandai dengan belum memasyarakatnya kurikulum muatan lokal yang mengembangkan potensi masing-masing daerah dan masih banyaknya muatan lokal yang seragam antara sekolah yang satu dengan yang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi fenomenologi dan menggunakan pendekatan pustaka sebagai pendukung dalam mengumpulkan sumber bahan bacaan dan literatur yang relevan juga menggunakan studi lapangan untuk  melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap informan. Riset awal ini berangkat dari permasalahan yang penulis amati dilapangan. Berdasarkan pengambilan data wawancara bersama tenaga pendidik yang ada di Sulawesi Utara yang melihat potensi luar biasa yang dimiliki oleh suku Minahasa sebagai salah satu suku yang eksis di Sulawesi Utara dengan menginginkan adanya upaya pengembangan kurikulum yang menyesuaikan dengan potensi budaya yang dimiliki. Mengembangkan kurikulum nasional menjadi muatan kurikulum dengan kearifan lokal dalam bentuk diversifikasi kurikulum merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab kondisi dan siatuasi lingkungan sekolah, serta keragaman karakter peserta didik memerlukan pendekatan yang heterogen. Diperlukan asesmen diagnostik atau penelitian dan observasi yang massif terhadap kondisi peserta didik serta lingkungan tempat mereka belajar.

Kata Kunci :  Diversifikasi Kurikulum 2; Kearifan Lokal 3; Sulawesi Utara

 

Abtract

Abstrak Curriculum development that prepares students to develop regional potential has not gone well at each level of the education unit, this is indicated by the not yet socialized local content curriculum that develops the potential of each region and there are still many uniform local content between one school and another. another. This study used a qualitative method using phenomenological studies and using a literature approach as a support in collecting relevant sources of reading material and literature as well as using field studies to conduct observations and in-depth interviews with informants. This initial research departs from the problems the author observes in the field. Based on data collection from interviews with educators in North Sulawesi who saw the extraordinary potential possessed by the Minahasa tribe as one of the tribes that exist in North Sulawesi, they wanted efforts to develop a curriculum that adapted to their cultural potential. Developing the national curriculum into curriculum content with local wisdom in the form of curriculum diversification is an important thing to do because the conditions and situations of the school environment, as well as the diversity of students' characters require a heterogeneous approach. Diagnostic assessment or research and massive observation of the conditions of students and the environment in which they learn are needed.

Keywords : Curriculum Diversification 2; Local Wisdom 3; North Sulawesi


Full Text:

PDF

References


Alberty, H.B. & Alberty, E.J. (1965).Recognizing the highschool Curriculum third edition. New York : The Macmillan Company.

Basari, A. (2014) Penguatan Kurikulum Muatan Lokal Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Seminar Nasional.

Dardiri, A. (2011). Diversifikasi Kompetensi Lulusan Pendidikan Dan Latihan Vokasi Untuk Lebih Kompetitif. Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 34, (1)

Edward B. Tylor.(1874). Primitive Culture; Research into the Development of Mythology, Philosophy,Religion, Language, Art and Custom dalam Koenjtaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I (Jakarta : UI Press, 1987)

Ember R. Carol dan Marvin Ember. (1986). “Teori dan Metoda Antropologi Budaya” dalam Pokok-pokok Antropologi Budaya (T.O. Ihromi Editor), Jakarta: Gramedia.

Geertz, Cliffortz. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books

Hadirman, H., & Ardianto, A. (2021). Kearifan Lokal Dalam Bahasa-Bahasa Etnis Di Sulawesi Utara Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Karakter Bangsa. Litera, 20(2), 216–233.

https://doi.org/10.21831/ltr.v20i2.36029

Https://ditsmp.kemdikbud.go.id/. (n.d.).

Hasan, S. H. (2003). Strategi Pembelajaran Sejarah Pada Era Otonomi Daerah Sebagaui Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah NCSS (1994). Curruculum Standards For Social Studies: Expectations of Excelence. Washington, D.C: NCSS.

Hasan, S. H. (2004). Kurikulum dan Tujuan Pendidikan. J. JPIS.

Hasan, S. Hamid. (2021). Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hasan, S.H. (2000) Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hasan, S. H. (2000) Kurikulum dan Buku Teks Sejarah. Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Kluckhohn, C. (1953). Universal Categories of Culture. Antropology Today, A.L.. Kroeber editor, Chichago, University Press.

Koentjaraningrat. (1989).Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

Koentjaraningrat.(1993). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lala, E. P. R., Kudampa, M. G., Sunarti, E., Naflalia, R. C. G., & Rahman, E. Y. (n.d.). Peran Komunitas Kabasaran dalam Menjaga Identitas Minahasa di Tondano.

Maulana, A., Riansyah, R. P., & Rahman, E. Y. (2022). The Role of Local Governments in the Development of Village-Owned Enterprise in Sambas Regency. Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal), 12(1), 51–65.

Rahman, E. Y. (2020). Sejarah Penyebaran Islam di Konfederasi Turatea Abad XVII (Tinjauan Sistem Pemerintahan dan Religi). Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 15–37.

Rahman, E. Y. (2022). Tarian Adat Kabasaran di Minahasa (Analisis Nilai Budaya dan Peluangnya sebagai Sumber Pendidikan Karakter). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(1).

Rahman, E. Y. (2023a). Development of the Walian Satu Cultural Village in Tomohon City “Potential for Historical Tourism Attraction.” Unima International Conference on Social Sciences and Humanities (UNICSSH 2022), 1841–1846.

Rahman, E. Y. (2023b). Keterampilan Komunikasi Dalam Pembelajaran Pada Guru Pendidikan Sejarah. 2(1).

Sapriya. (2009) Pendidikan IPS. Bandung: Rosda Karya

Sutjipto. (2015). Diversifikasi Kurikulum dalam Kerangka Desentralisasi Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3), 317–338.

Takwate, Kwaji Tizhe. (2016).Diversification Management at Tertiary Education Level: A Review Journal of Education and Practice. 7(4) p110-115 2016

Thomas, Dave S. P.; Quinlan, Kathleen M. (2023). Reimagining Curricula: Effects of Cultural (In)Sensitivity of Curricula on Racially Minoritised Students' Engagement. Studies in Higher Education. 48 (2) p283-298 2023

Undang-undang Republik Indonesia Pasal 28 Ayat (3) Butir C Tentang Kompetensi Profesional

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Kearifan Lokal

Veeger J Karel. (1992). Pengantar Sosiologi (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta:PT Gramedia.

Wahaa, O. (2016) Filsafat Ilmu Pengetahuan.Yogyakarta: Pustaka Diamond.

Woolover,R.,Kathryn P. Scoot (1987). Active Learning in Social Studies Promoting Cognitive and Social Growth. Unitied Stated of America.


Article Metrics

Abstract view : 105 times | PDF view : 76 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: [email protected]

          [email protected]

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View