Pergerakan PNI Baru Menentang Ordonansi Sekolah Liar Tahun 1932-1933

Ilham Nur Utomo(1*), Sulistya Putri(2),

(1) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
(2) MAN 1 Jepara
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v10i1.43574

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pergerakan PNI Baru dalam menentang Ordonansi Sekolah Liar yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1932. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang mencakup empat tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Ordonansi Sekolah Liar secara resmi diberlakukan pada 1 Oktober 1932, yang memberi kewenangan kepada pemerintah kolonial untuk mengawasi dan mengeluarkan keputusan terhadap sekolah-sekolah partikelir yang dianggap memberikan pengajaran tidak representatif dan menyemai benih-sbenih nasionalisme. PNI Baru dalam menentang Ordonansi Sekolah Liar berfokus pada tiga cara, yaitu melalui tulisan-tulisan yang diterbitkan dalam majalah internal PNI Baru, menggelar rapat umum, dan melakukan aksi protes secara terbuka bersama dengan organisasi nasionalis lainnya. Selain itu, PNI Baru memberikan dukungan terhadap pergerakan Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai pendiri Taman Siswa dan tokoh penting dalam gerakan menentang Ordonansi Sekolah Liar. Aksi-aksi penentangan yang terus disuarakan pada akhirnya berhasil mendorong pemerintah kolonial  mencabut pemberlakuan Ordonansi Sekolah Liar pada 13 Februari 1933.

 

Kata Kunci : PNI Baru; Ordonansi Sekolah Liar; Pergerakan Nasional Indonesia.

 

Abstract

This research aimed to find out the movement of PNI Baru in opposing the Wild School Ordinance issued by the colonial government in 1932. The method used in this research was the historical method. It consists of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography stages. The Wild School Ordinance was officially enacted on October 1, 1932. It gave the colonial government the authority to monitor and issue decisions on private schools deemed to provide unrepresentative teaching and sow the seeds of nationalism. PNI Baru in opposing the Wild School Ordinance focused on three ways; through writings published in the PNI Baru internal magazine, holding public meetings, and conducting open protests together with other nationalist organizations. Besides, the PNI Baru gave support to the movement of Ki Hajar Dewantara, who is known as the founder of Taman Siswa and an important figure in the movement against the Wild School Ordinance. Opposition actions that continued to be conducted in the end succeeded in encouraging the colonial government to revoke the implementation of the Wild School Ordinance on February 13, 1933.

 

Keywords : PNI Baru; Wild School Ordinance; Indonesian National Movement.

.


Full Text:

PDF

References


Abdullah, T. (2018). Sekolah & Politik: Pergerakan Kaum Muda di Sumatra Barat, 1927-1933. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2018.

Algemeen Handelsblad, 18 Maret 1932.

Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, 7 Februari 1933.

Anwar, R.L.I. & Yulifar L. (2019). Peranan Raden Ajeng Sutartinah dalam Memperjuangkan Hak Pendidikan untuk Perempuan melalui Organisasi Wanita Tamansiswa Tahun 1922-1971. FACTUM, Vol. 8 No. 2 (pp. 171-186).

Bataviaasch nieuwsblad, 13 Desember 1932.

Budi, L.S. (2017). Bersekolah di Tanah Pengasingan: Boven Digoel, 1927-1943. Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. 2 , No. 2, 201 7, (pp. 112-125)

Daulat Ra’jat, 30 November 1932.

Daulat Ra’jat, 10 Januari 1933.

Daulat Ra’jat, 10 Februari 1933.

Daulat Ra’jat, 10 Maret 1933.

Fikiran Ra’jat, 28 Oktober 1932.

Fikiran Ra’jat, 4 Novovember 1932

Freire, P. (2011). Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: LP3ES.

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Mulyana, S. (2008). Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta: LkiS.

Nasution. (2014). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Pluiver, J.M. (1953). Overzicht van de Ontwikkeling der Nationalistische Beweging in Indonesië, in de jaren 1930 tot 1942. ‘S-Gravenhage, Bandung: N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve.

Prastama, B. (2017). The Respons of Teachers Union in Central Java Against the Politics of Colonial Education (1930-1942). In Sri Margana, Baha’Uddin, & Ahmad Faisol (Eds). Kapita Selekta (Pendidikan) Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Purwoko, D. (1994). Semangat Taman Siswa dalam Perlawanannya Terhadap Undang-undang Sekolah Liar. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 1 No. 2 (pp. 125-135).

Ricklefs, M.C. (2011). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sagimun, MD. (1988). Jakarta dari Tepian Air ke Kota Proklamasi. Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Simbolon, P. T. (2008). Menjadi Indonesia: Akar-akar Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Kompas.

Sulistiyono, S.T. (2002). Refleksi 95 Tahun Kebangkitan Nasional: Perlunya Kesadaran Rakyat Menuju Indonesia Mandiri. (Makalah disampaikan pada Diskusi Bersama, Refleksi Pergerakan 20 Mei 1908, Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang: 28 Mei 2003).

Supardan, D. (2008). Menyingkap Perkembangan Pendidikan Sejak Masa Kolonial hingga Sekarang: Perspektif Pendidikan Kritis. Generasi Kampus, Vol. 1 No. 2, (pp. 96-106).

Surjomihardjo, A. (1986). Ki Hadjar Dewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Suroyo, A.M.D. (2002). Integrasi Nasional dalam Perspektif Sejarah Indonesia: Sebuah Proses yang Belum Selesai. (Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang 9 Februari 2002).

Suryopranoto, S. (2017). Gagasan Ki Hajar Dewantara di Bidang Politik. In Djoko Marihandono (Ed.). Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangnnya. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.

Suwignyo, A. (2012). The Breach in the Dike: Regime Change and the Standardization of Public Primaryschool Teacher Training in Indonesia, 1893-1969. (Doctoral dissertation. Leiden University).

Tsuchiya, K. (2019). Demokrasi dan Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa. Jakarta: Balai Pustaka & Kepustakaan Populer Gramedia.

Wijayanti, D. (2019). Pendidikan Multikultural: Teori, Urgensi, dan Solusi Permasalahan Pendidikan di Indonesia. Pemalang: Dramaturgi.


Article Metrics

Abstract view : 297 times | PDF view : 23 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View