Kearifan Lokal Sholat Waktu Telu Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat

I Ketut Arya Sentana Mahartha(1*), Muh Akbar(2), Sudrajat Sudrajat(3),

(1) Universitas Negeri Yogyakarta
(2) Universitas Negeri Yogyakarta
(3) Universitas Negeri Yogyakarta
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v9i1.29939

Abstract


Suku Sasak merupakan penduduk yang menghuni pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pulau Lombok  ditinggali  oleh  masyarakat Sasak yang  sekitar  80 % beragama Islam, 15  %  Hindu  (sebagian  besar  dulunya  berasal  dari  Bali),  sisanya  pemeluk  agama  lain  dari berbagai  etnis  selain  tersebut  di  atas. Komposisi  ini  terjadi  setelah  perjalanan  agama-agama dalam  lintasan  sejarah  timbul  dan  tenggelam,  Hindu-Budha  dan kemudian  Islam. Beberapa  kerajaan  pernah  eksis  di Bumi Sasak, namun  sejarah  kerajaan-kerajaan  itu  adalah  sejarah  konflik,  intrik  politik  dan berujung  pada pendudukan  oleh kekuatan-kekuatan  luar,  mulai  dari  Majapahit,  Makassar/Gowa,  Karangasem,  Belanda  dan Jepang.  Bauran  faktor  kesejarahan  inilah  yang  kelak  menjadi  salah  satu  pembentuk  kekhasan identitas orang Sasak. Pengalaman getir penjajahan/penaklukan   berulang-ulang dialami Suku Sasak. Pada saat ini masih terdapat kearifan lokal yang merupakan akulturasi dari berbagai kebudayaan yang pernah berbaur di masyarakat Suku Sasak terkait dengan sejarahnya. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif, dengan menganalisis sumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan gambaran terkait kearifan lokal Suku Sasak di Lombok

 

Kata kunci : Kearifan Lokal, Suku Sasak, Akulturasi.

 

Abstract

The Sasak tribe is a resident who inhabits the island of Lombok, West Nusa Tenggara. The island of Lombok is inhabited by the Sasak community, about 80% of whom are Muslim, 15% are Hindu (most of whom used to come from Bali), the rest are adherents of other religions from the various ethnic groups mentioned above. The material that occurs after the journey of religions in the trajectory of the journey of arising and sinking, Hindu-Buddhist and then Islam. Several kingdoms existed in Sasak Earth, but the history of these kingdoms is a history of conflict, political intrigue and outside occupation by forces, ranging from Majapahit, Makassar/Gowa, Karangasem, the Netherlands and Japan. This mix of historical factors will later become one of the forms of the distinctive identity of the Sasak people. The experience of getting repeated visits/conquests experienced by the Sasak Tribe. At this time there is still local wisdom which is the acculturation of various cultures that have mingled in the Sasak community related to its history. This study uses a qualitative method, by analyzing the sources of. Point of this research is describe about information arround local genius from Sasak tribe.

 

Key word : Local Genius, Sasak Tribe, Aculturation.


Full Text:

 Subscribers Only

References


Astuti, A., & Amirullah, A. (2019). Penetrasi Ajaran Islam dalam Tradisi Pernikahan di Sinjai, 1999-2003. PATTINGALLOANG, 6(2), 24-34.

Fakihuddin, L. (2018). RELASI ANTARA BUDAYA SASAK DAN ISLAM: KAJIAN BERDASARKAN PERSPEKTIF FOLKLOR LISAN SASAK. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 1, Nomor 2, November 2018.

Harfin Zuhdi, M. (2012). Islam Wetu Telu di Bayan Lombok. DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Vol 17 No 2.

Mansyur, Z. (2019). Penerapan Ajaran Islam Wetu Telu di Tengah Ajaran Islam Waktu Lima (Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Muslim Sasak). . Religio : Jurnal Studi Agama-agama. Volume 9, Nomor 2, September .

Mohammad Dokhi, dkk. (2016). ANALISIS KEARIFAN LOKAL DITINJAU DARI KERAGAMAN BUDAYA. Jakarta: PDSPK Kemdikbud RI.

Raihanun, S. ( 2016). Pelaksanaan Sholat Wetu Telu Suku Sasak di Lombok (Studi Kasus Narmada Kecamatan Lombok Barat. . In Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Wahyudi, D. ( 2018). Identitas Orang Sasak: Studi Epistemologis Terhadap Mekanisme Produksi Pengetahuan Masyarakat Suku Sasak. . Jurnal Penelitian KeislamanVol.14 No.1 (2018), 51.

Watra, I. W. (2020). Adaptation between Hindu and Islam Wetu Telu on Pura Lingsar Area in West Lombok. . Journal of Talent Development and Excellence Vol 12, No 2, 2020., 746-767.

Wilian, S. ( 2010.). Pemertahanan Bahasa dan Kestabilan Kedwibahasaan Pada Penutur Bahasa Sasak di Lombok. . Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia No. 1, Februari 2010, 23-39.

Yamani Athhar, Z. (2005). Kearifan Lokal Dalam Ajaran Islam Wetu Telu Di Lombok. . Ulumuna, Volume IX Edisi 15 Nomor 1 Januari-Juni

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan . Jakarta: Yayasan Obor.


Article Metrics

Abstract view : 424 times | PDF view : 3 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View