Perdagangan Pakaian Bekas di Makassar 2012-2022 ; Studi Kasus Pasar Terong dan Pasar Toddopuli

Nur Qaidah(1), Jumadi Jumadi(2), Amirullah Amirullah(3*),

(1) Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar
(2) Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar
(3) Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v11i1.26733

Abstract


Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan penjualan pakaian bekas impor dengan jumlah pedagang yang sangat besar dan tersebar di beberapa pusat perbelanjaan. Fokus penelitian dilakukan di di Pasar Terong dan Pasar Toddopuli Makassar. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari: heuristik (mengumpulkan data), kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam proses pengumpulan data melibatkan 16 orang informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pelaksanaan perdagangan pakaian bekas ini diawali oleh orang bugis yang mendapatkan barang tersebut di Kota Pare-pare. Perkembangan perdagangan pakaian bekas memiliki faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pejualan pakaian bekas terhadap tingkat pendapatan pedagang adalah modal, harga, kualitas barang, tempat,pandemi covid-19, larangan pemerintah dan keluhan dari pelanggan. Dan dampak sosial ekonomi pakaian bekas terhadap pedagang dan masyarakat Makassar sangat berpengaruh terhadap tingkat perekonomian pedagang, dapat membantu roda perekonomian masyarakat kecil, dan membatu masyarakat menengah kebawah untuk mendapatkan pakaian berkualitas dan harga yang sangat terjangkau.

Kata Kunci: Perdagangan Pakaian Bekas, Pasar Terong, Pasar Toddopuli.

 

Abstract.

Makassar City is one of the cities that sells imported used clothing with a very large number of traders spread across several shopping centers. The focus of the research was carried out at the Eggplant Market and Toddopuli Market, Makassar. Data collection was carried out using historical research methods which consisted of several stages starting from: heuristics (collecting data), criticism, interpretation, and historiography. The data collection process involved 16 informants. The results of this research show that: the implementation of the used clothing trade was initiated by Bugis people who obtained the goods in Pare-pare City. The development of the second-hand clothing trade has supporting and inhibiting factors in selling second-hand clothing on traders' income levels, namely capital, price, quality of goods, location, the Covid-19 pandemic, government restrictions and complaints from customers. And the socio-economic impact of used clothing on traders and the people of Makassar has a big influence on the economic level of traders, can help the economy of small communities, and help lower middle class people get quality clothes at very affordable prices.

Keywords: Used Clothing Trade, Eggplant Market, Toddopuli Market.


Full Text:

PDF

References


Kemendag. (2015). Peraturan Menteri Perdagangan tentang Larangan Impor Pakaian Bekas. Kementrian Perdagangan.

Nazir, M, (2014), .Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Padillah, I. (2021). Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang di Pasar Sambu Kota Medan Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Rahayu, P. (2011). Perdagangan Pakaian Bekas di Makassar (1980-2011). Universitas Negeri Makasssar.

Surana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.


Article Metrics

Abstract view : 14 times | PDF view : 3 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: [email protected]

          [email protected]

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View