Perjuangan Hasan Al-Banna Mengembalikan Kejayaan Khilafah (1924-1949)

Wahyu Wardana(1*), Najamuddin Najamuddin(2), Amirullah Amirullah(3), Patahuddin Patahuddin(4),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Dosen Universitas Negeri Makassar
(4) 
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v9i2.25165

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perjuangan Hasan Al-Banna, bentuk perjuangan Hasan Al-Bannna mengembalikan kejayaan khilafah hingga dampak dari perjuangan Hasan Al-Banna mengembalikan kejayaan Khilafah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka melalui buku-buku atau literatur terkait dengan obyek yang diteliti atau dokumen pendukung seperti jurnal dan artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasan Al-Banna adalah tokoh Islam kontemporer yang mempunyai visi besar terhadap umat Islam khususnya di Mesir. Dimana, saat runtuhnya Khilafah Turki Usmani tanggal 3 Maret 1924 yang menyebabkan munculnya persoalan kaum  muslimin mulai dari kolonialisme, konflik di Negara Dunia Ketiga, persoalan ekonomi, politik dan sosial budaya. Dalam kondisi Mesir inilah Hasan Al-Banna memulai pembaharuannya, melalui dakwah-dakwah yang dilakukakannya bersama organisasi yang didirikannya yaitu Ikhwanul Muslimin, organisasi yang didirikan sebagai wadah perjuangan Hasan al-Banna bersama sahabat-sahabatnya dalam melancarkan risalah dakwah. Dampak dari adanya kegigihan dan perjuangannya yang kemudian membuat organisasi ini menjelma sebagai kekuatan politik yang dikagumi di Mesir dan dunia Arab. Akhir dari penelitian, disimpulan bahwa Hasan Al-Banna melalui organisasi dakwah yang didirikannya dengan segala kegigihannya telah berjuang untuk menegakkan agama Islam. Hasan Al-Banna menghabiskan hidupnya hanya untuk berdakwah untuk memperjuangkan syariat Islam agar dapat Jaya kembali.

Kata Kunci : Perjuangan, Hasan Al-Banna, Ikhwanul Muslimin


Abtract

This study aims to determine the background of Hasan Al-Banna's struggle, the form of Hasan Al-Bannna's struggle to restore the glory of the Caliphate to the impact of Hasan Al-Banna's struggle to restore the glory of the Caliphate. This research is descriptive analytic using historical research methods, namely heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The method of data collection is done by conducting library research through books or literature related to the object under study or supporting documents such as journals and articles. The results show that Hasan Al-Banna is a contemporary Islamic figure who has a great vision for Muslims, especially in Egypt. Where, when the collapse of the Ottoman Caliphate on March 3, 1924 which led to the emergence of problems for Muslims ranging from colonialism, conflicts in Third World Countries, economic, political and socio-cultural issues. It was in this Egyptian condition that Hasan Al-Banna began his renewal, through the da'wah he carried out with the organization he founded, namely the Muslim Brotherhood, an organization founded as a forum for Hasan al-Banna's struggle with his friends in launching a message of da'wah. It was the impact of his persistence and struggle that later made this organization transformed into a political force admired in Egypt and the Arab world. At the end of the study, it was concluded that Hasan Al-Banna through the da'wah organization he founded with all his tenacity had struggled to uphold the religion of Islam. Hasan Al-Banna spent his life just preaching to fight for Islamic law in order to get Jaya back.

Keywords: Struggle, Hasan Al-Banna, Ikhwanul Muslimim



Full Text:

PDF

References


Al-Banna, H. (1987). Konsep Pembaharuan Masyarakat Islam, terj. Su’adi Sa’ad. Jakarta: Mediah Dakwah.

Al-Banna, H. (2006). Majmu’ah Rasa’ilil. Anis Matta, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 1. Surakarta: Era Adicitra Intermedia.

Al-Banna, H. (1998). Majmuah ar-Rasail, Risalah Da’watuna. Kairo: Dar Al-Anzhar.

Al-Husaini, I. M. (1983). Ikhwanul Muslimun: Tinjauan Sejarah Sebuah Gerakan Islam (Bawah Tanah). Jakarta: Grafiti Press.

Al-Qardawi, Y. (2006). Islam dan Sekularisme diterjemahkan dari buku: Al-Islam wal Ilma’niyah wajhan lil wajhin, Cet.I. Bandung: Pustaka Setia.

Armando, N. M. (2005). Ensiklopedi Islam. (et.all). . Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Ash-Shalabi, A. M. (2011). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

asy-Syurbaji, A. H. (1998). al-Imam asy-Syahid Hasan al-Banna Mujaddid al-Qarn ar-Rabi’ Asyr al-Hijry, cet. ke-1. Iskandariyah: Dar Ad-Dakwah.

Basyar, M. H. (1998). Bagaimana Militer Menguasai Mesir ,Jurnal Ilmu Politik 3. Jakarta: Gramedia.

Drs. H. Mansur Kasim, M. (2011). HASAN AL-BANNA (Problematika Islam Mesir dan Da’wah). Riau: Fakultas Usluhuddin UIN.

Faris, M. A. (2003). Fiqih politik Hasan Al-Banna, terj. Ondie Al-Faeda. Solo: 27.

Hayati, S. (2016). Peranan Imam Syahid Hasan Al-Banna Dalam Mengembangkan Ikhwanul Muslimindi Mesir Pada Tahun 1928-1949. Dalam Skripsi. Riau: Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Iskandar, A. (2021, Februari 07). Dibalik Keruntuhan Khilafah 3 Maret 1924. Diambil kembali dari https://mediaumat.news/di-balik-keruntuhan-khilafah-3-maret-1924.

John, L. E. (1996). Ancaman Islam, Mitos Atau Realitas. Bandung: Mizan.

Majid, A. R. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Ujung Pandang: Ombak.

Mu'ammar, M. A. (2016). Kritik Terhadap Sekularisasi Turki. Jurnal Epitesme Vol 11 No.01, Juni , 11.

Muhammad Abdullah Al Khatib, M. A. (2001). Konsep Pemikiran Gerakan Ikhwan: Kajian Analitik Terhadap Ta'alim. Bandung: Asy Syaamil Press dan Grafika.

Nirwana, N., Amirullah, A., & Bahri, B. . (2019). Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru di Kabupaten Bone, 1970-2018. . Pattingalloang,, 6(3), 66-77.

Notosusanto, N. (1978). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Suatu Pengalaman). Jakarta: Yayasan Idayu.

Qardawi, Y. (1984). Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, terj. Bustani. A Gani. Jakarta: Bulan Bintang.

Rais, M. A. (1984). Gerakan-gerakan Islam Internasional dan Pengaruhnya bagi Gerakan Islam Indonesia. Prisma. . Jakarta: LP3ES.

Risq, Z. (2007). Hasan Al Banna: Dai, Murabbi, dan pemimpin yang mengabdi, terj. Syarif Ridwan. Bandung: Harokatuna.

Shihab, M. Q. (2005). Tafsir Al-Mishbah, Juz. I. Jakarta: Lentera Hati.

Sjamsuddin, H. (2012). Metodology Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Triantini, Z. E. (2007). Mengenal Lebih dekat Gerakan Islam Mesir: Ikhwanul Muslimin, Al-A’raf, III. Bandung: Majalah Press.

Yunanto. (2003). Gerakan Militan Islam di Indonesia dan di Asia Tenggara. Jakarta: The Ridep Institute.

Zallum, A. Q. (1990). Kayfa Hudimat Al Khilafah. Beirut: Darul Ummah.

Zaqzuq, M. H. (2001). Dirasat fi Al-Falsafah Al- Haditsah. Kairo: t.t.


Article Metrics

Abstract view : 279 times | PDF view : 24 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View