Perubahan Pola Kehidupan Masyarakat Nelayan Desa Galesong Baru Pasca Modernisasi, 1980-2015

Resky Hidayah Nur(1*), Najamuddin Najamuddin(2), Rasyid Ridha(3),

(1) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM
(2) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM
(3) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v7i2.13724

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang terjadinya modernisasi, memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat nelayan pasca modernisasi, serta menguraikan dampak modernisasi terhadap kehidupan masyarakat nelayan di Desa Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Penulisan jurnal ini di golongkan sebagai jurnal sejarah maritim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal pengenalan motorisasi perahu di Desa Galesong Baru muncul dari masyarakat nelayan itu sendiri, yang diperkenalkan oleh Haji Rani. Mesin perahu pertama kali diperkenalkan dan dimiliki oleh Haji Rani pada tahun 1975. Peralihan dari penggunaan layar dan dayung ke perahu motor tidak langsung terjadi secara menyeluruh pada masyarakat nelayan. Hingga pada tahun 1980 nelayan di Desa Galesong Baru telah menggunakan mesin pada perahu dalam menjalankan usaha penangkapan ikan. Wilayah operasional yang ditempuh pun sudah cukup jauh dibandingkan dengan masa tradisional yang sebelumnya hanya mencari ikan di pinggir pantai, tapi setelah menggunakan motorisasi nelayan mencari ikan di tengah laut. Selain itu, perubahan lain yang terjadi dalam kehidupan masyarakat nelayan di Desa Galesong Baru setelah adanya modernisasi yaitu dari segi pendapatan yang telah meningkat, yang sebelumnya hanya 1 bakul tapi setelah adanya modernisasi pendapatan bias mencapai 2-3 Bakul dalam satukali melaut. Hadirnya modernisasi tentunya memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat nelayan yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif yang ditimbulkan yaitu semakin meningkatnya kehidupan masyarakat nelayan dari segi pendapatan, adapun dampak negatif yang ditimbulkan yaitu pengurangan tenaga kerja nelayan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni: Heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber), dan historiografi (penulisan sejarah).


Full Text:

PDF

References


Ahmadin. (2009). Ketika Lautku Tak Berikan Lagi. Makassar: Rayhan Intermedia.

Ahmadin, A. (2006). Pelautkah Orang Selayar: Tana Doang dalam Catatan Sejarah Maritim. Ombak.

Amirullah, M., Madjid, S., & Junaeda, S. (2018, October). The Existence Of Bagang Rambo In Gulf Of Bone (The Case Study Of Fisherman Community In Tarasu Village). In 1st International Conference on Social Sciences (ICSS 2018). Atlantis Press.

Amiruddin, M., Rifal, M., & Najamuddin, M. (2019). Fisheries and Economic Relationship in Kelurahan Gusung Makassar.

Amin, H. (2018, Agustus). Wawancara di Desa Galesong Baru. Kec Galesong Kab Takalar .

Ammerel, G. (2016). Navigasi Bugis. Makassar.

Ary wahyono, d. (2000). Hak Ulayat Laut di Kawasan Timur Indonesia. Yoyakarta: Media Pressindo.

Bulang, C. D. (2001). Motorisasi perahu layar di Bira Kabupaten Bulukkumba. Bulukumba.

Hamid, A. R. (n.d.). . Spirit Bahari Orang Buton . Makassar: Rayhan Intermdia.

Hamid, A. R. (n.d.). Spirit bahari bton. Makassar: Rayhan Intermedia.

Hamid, Abd. Rahman;. (2008). Spirit Bahari Orang Buton. Makassar: Rayhan Intermedia.

Imawati. (2001). Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa Aeng Batu-Batu Kabupaten Takalar (1980-1998). In Skripsi. Makassar: FIS UNM.

Mursalim. (2019, Septmber). Wawancara. di Kantor Desa Galesong Baru .

Nape, A. D. (2018, Agustus). wawancara.

Nape., A. D. (2018, Agustus). Wawancara.

Nunjung, D. (2018, Agustus). Wawancara.

Nurlam. (2000). Dampak motorisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi nelayan (1970-1988)”. In Skripsi (p. 23). Makassar: FIS UNM.

Rezky Sani, H., Ahmadin, A., & Amirullah, A. (2018). Penetrasi Nelayan Tradisional Panaikang 1955-1970. Jurnal Pattingalloang. https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v5i1.6705

Rifal. (2017). Modernisasi dan Ekonomi Masyarakat Nelayan Kampung Gusung Kotamadya Ujung Pandang Tahun 1954-1998 (Universitas Indonesia). Retrieved from http://lib.ui.ac.id/detail?id=20455918&lokasi=lokal

Rifal, P., & Sunarti, L. (2018). The impact of modernization on the economy for fishermen in Makassar City. Cultural Dynamics in a Globalized World.

Ruslan, M. (2006). Tradisi, Jaringan Maritime, dan Sejarah Budaya. Makaasar: UNHAS.

S, M. (2005). Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Saefuddin., A. H. (n.d.). Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta.

Sejarah, P. J. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Balai penerbit.

Sunarti, L. (2019). Local Entrepreneurs of Makassar Fishermen. Malindo-Journal of Malaysian and Indonesian Studies, 1(1), 31–40.

Sukarni. (2001). “Kehidupan sosial ekonomi nelayan patorani di kec. Galesong Utara Kab. Takalar. In Skrisi. Takalar.

Tancung, A. B. (2007). Membangun Peerikanan. Makassar.

Yasmin. (2009). Laporan. In .. “. Pancing”. Makassar: Universitas Hasanudein.


Article Metrics

Abstract view : 681 times | PDF view : 113 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: [email protected]

          [email protected]

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View