Gambaran Resiliensi Remaja Akhir yang Mengalami Grief Akibat Kematian Orang Tua

Abstract

Kematian merupakan rangkaian peristiwa yang pasti terjadi pada manusia yang menyebabkan kesedihan dan kehilangan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Upaya resiliensi bisa menjadi faktor besar dalam mengatasi perasaan grief yang terjadi. Resiliensi merupakan kemampuan untuk menghadapi masalah dan beradaptasi terhadap kejadian traumatik yang terjadi dalam kehidupan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliensi remaja akhir terhadap grief akibat kehilangan orang tua karena kematian. responden pada penelitian ini adalah empat remaja akhir berusia 18-21 tahun yang kehilangan orang tua akibat kematian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis. Hasil dalam penelitian ini adalah keempat responden memiliki upaya resiliensi yang beragam seperti meningkatkan sosialisasi, memperbanyak kesibukan, mengubah pola pikir terhadap peristiwa kematian yang terjadi, melihat kenangan bersama dengan orang tua, rutin menziarahi makam orang tua dan menjadikan pesan terakhir orang tua sebagai motivasi untuk beradaptasi. Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi bentuk grief yang dirasakan seperti perasaan kehilangan, kesepian, tidak berdaya, terpukul, amarah dan kesedihan yang mendalam. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk membantu dalam membangun resiliensi terhadap remaja akhir yang kehilangan orang tua