Fenomena Gambaran Pemaafan Suami Terhadap Istri yang Pernah Berselingkuh Namun Mempertahankan Pernikahan

A.Nurfadiyah Arkam(1*), Asniar Khumas(2), Faradillah Firdaus(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jtm.v2i1.34164

Abstract


Perselingkuhan istri memengaruhi kepercayaan dan melukai perasaan suami, namun demikian suami mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan pernikahan dan memaafkan istri. Penelitian ini bertujuan mengetahui secara mendalam mengenai fenomena gambaran pemaafan suami pada istri yang pernah berselingkuh namun mempertahankan pernikahan. Subjek penelitian berjumlah tiga orang suami dan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara semi terstuktur. Hasil penelitian diperoleh yaitu faktor mempertahankan pernikahan, proses pemaafan, dan manfaat pemaafan. Responden mempertahankan pernikahan karena mencintai istri, khawatir dampak negatif pada anak, faktor agama dan keluarga, khawatir kehilangan identitas di lingkungan sosial, serta ketergantungan gaji istri. Pada proses pemaafan, responden merasa sedih, marah, kecewa, frustasi, dan hampir bunuh diri saat mengetahui perselingkuhan istri. Responden menolak pemaafan, menghindari keluarga, hingga merasa bersalah. Keluarga menyarankan responden bertemu dengan istri agar berdiskusi, kemudian saling mengungkapkan perasaan, serta alasan berselingkuh serta saling memahami. Menyepakati mengutamakan kejujuran, istri berhenti bekerja, istri berpindah tempat kerja, maupun saling memberikan perhatian. Responden beribadah lalu introspeksi diri, sehingga menganggap masa lalu sebagai pembelajaran. Responden memeroleh manfaat pemaafan, yaitu dampak positif bagi kesehatan fisik maupun psikis, kebahagiaan, dan hubungan pernikahan lebih romantis. Secara teoretis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan psikologi sosial tentang pemaafan suami terhadap istri yang pernah berselingkuh namun mempertahankan pernikahan.


Keywords


Forgiving Husband; Maintaining Marriage; Wife's Infidelity.

Full Text:

PDF

References


Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (Ed. 4). California: SAGE Publication, Inc.

Coleman, P. W. The process of forgiveness in marriage and the family. Dalam Enright, R. D., & North, J. Exploring forgiveness, (hal: 3-14). London: The University of Wiconsin Press.

Dianty, F., & Ariani, A. D. (2017). Perbedaan sikap terhadap perselingkuhan ditinjai dari prior experience pada individu yang telah menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 6: 10-18.

Enright, R. D., & North, J. (1998). Introducting forgiveness. Dalam Enright, R. D., & North,

J. Exploring forgiveness, (hal: 3-14). London: The University of WiconsinPress.

Fajri, K. & Mulyono. (2017). Selingkuh Sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Perceraian (Analisis Putusan No.3958/Pdt.G/2012.Pa.Sby. Perspektif Maqashid Syariah). Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam/Vol. 6, No. 1.

Fife, S. T., Weeks, G. R., & Filbert, J. S. (2013). Facilitating forgiveness in the treatment of infidelity: an interpersonal model. Journal of Family Therapy. 343-367. doi: 10.1111/j.1467-6427.2011.00561.x.

Nashori, F. (2011). Meningkatkan hidup dengan pemaafan. UNISIA, 33(75): 214- 226.

Nasution, N. C. (2019). Upaya suami dalam mempertahankan pernikahan pasca perselingkuhan istri (Tesis). Diakses dari http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/ 40446/1/17200010157%20BAB%20I%20,%20V%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Phillips, A. (2020). Indignation or insecurity: The influence of mate values on distress in response to infidelity. Evolutionary Psychology, 8(4): 736-730.

Zulkepley, H., S. B. (2018). Faktor-faktor sebab terjadinya perselingkuhan di tempat kerja. (skripsi). Diakses dari https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/4290/1/Halimahtun%20Saadiah%20binti%20Zulkepley.pdf.

Sarafino, E. P. (2006). Health psychology: Biopsychosocial interactions (Ed. 3).USA: John Wiley & Sons.

Strong, B., DeVault, C., & Cohen. T. F. (2011). The marriage and family experience: Intimate relationships in a changing society (Ed. 11). Belmont: Wadsworth Cengage Learning.

Supratiknya, A. (2019). Serba serbi metode dan penulisan ilmiah dalam psikologi. Yogyakarta: PT KANISUS.

Wijaya, A. C., & Shanti, T. I. (2020). Dinamika self forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 7(1): 31-39.


Article Metrics

Abstract view : 69 times | PDF view : 26 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 A.Nurfadiyah Arkam, Asniar Khumas, Faradillah Firdaus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




Published by:

Fakutas Psikologi Universitas Negeri Makassar

Office:

Gedung BM, LT 2 Fakultas Psikologi, Kampus Gunung Sari baru. Jalan A.P Pettarani, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan, Pos 90222.