PKM Pemanfaatan Ampas Kelapa Sebagai Bahan Pembuatan Coconut Crispy Pada Ibu Ibu Rumah Tangga Kelurahan Labuang Utara Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene Sulawesi Barat
(1) Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
(2) Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
(3) Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.35580/inovasi.v2i2.40881
Abstract
Abstrak . Pengabdian ini bertujuan meningkatan keterampilan ibu-ibu rumah tangga dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dan potensi SDA yang tersedia secara optimal, dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi. Pelatihan ini merupakan pemanfaatan ampas kelapa sebagai bahan pembuatan coconut crispy pada ibu ibu rumah tangga Kelurahan Labuang Utara Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga merupakan salah satu hal penting yang patut mendapat perhatian dalam rangka membangun perekonomian nasional yang adil dan merata, Pelatihan ini merupakan pemanfaatan limbah ampas kelapa yang selama ini tidak dimanfaatkan padahal daerah tersebut merupakan penghasil kelapa terbesar di Sulawesi. Metode pelatihan ini menggunakan metode Ceramah , Diskusi dan Demonstrasi. Pelatihan ini diikuti oleh ibu ibu rumahtangga di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. Hasil pelatihan diperoleh bahwa Potensi ibu-ibu rumah tangga Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene Sulawesi Barat dapat membuat coconut Crispy berbagai bentuk dan rasa. Pelatihan tersebut sangat mendukung peningkatan keterampilan dan pengetahuan Ibu-Ibu rumah tangga Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Walaupun pengetahuan dan keterampilan masih terbatas dan kurang terampil tetapi sudah mengetahui tentang pemanfaatan ampas kelapa sebagai bahan coconut crispy.
Kata Kunci : Coconut crispy, Pengetahuan dan Keterampilan
Full Text:
PDFReferences
Ardjuno Wiwoho.2008. Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga
F.Y. Djoko Subroto. 2003. Food & Beverage and Table Setting. Jakarta: PT. Grasindo.
Lillicrap. 1971. Food and Beverage Service. London: Edward Arnold.
Muchtadi, D. (2000). Sayur-sayuran; Sumber Serat dan Antioksidan; Mencegah Penyakit Degeneratif.Bogor : FATETA
Murni, C. d. 2009. Sifat Organoleptik Selai Lembaran dari Kulit Buah, Semangka dan Buah Pepaya. Jurnal Boga dan Gizi, Universitas Negeri Surabaya, (5)1 : 23 -27.
Nasril, S. M. 2011. Daya serap pektin dari kulit buah durian terhadap logam tembaga dan seng.Medan: Universitas Sumatera Utara.
Rudy Supalgan.1981. Tata Hidang. Jakarta: Pusat Pendidikan IWAPI.
Richard Sihite. 2000. Food Service (Tata Hidang). Jakarta: SIC.
Solechan dan Irma S. 2005. Mempelajari Formulasi Pembuatan Selai Lembaran Nanas dan Sirsak.Jurnal Warta IHP. Vol 22 (1), 44-53.
Sundari D, dan Komari. 2010. Formulasi Selai Pisang Raja Bulu dengan Tempe dan Daya Simpannya (Formulation The Jam Mixture Of ‘Raja Bulu’ Banana with Tempe and Durability). Puslitbang gizi dan makanan. Vol 33 (1), 93-101
Trisnowati, N. 2012. Pembuatan Selai Apel (Malus sylvestris Mill).Laporan. 1-51.
Sulistijani, DA. 2005. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya: Jakarta.
Sunarjono, H. 2006. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tarigan, M. K. 2012. Ekstraksi Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca).Universitas Sumatra Utara Medan : Jurnal Teknik Kimia USU, Article in Press.
Tensiska, 2008. Serat Makanan. Jurusan Teknologi Industri Pangan. Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjajaran: Bandung.
Article Metrics
Abstract view : 76 times | PDF view : 15 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.