Makna Simbolik Tradisi Ménréq Bola Baru Masyarakat Bugis di Desa Tinco Berdasarkan Teori Semiotika Charles Sanders Pierce

Firdayani Firdayani(1*), Syamsuddha Syamsudduha(2), Hajrah Hajrah(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/human.v3i1.49130

Abstract


Abstract. The purpose of this research is to describe the symbolic meaning of the Ménréq Bola Baru tradition of the Bugis community in Tinco village, Citta sub-district, Soppeng district using Pierce's Semiotics theory. In Pierce's Semiotics theory there are representamen, interpretants and objects. The data in this study are oral data obtained from interviews, observation, and documentation techniques. The results showed that objects and foods contained in the Ménréq Bola Baru tradition are representatives of symbolic meanings in the Ménréq Bola Baru tradition (1) mappasili, (2) mapputara mattulili bola bekka pitu, (3) mabbeqda bola, (4) mappénréq tau. Interpretation (1) mappasili, (2) mapputara mattulili bola bekka pitu (3) mabbeqda bola 4) mappénréq tau, (5) when burning incense there are embers, (6) when sprinkling incense on incense that has smoke and fire (7) coconut, (8) banana bunches, (9) jackfruit bunches, (10) pabberesseng and rice, (11) water, (12) tampi, (13) pumpkin, (14) layer cake, (15) apang, (16) ondé-ondé, and (17) indo béppa. Objects (1) bunched coconut, (2) bunched banana, (3) bunched jackfruit, (4) pabberesseng, (5) water, (6) winnow, (7) pumpkin, (8) layer cake, (9) apang, (10) ondé-ondé, and (11) indo béppa.

Keywords: Meaning, Symbolic, Ménréq bola baru


Full Text:

PDF

References


Ahmad, J. (2018). Desain penelitian analisis isi (Content analysis). Research Gate, 5(9), 1–20.

Bachri, S. B. (2010). Menyakinkan Validitas Data Melalui Trianggulasi Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1), 56–57.

Fahmal, A. M. (2008). Peran asas-asas umum pemerintahan yang layak dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Kreasi Total Media.

Faranda, D. (2020). Makna Simbolik Menidirikan Rumah Pada Etnis Ta’a Desa Dolago Kabupaten Parigi Moutong (Vol. 7, Issue 2). Universitas Tadulako.

Herusatoto, Budiono. Simbolisme Dalam Budaya Jawa (Yogyakarta: Hanindita, 1992),hlm.10

Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan . PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leksono, S. (2013). Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke Metode. Rajawali Pers, Jakarta.

Mattulada, A. (2014). Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili di Sulawesi. Antropologi Indonesia.

Miles, M., & Huberman, M. (2014). Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode baru. UI Press.

Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1).

Nur, A. A. (2014). Pesan Dakwah Dalam Tradisi Menre Bola Bugis Di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Studi Dakwah Kultural (p. 21). UIN Alauddin Makassar.

Patriansyah, M. (2014). Analisis semiotika Charles Sanders Peirce karya patung Rajudin berjudul manyeso diri. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 16(2), 239-252.Rahardjo, M. (2010). Triangulasi dalam penelitian kualitatif.

Rosmida. (2021). Makna Tradisi Menre’ Bola Baru Dalam Masyarakat Bugis (Studi di Desa Sencalang Kabupaten Indragiri Hilir).UIN Suska Riau.

Salim, & Syahrum. (2012). Metodologi penelitian Kualitatif. Citapustaka Media.

Sedyawati, E. (2006). Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah (Budaya Indonesia). Raja Grafindo Persada, 2007.

Subor, A. (2006). Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.

Sufiya Rahmah, U., Sujinah, S., Nuke Affandy, A., & Muhammadiyah, U. (2020). Analisis Semiotika Pierce pada Pertunjukan Tari Dhânggâ Madura. Jurnal Sosial Humaniora (JSH) 2020, 13(2).

Sztompka, P. (2014). Sosiologi perubahan sosial= the sociology of social change.

Reusen, V. (1992). Perkembangan tradisi dan kebudayaan masyarakat. Bandung: Tarsito, 115.

Wibowo, I. S. (2018). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Praktis. Mitra Wacana Media.

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 1088

Yahya, H. (2018). Tradisi Menre’ Bola Baru Masyarakat Bugis Di Desa Kampiri Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng (Studi Terhadap Nilai Kearifan Lokal).UIN Alauddin Makassar.


Article Metrics

Abstract view : 93 times | PDF view : 11 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.