Hubungan Empati Dengan Kecenderungan Perilaku Perundungan Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Kota Makassar

Andi Intan Tenri Leleang(1*), Eva Meizara Puspita Dewi(2), Andi Nasrawaty Hamid(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Perundungan adalah perilaku yang tidak menyenangkan yang banyak dilakukan oleh siswa, perilaku ini marak terjadi dilingkungan sekolah oleh siswa yang memiliki kekuatan atau otoritas terhadap siswa yang lemah. Perilaku perundungan muncul akibat rendahnya kemampuan mengelola emosi individu. Empati menjadi salah satu faktor resiko terhadap perilaku perundungan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empati dengan perilaku perundungan pada siswa di SMA Negeri 1 Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini menggunakan skala untuk mengukur perilaku perundungan dan empati. Subjek pada penelitian ini sebanyak 201 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu spearman rank correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara empati dengan perilaku perundungan (p=0,000, r=- 0,402). Artinya semakin tinggi empati siswa maka semakin rendah perilaku perundungan pada siswa SMA Negeri 1 Makassar. Terdapat temuan lain yaitu ada perbedaan perilaku perundungan berdasarkan jenis kelamin. Implikasi penelitian ini bagi siswa SMA Negeri 1 Makassar yaitu perlu lebih meningkatkan kemampuan dalam berempati sehingga terhindar dari perilaku perundungan atau perilaku negatif lainnya.

Kata Kunci: empati, perilaku perundungan, siswa


Full Text:

PDF

References


Andayani, T. R. (2012). Studi meta-analisis empati dan bullying. Buletin Psikologi. 20, 26-51.

Arofa, Z. I., Hudaniah., Zulfiana. (2018). Pengaruh perilaku bullying terhadap empati ditinjau dari tipe sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Malang, 6(1). 74-92.

Astuti, F. T. (2014). Hubungan antara empati dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa SMP. (Naskah publikasi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bacchini, D., Esposito, G., & Affuso, G. (2008). Social experience and school bullying. Journal of Community & Applied Social Psychology, 19, 17-32.

Baron, R. A., Branscombe, N. R., & Byrne, D. (2008). Social Psychology (12th ed.). Boston: Pearson Education.

Baron, C. S., & Wheelwright, S. (2004). The emphaty question: An investigation of adult with asperger syndrome or high functioning autism, and normal sex differences. Journal of Autism and Developmental Disorder, 34(2), 163- 175.

Black, S. A., & Jackson, E. (2007). Using bullying incident density to evaluate the olweus bullying prevention programme. School Psychology International, 28(5). 623-638.

Coloroso, B. (2007). The bully, the bullied, and the bystander. New York: Collins Living.

Davis, M. H. (1980). A multidimensional approach to individual differences in emphaty. Catalog of Selected Documents in Psychology, 10(85), 1-19.

Davis, M. H. (1983). Measuring Individual Differences in Emphaty: Evidence for a Multidimensional Approach. Journal of Personality and Social Psychology. 44. 113-126.

Decety, J., & Jackson, P. (2004). The Functional architecture of human emphaty. Behavioral and Cognitive Neuroscience Reviews, 3. 71-100.

Gerdes, K. E., & Segal, E. A. (2009). A social work model of emphaty. Advance In Social Work, 10(2), 114-128.

Howe, D. (2015). Empati Makna dan Pentingnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jollife, D., & Farrington, D. P. (2006). Examining the relationship between low empathy and bullying. Aggressive Behavior, 32(6), 540-550.

Levianti. (2008). Konformitas dan bullying pada siswa. Jurnal Psikologi. 6(1).

Lovett, J. B., & Sheffield, A. R. (2006). Affective empathy deficits in aggressive children and adolescents: A critical review. Clinical Psychology Review, 27, 1-13.

psychological attitudes. California: academic press.inc

Rachma, D. N. (2014). Empati pada pelaku bullying. Jurnal Ecopsy, 1(2). Kalimantan Selatan: Universitas Lambung Mangkurat.

Rahayu, B. A., & Permana, I. (2014). Bullying di sekolah: Kurangnya empati pelaku bullying dan pencegahan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7, 237-246.

Rigby, K. (2007). Stop the bullying a handbook for schools. Acer Press: Australian Council for Educational Research Ltd.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak (edisi 7). Jakarta : Erlangga.

Setyawan, I. (2011). Peran Keterampilan Belajar Kontekstual dan Kemampuan Empati Terhadap Adversity Intelligence pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip. 9(1)

Siyez, D. M., & Kaya, A. (2011). Emphatic Tendency in the Peer Bullying Groups. Inonu University Journal of the Facult of Education. 12, 23-34.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, S & Adiyanti. M. G. (2010). Correlation between perception toward parents authotitarian parenting and ability to empathize with tendency of bullying behavior on teenagers. Jurnal Marwa, 13(1).

Wiyani, N. A. (2012). Save our children from school bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wuryanano. (2007). The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


Article Metrics

Abstract view : 493 times | PDF view : 213 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.