Tinjauan Geografi dalam Pelaksanaan Pendidikan Seksual Pada Generasi Muda Indonesia

Syamsunardi Syamsunardi(1*), Nur Syam(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Islam Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/lageografia.v19i2.14164

Abstract


Sexual education is one of the alternatives to smooth the path of Indonesia to reach the golden generation in the future by implementing sexual education for the younger generation can be done by changing the term Sexual Education into reproductive health education, family health education or gender education (gender). This research was conducted in Takalar Regency, South Sulawesi. This study aims to describe the strategy of implementing sexual education for the younger generation and know the purpose of sexual education for adolescents in Indonesia, especially in Takalar Regency. The research method used is qualitative study library. The results of this study show that it takes camouflage of the term sexual education so as not to make people amused or ashamed to listen to what the presenter says about sexual education. Camouflage of appropriate sexual education terms are reproductive health education, family health education or gender education (gender) as well as teaching sexual education with camouflage reproductive health education, family health education or gender education (gender) to prevent the younger generation from various negative things such as premarital sex among indonesian adolescents, especially in Takalar district.


Keywords


sexual education; young generation

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2019). Prosedur penelitian.

Batubara, J. R. L. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21–29.

Darmalaksana, W. (2020a). Cara Menulis Proposal Penelitian. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Darmalaksana, W. (2020b). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dilla, V. F., Wijaya, M., Mandiri, A., Susanti, A. I., & Elba, F. (2020). PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI DESA KALISARI DAN DESA KALIJAYA KABUPATEN KARAWANG. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(1), 51–55.

Hastuti, H., & Suhardjo, A. J. (2006). Keterkaitan Lingkungan Geografi, Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pembagian Kerja Secara Seksual Di Perdesaan. Majalah Geografi Indonesia, 20(2), 94–113.

Jatmikowati, T. E., Angin, R., & Ernawati, E. (2015). Model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender untuk menghindarkan sexual abuse. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(3).

Kasim, F. (2014). Dampak perilaku seks berisiko terhadap kesehatan reproduksi dan upaya penanganannya (Studi tentang perilaku seks berisiko pada usia muda di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 39–48.

Nadar, W. (2018). Persepsi Orang Tua Mengenai Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini. Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 77-90.

Mahmudah, M., Yaunin, Y., & Lestari, Y. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2).

Mulya, N. P., & Malik, M. R. (2020). Kampanye Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Support System terhadap Penderita Depresi. LaGeografia, 18(3), 289–308.

Pontoan, S. T. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan Siswa, Peran Orang Tua Dan Peran Media Massa Dengan Perilaku Seks Pranikah Siswa SMK Negeri 1 Atinggola. JIKMU, 5(4).

Ramadani, M., Nursal, D. G. A., & Ramli, L. (2015). Peran tenaga kesehatan dan keluarga dalam kehamilan usia remaja. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 10(2), 87–92.

Retnawati, L. (2017). Strategi pembelajaran pendidikan seksual untuk remaja autis di SMPLB. Jurnal Pendidikan Khusus, 9(3).

Rochmania, B. K. (2015). Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Perubahan Fisik Masa Pubertas. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 3(2), 206–217.

Rosyana, K., Kusnanto, K., & Wahyuni, E. D. (2012). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMK Dr Soetomo Surabaya Berdasarkan Teori Perilaku WHO. Fundamental and Management Nursing Journal, 1(1), 12–17.

Saputra, M. I. (2016). Pendidikan Seks Bagi Remaja Menurut Abdullah Nasih Ulwan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 143-156.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Statistik, B. P. (2012). Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2).

YUNI RAHYANI, N. I. K., Utarini, A., AGUS WILOPO, S., & Hakimi, M. (2012). Perilaku seks pranikah remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Kesmas, 7(4), 180–185.


Article Metrics

Abstract view : 361 times | PDF view : 108 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Chusnul Feby mukharomah, Affi Anisa Fitri, Arya Satria Nugraha, Fauzan Zidan Zidan, Firda Oktavia Amanda, Madinda Puspita Sari, Novita Nur Azizah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

 

LaGeografia: Jurnal Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar.

Email: lageografia@unm.ac.id | +6285298749260

 

Editorial Office

Flag Counter