BUDAYA TELINGA DADOK PADA SUKU DAYAK KENYAH DI DESA BUDAYA PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Nadia Fadhila(1*), Andi Ima Kesuma(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author



Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) makna tradisi Telinga Dadok pada suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang, (2) terjadinya dekadensi Telinga Dadok pada suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang, (3) faktor dekadensi Telinga Dadok pada suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif serta teknik pengumpulan data yaitu data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumen/dokumentasi dari informan, serta data sekunder yang diperoleh melalui literatur, jurnal-jurnal, buku, dan iklan. Serta teknik pengambilan sampel tertentu kemudian menunjuk sampel berikutnya, serta melibatkan beberapa informan yang terdiri dari masyarakat suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Telinga Dadok ini memiliki makna yang terkandung yaitu kita harus memiliki keberanian, kesabaran, dan rela berkorban dalam kehidupan ini. Akan tetapi terjadi pergesaran kebudayaan dimana berkurangnya masyarakat suku Dayak Kenyah yang memanjangkan telinganya. 

 

 


Keywords


Kata kunci: Dekadensi, Pampang, Telinga Dadok.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Anye, Tulung. (1999). Mengenal Suku Dayak Kenyah di Kabupaten Bulungan. Tanjung Selor.

Bachtiar, Ati. (2016). Telinga Panjang Mengungkap yang Tersembunyi. Jakarta: RBS

Bang, B & Saeng, V. (2022). Mengendus Makna Tradisi Apang Aruq Masyarakat Dayak Bahu Busang. Jurnal Sosial Humaniora, 2(1).

Daradjat, Z. (2000). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Darmadi, Hamid. (2016). “Dayak Asal-Usul dan Penyebarannya di Bumi Borneo dalam jurnal pendidikan sosial, (3), 323-324. Pontianak.

Dewi, Prima.,dkk. (2000). Perhiasan & Kecantikan Wanita Dayak Kenyah Dan Bahau. Kalimantan Timur:

Erawati, H.A. (2022). Telinga Panjangku Menunjukkan Kecantikanku. jurnalistik.fidkom.

Faidi, Ahmad. (2015). Suku Dayak Suku Terbesar dan Tertua di Kalimantan. Anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) Daerah Sulawesi Selatan.

Ghony, D.M. & Almanshur, F. (2012). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hana, Fenny. elib.unikom.ac.id/files/disk1/661/jbptunikompp-gdl-fennyhanan-33011-9-unikom_f-i.pdf, 15 februari 2023.

Herdiana, W. & Santoso, T.F. (2018). Perancangan Souvenir Beridentitas Tradisi Telingaan Aruu Khas Suku Dayak. Mudra.

Inayah, S.S. (2013). Kesinambungan Identitas Kultural Dalam Menjaga Kerukunan Hidup Pada Masyarakat Multietnis. Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan. 15 (1), 94-95.

Individu, T. (2013). Teknik Analisis Data Kualitatif.

Indonesia.go.id. (2019). Telingaan Aruu Tradisi Suku Dayak Yang Mulai Ditinggalkan. Diakses 20 Mei 2023.


Article Metrics

Abstract view : 71 times | PDF view : 28 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.