Kelas Sosial sebagai Wadah Alternatif di Masa Pandemi

Abstract

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sudah lebih dari 7 bulan terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Tak terkecuali di desa Biangloe, Kab. Bantaeng sendiri, sejak  Maret aktivitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas. Namun di Desa Biangloe hal ini menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Inilah yang kemudian mengharuskan para tenaga pendidik melakukan pembelajaran dengan mendatangi rumah para siswa untuk melaksanakan pembelajaran. Namun hal tersebut masih kurang efektif untuk dilakukan terkhusus untuk siswa kelas 1-3 yang masih butuh banyak bimbingan dalam belajar. Beranjak dari permasalahan tersebut mahasiswa KKN PPL Terpadu UNM Angkatan XXI di Desa Biangloe, Kab. Bantaeng mengusung program kerja kelas sosial untuk membantu dan membimbing adik-adik di Desa Biangloe.

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic that has hit Indonesia for more than 7 months has had an impact on changes in teaching and learning activities. No exception in the village of Biangloe, Kab. Bantaeng itself, since March online learning activities have become an option for the ministry of education and culture to prevent the spread of the Covid-19 virus from spreading. However, in Biangloe Village this is a very important problem for students, what time they have to study and what data (quota) they have, while their parents are low-income or from the middle to lower class (less fortunate). Until finally things like this are borne by the parents of students who want their children to continue to participate in online learning.

This is what then requires educators to carry out learning by visiting students' homes to carry out learning. However, it is still not effective to do especially for students in grades 1-3 who still need a lot of guidance in learning. Moving on from these p roblems, UNM Integrated PPL KKN Batch XXI students in Biangloe Village, Kab. Bantaeng carries out a social class work program to assist and guide younger siblings in Biangloe Village.