Pukik Bang De’ma (Kerupuk Ikan Bandeng Desa Mallusetasi): Pengelohan Ikan Bandeng sebagai Usaha Mandiri Prodak Lokal Warga Belajar Keaksaraan Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone

Abstract

Kebutaaksaraan menjadi sebuah tantangan didalam sistem pendidikan dan perlu mendapat perhatian utama dari semua pihak. Pendidikan Nasional menyebutan pendidikan keaksaraan sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan non formal ditujukan untuk mengembangkan kemampuan warga belajar yang mengalami buta aksara. Keaksaraan menekankan pada suatu kemampuan untuk dapat mengatasi suatu kondisi baru yang tercipta oleh lingkungan masyarakat khususnya diperlukan dalam rangka agar warga belajar dapat memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat disekitarnya. Salah satu jenis program pendidikan keaksaraan adalah program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang dilaksanakan oleh KKN Keaksaraan Universitas Negeri Makassar di Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone bertujuan meningkatkan pengetahuan dalam berwirausaha terkhusus untuk warga belajar keaksaraan. Potensi sumber daya yang ada di desa Mallusetasi yang mayoritas sebagai nelayan yaitu Ikan bandeng, sehingga menjadi inovasi KKN Keaksaraan Usaha Mandiri dalam memanfaatkan hasil perikanan dengan mengolah Ikan bandeng menjadi produk yang bernilai ekonomis. PUKIK BANG DE’MA (Kerupuk Ikan Bandeng Desa Mallusetasi) inilah yang  merupakan olahan ikan bandeng yang dibuat tidak lepas dari cita rasa yang dimiliki melalui sebuah pelatihan berwirausaha sebagai Program Pelatihan Keaksaraan Usaha Mandiri di desa Mallusetasi.

Kata kunci: Pelatihan Keaksaraan Usaha Mandiri, Warga Belajar, Kerupuk Ikan Bandeng