ZONASI KAWASAN KARST UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DAERAH WAENUNGE KABUPATEN BARRU
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.35580/jes.v6i1.53692
Abstract
Kawasan karst Waenunge merupakan salah satu kawasan karst di daerah Kabupaten Barru yang memiliki keunikan. Oleh karena itu perlu dikelola secara bijaksana. Pengelolaan kawasan karst secara bijaksana dapat dilakukan dengan cara membuat zonasi kawasan karst. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi kawasan karst, membuat peta zonasi kawasan karst berdasarkan karakteristiknya di daerah Waenunge Kabupaten Barru. Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Desa Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, terletak pada posisi: : 40 31’ 00” - 40 32’ 10” Lintang Selatan dan 1190 38’ 45” - 1190 40’ 00” Bujur dengan ketinggian (25 – 858) mdpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan penyusun karstnya didominasi oleh batugamping dengan produktifitas akuifer tinggi. Struktur geologinya berarah umum utara-selatan dan baratlaut-tenggara. Sistem hidrologi di daerah karst Waenunge dimulai dari air hujan yang jatuh pada zona hidrografi kering sampai zona hidrografi peralihan, bila suplay air berlebihan pada musim hujan maka air akan bergerak kearah horizontal membentuk Mata air periodic. Sedangkan air yang bergerak kearah vertical sampai ke zone hidrografi jenuh air membentuk luahan air permanent, pergerakan air melalui system retakan-celah-gua. Jumlah air yang masuk dari air hujan adalah 4.425.000 m3/th dan jumlah air yang keluar sebagai adalah 3.110.400 m3/th, sehingga air yang tertampung adalah 1.314.600 m3. Potensi bahan galian karst daerah penelitian terdiri dari batugamping dengan cadangan geologinya adalah 300.000.000 ton, dapat digunakan untuk industri semen dan bahan bangunan. Keunikan kawasan karst di daerah penelitian adalah Morfologi Karst Waenunge, Mata air Waenunge, dan Mata air Galimpuae. Berdasarkan data geologi, hidrologi, speleologi, bahan galian, dan geowisata dengan skoring kemampuan dikalikan dengan kepentingan lahan, maka untuk pengelolaan dan perlindungan kawasan karst daerah penelitian dapat dibagi menjadi 4 wilayah, yakni: Wilayah Karst Kelas I, skoring 74, luas 124,57 ha. Wilayah Karst Kelas II, skoring 50, luas 107,15 ha, Wilayah Karst Kelas III skoring 32, luas 107,15 ha. Wilayah Bukan Karst skoring 12, luas 300 ha. Wilayah Karst Kelas I untuk kawasan konservasi dan hutan, Wilayah Karst Kelas II untuk kawasan budidaya dan parawisata, Wilayah Karst Kelas III untuk kawasan pertambangan dan perkebunan, dan Wilayah Bukan Karst untuk kawasan budidaya pertanian dan pemukiman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adji, T., Haryono, E., Universitas, S. W.-S. P. I. di, & 1999, undefined. (n.d.). Kawasan karst dan prospek pengembangannya di Indonesia. Researchgate.Net.
Darwis, M., & Tabbu, M. A. S. (2022). Potensi Sumber Daya Mineral Wilayah Kabupaten Barru. Eureka Media Aksara.
Desmonda, D., Tursina, T., & Irwansyah, M. A. (2018). Prediksi Besaran Curah Hujan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series. Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi (Justin). https://doi.org/10.26418/justin.v6i4.27036
FALAH, M. D. (2008). Peranan Aspek Geologi Tata Lingkungan Terhadap Tata Ruang Daerah Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan. Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin.
Faqih, M., & Prawoto, E. A. (2021). Analisis Swot Potensi Desa Plunjaran Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Journal of Economic Business and Engineering (Jebe). https://doi.org/10.32500/jebe.v2i2.1748
Febrianto, H., Osronita, O., Regina, R., & Pratama, M. I. L. (2022). Kajian Potensi Geowisata Nagari Silokek Sebagai Penunjang Geopark Silokek Di Kabupaten Sijunjung. Geosfera Jurnal Penelitian Geografi. https://doi.org/10.34312/geojpg.v1i1.14378
Febriarta, E., Wicaksono, A. P., Nurani, D. T. T., & Larasati, A. (2020). Evaluasi Kebutuhan Air Persemaian Di Kawasan Karst Nggorang Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan. https://doi.org/10.14710/jil.18.3.572-581
Hadiat, M. A., & Herdiani, W. (2023). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Kawasan Guha Pawon Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Armada Jurnal Penelitian Multidisiplin. https://doi.org/10.55681/armada.v1i4.489
Hanang Samodra, 2001, Nilai Stratigrafis Kawasan Kars di Indonesia Pengelolaan dan Perlindungannya. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Khairina, E., Purnomo, E. P., & Malawani, A. D. (2020). Sustainable Development Goals: Kebijakan Berwawasan Lingkungan Guna Menjaga Ketahanan Lingkungan Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional. https://doi.org/10.22146/jkn.52969
Ko, R.K.T, 1999, Ekosistem Kawasan Kars. Jakarta: Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi.
Koroy, K., Yulianda, F., & Butet, N. A. (2017). Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil Di Pulau Sayafi Dan Liwo, Kabupaten Halmahera Tengah. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan. https://doi.org/10.24319/jtpk.8.1-17
Mahmud, A., Satria, A., & Kinseng, R. A. (2016). Zonasi Konservasi Untuk Siapa? Pengaturan Perairan Laut Taman Nasional Bali Barat. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. https://doi.org/10.22146/jsp.13141
Mandong, I. A., Budiarti, T., & Munandar, A. (2023). Kajian Potensi Objek Daya Tarik Wisata Alam Karst Rammang-Rammang Di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Lanskap Indonesia. https://doi.org/10.29244/jli.v15i1.41579
Mulyono, R. A., Sapta, W. A., & Putri, N. I. (2022). Teknologi Elektroflokulasi Bertingkat Kombinasi Media Pasir - Arang Aktif Sebagai Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka. Jurnal Kesehatan. https://doi.org/10.26630/jk.v13i1.2835
Robbia, A. Z., & Fuadi, H. (2020). Pengembangan Keterampilan Multimedia Interaktif Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik Di Abad 21. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.125
Sari, O., Yusuf, M., & Saptawan, A. (2022). Pola Kebijakan Pertambangan Dalam Penyusunan Program Pengembangan Dan Pemberdayaan Masyarakat Sumatera Selatan Berdasarkan Multidimensional Scaling. Jurnal Pertambangan. https://doi.org/10.36706/jp.v6i3.1448
Sirajuddin, H., Rochmanto, B., … D. E.-U., & 2011, undefined. (n.d.). Menguak Keberadaan Kaldera Gunungapi Tersier Kota Pangkajene Kabupaten Sidrap Propinsi Sulawesi Selatan. Iagi.or.Id.
Soemarwoto, Otto, 2004, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan, Jakarta.
Sukamto, Rab, 1982, Geologi Lembar Pangkajene dan Watampone. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi.
Uca, Amal, Tabbu, M. A. S., Yusuf, M., Jeddayanti, & Sriwahyuni. (2021). Karakteristik Morfometri Sub DAS Saddang dan Mata Allo Provinsi Sulawesi Selatan. Indonesian Journal Of Fundamental Sciences, 7(2), 52–66.
Uca, Tabbu, M. A. S., & Makkawaru, A. (2021). Prediction of Sediment Yield Using the Algoritma Lavenberg-Marquardt. Journal of Physics: Conference Series, 2123(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/2123/1/012037
Wilson, M. (1995). The Tonasa Limestone Formation, Sulawesi, Indonesia: development of a Tertiary Carbonate Platform.
Wulandari, S., Suwondo, S., & Faisal, G. (2021). Pengembangan Rencana Induk Ruang Terbuka Hijau Berbasis Masyarakat Desa Lambang Sari I, II, III Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Riau Journal of Empowerment. https://doi.org/10.31258/raje.4.1.11-20
Yahya, T., & Idris, I. (2019). Perlindungan Kawasan Hutan Dalam Rangka Pelestarian Alam Di Taman Nasional Berbak Provinsi Jambi. Jurnal Sains Sosio Humaniora. https://doi.org/10.22437/jssh.v3i2.8422
Article Metrics
Abstract view : 86 times | PDF view : 18 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muhammad Ansarullah S Tabbu, Muh Darwis Falah, Muh Darwis Falah
Diterbitkan Oleh:
Prodi Geografi, Jurusan Geografi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
Editorial Office:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.