LAHAN POTENSIAL UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN JABON (ANTHOCEPHALUS CADAMBA) BERDASARKAN KESESUAIAN LAHAN DI DAS KONISIK CATCHMENT AREA JENEBERANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN GOWA

Sulaiman Zhiddiq(1*), Muhammad Yusuf(2), Abdul Mannan(3), Faisal Juanda(4), Jeddah Yanti(5),

(1) Jurusan Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(5) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/jes.v6i1.46390

Abstract


ABSTRAK

Penentuan lahan untuk pengembangan tanaman jabon (Anthocephalus Cadamba) di DAS Kaonisik Kabupaten Gowa Parigi. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan dengan data pendukung penggunaan lahan untuk tanaman pangan pada beberapa satuan lahan jabon. Kelas kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan hasil uji lapangan dan laboratorium terhadap sejumlah karakteristik lahan yang disesuaikan dengan kriteria persyaratan tumbuh tanaman dengan pedoman staf CSR/FAO (1983). Satuan pemetaan lahan merupakan satuan terkecil yang digunakan sebagai satuan evaluasi, diperoleh melalui interpretasi citra foto udara, analisa peta bentuk bumi, peta geologi dan peta tanah untuk pemetaan bentang alam, penggunaan lahan, lereng dan tanah, dilanjutkan dengan penampalan ( overlay) ke empat peta untuk mendapatkan peta satuan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jabon; cukup sesuai (S2) terdapat sebelas satuan lahan, dan marginal sesuai (S3) terdapat tiga belas satuan lahan. 2) faktor pembatas yang dominan adalah ketersediaan air (w), media perakaran (r), dan retensi hara (f). 3) Subkelas kesesuaian lahan Agihan (S2wf) untuk tanaman jabon tersebar di wilayah Barat (desa Parigi), Tengah (Desa Majannang, dan Manimbahoi, Selatan dan Timur (Desa Bilanrengi). Subkelas kesesuaian lahan Agihan (S2wrf ) tersebar di wilayah Barat (Desa Parigi), di Utara, dan Tengah (Desa Majannang), serta di wilayah Timur (Desa Manimbahoi). Subkelas Kesesuaian Lahan Agihan (S3r) sebagian besar sebagian besar wilayah Barat (Pedesaan Parigi), di Utara Tengah dan Timur (desa Majannang), dan ada di Selatan (Desa Bilanrengi).


Keywords


Kesesuaian Lahan; Jabon; Budidaya.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1993, “Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan”, Puslittanak. dan Agroklimat, Kerjasama dengan Proyek Pembangunan Penelitian Pertanian Nasional Balitbang. Departemen Pertanian, Jakarta

Arsyad Sitanala, 2010, “Konservasi Tanah dan Air”, IPB Press, Bogor.

CSR/FAO STAFF, 1983, “Reconnaissance Land Resource Surveys, 1 : 250.000 scale, Atlas Format Procedure”. Manual 4. Version 1. Center for Soil Research, Ministry of Agriculture.

Jaya, Purnomo, 2010, “Emas Hijau Bernama Jabon”, Cemerlang Publising, Yogyakarta.

Karomi, Muhtar, 2011, “Panduan Sukses Budi Daya Jabon dan Sengon Laut”, Araska, Yogyakarta.

Mansyur, Irdika, Faisal Danu Tuheteru, 2011, “Kayu Jabon”, Penebar Swadaya, Bogor.

Mulyana, Dadang, Ceng Asmarahman, 2010, “7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah”, AgroMedia Pustaka, Jakarta.

-----------, Dadang, Ceng Asmarahman, Idham Fahmi, 2011, “Panduan Lengkap Bisnis dan Bercocok Tanam Kayu Jabon”, AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Sitorus, S.R.P., 1995, “Evaluasi Sumberdaya Lahan”, Tarsito, Bandung.

Warisno, Kres Dahana, 2011, “Peluang Investasi Jabon Tanaman Kayu Masa Depan”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Article Metrics

Abstract view : 65 times | PDF view : 16 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sulaiman Zhiddiq

 Diterbitkan Oleh:

Prodi Geografi, Jurusan Geografi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam

Universitas Negeri Makassar

Editorial Office:

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License