Budaya Arak-arakan dalam Masyarakat Indonesia pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014-2019.

Sawitri Sawitri(1*), Pujiyana Pujiyana(2),

(1) Prodi Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
(2) Prodi Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
(*) Corresponding Author



Abstract


Budaya sebuah tradisi yang dilakukan secara terus menerus. Arak-arakan dalam pemilu selalu dilakukan sebagai sebuah pertanda adanya pesta demokrasi dalam suatu negara. Masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa pesta demokrasi harus ramai, meriah. Arak-arakan yang dilakukan dapat membuat kegaduhan bahkan terkadang kerusuhan. Sebuah budaya sehingga akan terus dilakukan apabila aturan dalam kampanye tidak diperbaharui. Masyarakat yang cerdas akan berfikir untuk dapat mengikuti pesta demokrasi secara lebih santun tidak mendekat kerusuhan dan berdampak yang tidak baik. Pesta dengan di lakukan di jalan  dapat mengganggu transportasi, terkadang masyarakat yang di dekat jalan juga takut dengan arak-arakan yang biasanya ratusan bahkan ribuan orang. Orasi dapat juga dilakukan di tempat tertutup  dengan perwakilan–  perwakilan dari setiap partai. Budaya memang akan terus ada dan berjalan apabila masyarakat tetap menganut dan menjalankan. Pemilu pada pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 budaya arak-arakan tetap dijalankan. Budaya arak – arakan yang di Jawa lebih banyak karena partai besar dari pengusung calon presiden dan wakil presiden ada di wilayah Jawa dan di luar Jawa arak-arakan hanya sedikit karena tidak ada partai besar di wilayah luar Jawa sebagai partai pengusungnya.

Keywords


Budaya, Arak-arakan, Pemilu.

Full Text:

PDF

References


Ardianto, I. K. (2012). Proses Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Legislatif. Tadulako University.

Husein, H. (2014). Pemilu Indonesia. Jakarta: Perludem.

Iqbal, M. (2011). Isu Dasar Negara Indonesia Menjelang Pemilu 1955: Studi Kasus Pidato Politik Soekarno Di Amuntai 27 Januari 1953. Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 10(2).

Koentjaraningrat. (1975). Anthropology in Indonesia: a bibliographical review. Nijhoff.

Koentjaraningrat. (1985). Javanese culture. Oxford University Press.

Kurniawan, D. (2015). Kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Dalam Penyelenggaraan Pilpres 2014 di Kota Samarinda. Universitas Mulawarman E-Journal Ilmu Pemerintahan, 3(2), 1225–1239.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: UI press.

Milles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP.

Putra, M. P. (2013). Efektivitas Pengelolaan Website www. Disporbud. Jabarprov. Go. Id Sebagai Sumber Informasi Wisata di Jawa Barat.

Ramlah, R. (2021). Kajian Yuridis Tentang Penghentian Penyidikan Tersangka Ditinjau Dari Prespektif Kepastian Hukum. Universitas_Muhammadiyah_Mataram.


Article Metrics

Abstract view : 253 times | PDF view : 22 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sawitri Sawitri, Pujiyana Pujiyana

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

PUBLISHED BY :

Prodi Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar

Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id

 

Attoriolong INDEXED BY

 

 

LICENSED BY :

Creative Commons License
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.