Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019

Zulfira Annisa Pratiwi(1*), Jumadi Jumadi(2), Ahmadin Ahmadin(3),

(1) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(2) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(3) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Penelitian Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere, dan mendesripsikan bagaimana Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere dari tahun 2001-2019.  Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari pengumpulan data atau heuristic, kemudian melakukan kritik yang terdiri dari kritik internal dan kritik eksternal, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini dilakukan dengan informasi dari para pedagang kaki lima dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere disebabkan oleh faktor budaya warisan turun temurun, daya Tarik ekonomi kota dan pelabuhan paotere sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Perkembangan pedagang kaki lima dari tahun 2001-2019 sudah mengalami penurunan dari segi ekonomi maupun jumlah kios yang terdapat di Pelabuhan Paotere sehingga saat ini banyak dari pedagang kaki lima mempunyai usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekitar tahun 2015 pihak pengelola PT. Pelindo IV melakukan pendekatan kepada para pedagang untuk sewa menyewa lahan dan adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pedagang. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perselisihan yang hingga kini masih belum mencair. Kesimpulan dari penelitian ini keberadaan pedagang kaki lima sudah menjadi budaya tersendiri di lahan yang mereka tempati bahwa tanah tersebut belum dikelola oleh pihak pelindo. Perkembangan pedagang kaki lima hingga saat ini mulai beralih profesi dengan mencari usaha sampingan untuk menutupi kebutuhan hidup sehingga dapat dikatakan keberadaan pedagang kaki lima di pelabuhan paotere sudah mulai hilang eksistensinya.


Keywords


Pelabuhan Paotere, Keberadaan, Perkembangan, Pedagang Kaki Lima.

Full Text:

PDF

References


Abdul Rahman Hamid, H. M. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Rayhan Intermedia.

Abdul Rasjid, R. G. (2000). Makassar Sebagai Kota Maritim. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ahmadin. (2013). Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia.

Bahtiar, B. I. (2018). Implementasi Kebijakan Strategi Pengelolaan Bagi Pedagang Kaki lima.

Bastiana, A. A. (2019). Karakteristik umum dan tingkat pendapatan pedagang kaki lima (PKL) di kota Makassar. Jurnal Prosiding Seminar Nasional LP2MP Universitas Negeri Makassar.

Fernando, Y. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima (studi kasus di pasar besar kota malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya.

Haqqi, A. F. (2016). Dampak Beroperasinya Jembatan Suramadu Terhadap Eksistensi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pelabuhan Kamal Madura (Studi Kasus di Pelabuhan Kamal Suramadu). Swara Bhumi, 01(1).

Harisah, A. (2014). Proses Terbentuknya Teritori PKL di Makassar. Temu Ilmiah IPLBI.

Iriani. (2017). Aktivitas Nelayan di Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Jurnal Walasuji.

Iswadi. (2017). Benteng Ujung Pandang Cikal Bakal Kota Makassar (Sebuah Kajian Lanskap Konflik, Sosial Budaya dan Alam). Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.

Kartini, K. (1991). Psikologi Sosial untuk manajemen perusahaan dan Industri. Jakarta: Rajawali.

Kartodirdjo, S. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Krestian, R. R. (2019). Kontrol Sosial Terhadap PKL (Pedagang Kaki Lima) di kompleks pasar bersehatai calaca kecamatan wenang kota manado. Holistik, Journal Of Social adn Culture.

Lukman Bochary, M. I. (2016). Analisa Kinerja Dermaga Pelabuhan Rakyat Paotere Sulawesi Selatan. Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan.

Magribi, L. O. (2004). Aksesibilitas dan Pengaruhnya terhadap pembangunan di perdesaan; konsep model sustainable accessbility pada kawasan perdesaan di propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Transportasi.

Mappangara, S. (1989). Persepsi Sejarah Kawasan Pantai. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Muchlas M. Tahir, R. (n.d.). Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) Menuju Makassar Kota Dunia. Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Makassar.

Munawir, Andi Arief. 2013. "Motorisasi Perahu Pinisi di Tanah Beru Kabupaten Bulukumba (1975-1985)". Skripsi Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Muslimin.2016."Gerakan Sosial Masyarakat Paotere di Kota Makassar". Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Miranti Yusuf. Dewi. 2015. "Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima di JL. Let.Jend Hertasning Baru Kecamatan Rappocini Kota Makassar". Skripsi Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Makassar

Nurcahyo Andar Rusito, H. S. (n.d.). Pola Kehidupan Masyarakat Pedagang Kaki Lima di Kota Sorong (Studi Pada Kehidupan Sosial Masyarakat Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Kampung Baru. Faksi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019.

Permadi, G. (2007). Pedagang Kaki Lima Riwayatmu dulu, nasibmu kini! (1 ed.). Jakarta: Yudhistira.

Pitoyo, A. J. (2007). Dinamika sektor informal di Indonesia. Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.

Poelinggomang, E. (2016). Makassar Abad ke XIX. Jakarta: Gramedia.

Pratikto, D. (2015). Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan tempat usaha Pedagang Kaki lima (PKL) terhadap citra wajah arsitektur Kota Surakarta. Teknik Sipil dan Arsitektur.

Priyadi, S. (2012). Metode Pendidikan Sejarah. Yogyakarta.

Rangga.2017. Skripsi. "Konflik Kepentingan pada pembangunan pasar (studi kasus pembangunan pasar sentral makassar)". Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Rasdiana.2013 "Tinjauan Pedagang Kaki Lima Pasar Senggol dan Sekitarnya di Kota Pare-Pare". Skripsi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Reymond Krestian Rambing, F. C. (2019). Kontrol Sosial Terhadap PKL (Pedagang kaki lima) di Kompleks Pasar bersehati Calaca Kecamatan Wenang Kota Manado. Holistik of Social and Cultural Anthropology.

Rizki Noviyuanda, H. I. (2018). Pedagang Kaki lima di Pasar Peunayong Kota Banda Aceh (Suatu Tinjauan Historis tahun 2003-2015. Jurnal Imiah Mahasiswa.

Sjamsuddin. (2016). Metodologi Sejarah. Yogyakarta.

Supriatna, N. (2006). Sejarah.

Triatmodjo, B. (2008). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: PT. Refika Aditama.


Article Metrics

Abstract view : 333 times | PDF view : 50 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Zulfira Annisa Pratiwi, Jumadi Jumadi, Ahmadin Ahmadin

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

PUBLISHED BY :

Prodi Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar

Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id

 

Attoriolong INDEXED BY

 

 

LICENSED BY :

Creative Commons License
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.