Arung Palakka Antara Pahlawan dan Pengkhianat: Perspektif Pengajaran Sejarah Lokal di Sulawesi Selatan

H.M. Nafsar Palallo(1*),

(1) Sekolah Menegah Atas Negeri 9 Gowa, Sulawesi Selatan.
(*) Corresponding Author



Abstract


Sejarah lokal khususnya sejarah daerah Sulawesi Selatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah nasional perlu mendapat perhatian bagi para peminat sejarah maupun para sejarawan. Mengingat daerah Sulawesi Selatan menyimpan banyak khazanah sejarah daerah yang hArungs diungkapkan secara utuh dan menyeluruh. Sehingga dapat diketahui oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Sebutan pahlawan memang sangat relatif, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Karena itu tulisan ini mencoba mengetengahkan gagasan perlu adanya kontemplasi untuk mendesakralisasikan  sosok pahlawan nasional dengan mendudukan mereka sebagai manusia biasa yang memiliki banyak keunggulan dan tidak sedikit pula kelemahannya. Sehinga kita tidak terjebak dengan ”kultus individu”. Ini diperlukan agar kita dapat lebih dekat dengan mereka sekaligus dapat memaknai hasil perjuangannya. Selain itu sifat kontroversi  di sini tidak bermaksud untuk menjadikan sebuah kebenaran mutlak, sehingga masih dapat dikatakan benar atau juga salah.


Keywords


Arung Palakka, Sejarah Lokal, Pahlawan, Penghianat.

Full Text:

PDF

References


Adam, A. W. (2007). Seabad kontroversi sejarah. Ombak.

Adam, A. W. (2009). Membongkar manipulasi sejarah: kontroversi pelaku dan peristiwa. Penerbit Buku Kompas.

Andaya, L. Y. (1979). A village perception of Arung Palakka and the Makassar War of 1666–1669. Perception of the Past in South East

Asia, Ed. A. Reid Dan D. Marr. Singapore: Asian Studies of Australia.

Andaya, L. Y. (1981). The Heritage of Arung Palakka. Brill.

Bahri, B. (2016). Perebutan Panggadereng di Kerajaan LOkal di Jazirah Sulawesi Selatan Abad XV-XVII. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 12(2).

Coolhaas, W. P. (1957). In memoriam Willem Frederik Stapel (1879-1957).(Met portret en bibliografie der geschriften van FW Stapel). Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde/Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 113(2), 113–121.

Gani, J. (1986). Korban 40.000 jiwa: suatu tinjauan patriotisme dan nasionalisme di Sulawesi Selatan. Studi Klub Sejarah Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Kartodirdjo, S. (n.d.). Marwati Djoened Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid, 6.

Speelman, C. J. (1908). Journaal der reis van den gezant der OI Compagnie Joan Cunaeus naar perzië in 1651-1652 door Cornelis Speelman; Uitg. door A. Hotz. J. Müller.


Article Metrics

Abstract view : 523 times | PDF view : 39 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 H.M. Nafsar Palallo

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

PUBLISHED BY :

Prodi Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar

Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id

 

Attoriolong INDEXED BY

 

 

LICENSED BY :

Creative Commons License
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.