PENGETAHUAN TENTANG TATA RIAS
(1) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.2685/homeec.v9i1%20PEB.187
Abstract
Kecantikan yang paling hakiki adalah kecantikan batin. Pernyataan dari sebagian masyarakat kita, mengatakan bahwa upacara adat tampak kuno atau merepotkan. Di zaman yang serba praktis dan serba instan ini, upacara adat mulai ditinggalkan. Padahal, di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur. "Mereka beranggapan tata rias pengantin adat itu kuno, berat, dan seterusnya. Nah, kalau ada cara pandang seperti itu, bukankah nanti dandanan tamu undangan bisa sama dengan si pengantin? Hanya karena ingin praktis, masak penampilan pengantin nggak beda sama tamu?" Sejarah tata rias yang pernah ada di Indonesia, ternyata sekarang ada lebih dari 200 gaya. Bridal Summit di Korea, mereka hanya punya sedikit, sedangkan di Indonesia banyak sekali gaya, seperti gaya Lampung, misalnya, tak hanya satu macam gaya. Ada Lampung Abung, Papadung, Waikanan, Melinting, dan Tulang Bawang. Yang jarang terdengar juga terbongkar, misalnya Malang Keparabon, Keputren, Bojonegoro, Banyumasan, Surabayan. Pakaian, dandanan serta tata caranya beda. Keragaman kita sebenarnya luar biasa.
Key Words: Sejarah tata rias, Tata rias Celeopatra, Rias manten party
Article Metrics
Abstract view : 1043 times |Refbacks
- There are currently no refbacks.
Penerbit:
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
Alamat redaksi : Jurusan PKK Fakultas Teknik Kampus UNM, Parangtambung Makassar 90224