KAHI’ PURA SEBAGAI PERKAWINAN PASSAMPO SIRI’ DI DESA BIJI NANGKA KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI

ABDUL HAMID(1*), MUHAMMAD AKBAL(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author



Abstract


ABSTRAK: Kahi’ Pura Sebagai Perkawinan Passampo Siri’ Di Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Untuk mengetahui bagaimana proses Kahi’ Pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis di Desa Biji nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. 2). Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis di Desa Biji nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan jenis analisis deskriptif kualitatif. Dimana peneliti menggambarkan atau memaparkan bagaimana Kahi’ Pura sebagai passampo siri. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan Kahi’ Pura sebagai passampo siri yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa Biji Nangka sehingga tidak ada lagi yang menikah di luar dari aturan agama dan Undang-undang kita di indonesia khususnya Di Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1). Proses Kahi’ Pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis yang dimana proses kahi pura ini dilakukan berdasarkan kesepakatan dua belah pihak keluarga yang bersangkutan, dimana pihak keluarga perempuan meminta laki-laki bertanggung jawab tetapi pihak laki-laki tidak mau, akhirnya jalan tengah yang di ambil untuk menutupi aipnya adalah dengan mengusahakan menikah dengan cara kahi pura. 2)Persepsi masyarakat terhadap kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis adalah masyarakat beranggapan bahwa hal demikian sebenarnya tidak diinginkan, kerena sangat bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku dan dari agama yang dianut oleh masyarakat,. Hal ini dikarenakan melihat akibat yang ditimbulkan yang hanya membawa kemudaratan serta perbuatan tersebut bertentangan dengan moral dan akhlak. Dalam hukum Islam ditegaskan moral dan akhlak sebagai sendi dalam masyarakat sehingga semua perbuatan yang bertentangan dengan moral dan akhlak akan selalu dicela dan diancam dengan hukuman. namun di sisi lain sebagian measyarakat desa biji nangka beranggapan bahwa itu salah satu jalan untuk menyelesaikan kasus hamil diluar nikah. 3) Kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri merupakan penyelesaian kasus hamil di luar nikah.

Kata Kunci : Kahi’ Pura, Perkawinan Passampo Siri’


ABSTRACT : Kahi 'Pura For Marriage Passampo Siri' In the village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. Pancasila and Citizenship Education Department of the Faculty of Social Sciences University of Makassar. This study aims to determine: 1). To find out how the process Kahi 'Pura as marriage Passampo Siri' in the indigenous Bugis Village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. 2). To find out how the public perception of Kahi 'posing as marriage Passampo Siri' in the indigenous Bugis Village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. This research using qualitative descriptive analysis. Where researchers describe or explain how Kahi 'Pura as passampo series. This study aims to describe or depict Kahi 'Pura as passampo series that develops in the middle of the village community Seeds Jackfruit so no longer marry outside of religious rules and our laws in Indonesia, especially in the village of Seeds Jackfruit Sinjai district Borong District Sinjai. Based on the results of the study showed that: 1). Process Kahi 'Pura as marriage Passampo Siri' in traditional Buginese where the process Kahi temple is done based on the agreement the two sides of the family are concerned, where the woman's family asks men responsible but the men do not want to, eventually middle ground taken to cover aipnya is to seek to marry in a way Kahi temple. 2) Public perception of Kahi 'posing as marriage Passampo Siri' is the customary bugis people assume that such things actually undesirable, because they are very contrary to the applicable law and of the religion professed by the community ,. This is due to see the impact that just brings kemudaratan and such actions are contrary to morals and morals. In Islamic law affirmed the moral and character as the joints in the community so that all actions contrary to the moral and character will always be criticized and threatened with punishment. but on the other hand most measyarakat village jackfruit seeds assume that it was one way to resolve the case of pregnancy outside of marriage. 3) Kahi 'temple as a marriage settlement case Passampo Siri is pregnant out of wedlock

Keywords : Kahi ' Pura , Marriage Passampo Siri



Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 513 times | PDF view : 222 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) is published by Department of Pancasila and Civic Education from the Faculty of Social Sciences of Universitas Negeri Makassar in collaboration with the Association of the Pancasila and Civic Education Teachers from the South Sulawesi Province (AP3KnI) 

Jurusan PPKn dan Hukum FIS-H UNM, Gedung FIS UNM Lt. 1
Jalan Raya Pendidikan No. 1
Kampus UNM Gunungsari Baru, Makassar 90222

Email : tomalebbi@unm.ac.id
HP/WA: 081355035326 (an. Muh. Sudirman)

ISSN : 2962-3685 (Online)
ISSN : 2355-6439 (Print)

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Indexed by