PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MASSORONG DI DESA MARONENG KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG

WILDA WULANDARI(1*), . MUSTARI(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author



Abstract


ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi massorong dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tradisi massorong di desa Maroneng. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi massorong dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tradisi massorong di desa Maroneng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Persepsi masyarakat yang melaksanakan tradisi Massorong di Desa Maroneng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, beranggapan bahwa tradisi tersebut sah-sah saja dilaksanakan dan menganggap tidak bertentangan dengan agama serta menjadikan alasan bahwa untuk mempertahankan tradisi daerah. Sedangkan yang tidak melaksanakan tradisi ini menganggap bahwa tradisi tersebut tidak pantas untuk dilaksanakan karena adanya unsur syirik dan bid’ah di dalamnya yang sangat dilarang dalam agama Islam. 2). Faktor yang mendukung tradisi massorong masih tetap dilaksanakan oleh sebagian masyarakat di desa Maroneng karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama Islam. Sehingga mereka tetap melaksanakan tradisi-tradisi leluhur mereka meskipun tradisi tersebut bertentangan dengan syari’at Islam. Faktor lain yang mendukung pelaksanaan tradisi massorong yaitu menghormati leluhur mereka sehingga masyarakat merasa perlu untuk melaksanakan dan mempertahankan tradisi tersebut. Selain itu, masyarakat beranggapan tradisi massorong memberikan manfaat bagi mereka yang melaksanakannya seperti mereka akan terhindar dari malapetaka atau bahaya. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan tradisi massorong adalah salah satu pihak orang tua dari anak yang diaqiqah tidak setuju dan menganggap tradisi massorong merupakan salah satu bentuk perbuatan syirik, karena meminta perlindungan selain kepada Allah SWT. Sehingga masyarakat yang mempercayai tradisi tersebut meninggalkan tradisi massorong untuk menghormati pihak keluarga pasangannya. Serta tokoh-tokoh agama yang sangat keras menentang tradisi tersebut.

KATA KUNCI: Persepsi Masyarakat, Tradisi Massorong


ABSTRACT: This study aims to determine the public perception of tradition massorong and factors that support and hinder the implementation of the tradition in the village massorong Maroneng. Researchers used data collection techniques through observation, interviews, questionnaires and documentation. Data have been obtained from the results of the study were processed using descriptive qualitative analysis to determine the public perception of tradition massorong and factors that support and hinder the implementation of the tradition in the village massorong Maroneng. The results showed that: 1). The public perception that implementing Massorong tradition in the village of the District Maroneng Duampanua Pinrang, assume that the tradition of legitimate implemented and considers it contrary to religion and making the excuse that to maintain the tradition of the area. While that does not carry this tradition considers that these traditions do not deserve to be implemented because of the element of shirk and heresy in it which is strictly prohibited in Islam. 2). Factors that support massorong tradition is still carried by some people in the village Maroneng due to lack of public understanding of the teachings of Islam. So that they continue to perform their ancestral traditions despite the tradition is contrary to the Islamic shariah. Another factor supporting implementation massorong tradition that honor their ancestors so that people feel the need to implement and maintain the tradition. In addition, the public assumes massorong traditions provide benefits to those who carry it out as they will be spared from calamity or danger. While the factors that hinder the implementation of massorong tradition is one of the parents of children who do not agree and assume diaqiqah massorong tradition is a form of shirk, because asking for protection other than Allah SWT. So that people who believe in the tradition of leaving massorong tradition to honor the family partner. As well as religious leaders very hard against that tradition.

Keywords: Public perception, tradition Massorong

 


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 754 times | PDF view : 1866 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) is published by Department of Pancasila and Civic Education from the Faculty of Social Sciences of Universitas Negeri Makassar in collaboration with the Association of the Pancasila and Civic Education Teachers from the South Sulawesi Province (AP3KnI) 

Jurusan PPKn dan Hukum FIS-H UNM, Gedung FIS UNM Lt. 1
Jalan Raya Pendidikan No. 1
Kampus UNM Gunungsari Baru, Makassar 90222

Email : tomalebbi@unm.ac.id
HP/WA: 081355035326 (an. Muh. Sudirman)

ISSN : 2962-3685 (Online)
ISSN : 2355-6439 (Print)

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Indexed by