Semiotika Dekonstruksi dan Post-Strukturalis Pemikiran Jacques Derrida Dan Roland Barthes

Irfan Irfan(1*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/tanra.v9i2.33302

Abstract


Semiotika dalam seni rupa dan desain dapat digunakan sebagai salah satu alat bedah  karya, khususnya  yang sarat makna dan pesan untuk  diungkap agar dapat dipahami bersama. Masalah yang dihadapi adalah masih kurangnya pemahaman terhadap semiotika dan berbagai istilahnya sehingga masih belum optimal digunakan sebagai alat bedah karya, oleh sebab itu diperlukan kajian untuk menjelaskan tentang semiotika dan berbagai istilahnya. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif yang menjelaskan data secara apa adanya, data akan diperoleh secara purposive sampling dari berbagai sumber ilmiah seperti buku, jurnal, maupun prosiding melalui kajian pustaka yang membahas tentang semiotika, dekonstruksi, dan post-strukturalis pemikiran J. Derrida dan Roland Barthes, data yang diperoleh kemudian  dianalisis dengan sistem interaktif yang meliputi, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, defenisi semiotika pada awalnya muncul dari para tokoh strukturalis yang menafsirkan teks dan tanda berdasarkan struktur tertentu yang disepakati bersama dan tidak boleh disalah artikan, namun para tokoh pos-strukturalis justru mengembangkan defenisi tersebut dengan lebih memperluas penafsiran tersebut. Derrida maupun Roland Barthes dengan teori dekonstruksinya membongkar struktur tanda  tersebut dan memberi ruang yang lebih luas terhadap alternatif-alternatif penafsiran terhadap tanda.


Keywords


Semiotika; Dekonstruksi; Post-Struktural;

Full Text:

Untitled PDF

References


Barthes, R. 1993. “Mythology”. Dalam J. Storey (Ed.). An Introductory Guide to Cultural Theory and Popular Culture. Hertfordshire: Harvester Wheatsheaf.

Bryan S Turner. Teori-teori Sosiologi Modernitas-Posmodernitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar 2000.

Budianta, M. 2002. “Teori Sastra sesudah strukturalisme: dari Studi Teks k Studi Wacana Budaya”. Disampaikan pada Pelatihan Teori dan Kritik Sastra, PPG Bahasa, 27 – 30 Mei 2002.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Indonesiatera.

Mudhofir, Ali. 2001. Kamus Filsuf Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sobur, Alex, 2004. Analisis Teks Media, Ban-dung: Remaja Rosdakarya

Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop, Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. Yogyakarta: Qalam.

Sunardi, St. 2004. Semiotika Negativa. Yogyakarta: Buku Baik.

Teew, A., 1984. Khasanah Sastra Indonesi, Jakarta: Balai Pustaka.

Van Zoest, Aart, Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang kita Lakukan Dengannya (Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993)


Article Metrics

Abstract view : 1628 times | Untitled view : 0 times PDF view : 1 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
';



Copyright (c) 2022 TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Alamat Redaksi / Tata Usaha:
Program Studi Desain Komunikasi
Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar
Telp. (0411) 888524 Faks. (0411) 888524
Kampus Fakultas Seni dan Desain
Jl. Daeng Tata, Parang Tambung,
Makassar, Sulawesi Selatan

e-mail: jurnaldeskomvisunm@gmail.com

Lisensi Creative Commons
Jurnal TANRA  dilisensikan dengan  Lisensi Internasional Atribusi-Nonkomersial 4.0 Creative Commons .

Jurnal TANRA diindeks oleh